Riba adalah Haram

Posted: 9 Juni 2010 in Riba Adalah Haram
Tag:

Islam membenarkan pengembangan wang dengan jalan perdagangan. Seperti firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu makan harta kamu di antara kamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan dengan adanya saling kerelaan dari antara kamu.” (an-Nisa’: 29)

Islam sangat memuji orang yang berjalan di permukaan bumi untuk berdagang. Firman Allah:

“Sedang yang lain berjalan di permukaan bumi untuk mencari anugerah Allah.” (al-Muzammil: 20)

Akan tetapi Islam menutup pintu bagi siapa yang berusaha akan mengembangkan wangnya itu dengan jalan riba. Maka diharamkannyalah riba itu sedikit mahupun banyak, dan mencela orang-orang Yahudi yang menjalankan riba padahal mereka telah dilarangnya.

Di antara ayat-ayat yang paling akhir diturunkan ialah firman Allah dalam surah al-Baqarah:

“Hai orang-orang yang beriman! Takutlah kepada Allah, dan tinggalkanlah apa yang tertinggal daripada riba jika kamu benar-benar beriman. Apabila kamu tidak mahu berbuat demikian, maka terimalah peperangan dari Allah dan Rasul-Nya, dan jika kamu sudah bertubat, maka bagi kamu adalah pokok-pokok hartamu, kamu tidak boleh berbuat zalim juga tidak mahu dizalimi.” (al-Baqarah: 278-279)

Allah telah memproklamirkan perang untuk memberantas riba dan orang-orang yang meribakan harta serta menerangkan betapa bahayanya dalam masyarakat, sebagaimana yang diterangkan oleh Nabi: “Apabila riba dan zina sudah merata di suatu daerah, maka mereka telah menghalalkan dirinya untuk mendapat siksaan Allah.” (Riwayat Hakim; dan yang seperti itu diriwayatkan juga oleh Abu Ya’la dengan sanad yang baik)

Dalam hal ini Islam bukan membuat cara baru dalam agama-agama samawi lainnya. Dalam agama Yahudi, di Perjanjian Lama terdapat ayat yang berbunyi: “Jikalau kamu memberi pinjam wang kepada ummatku, iaitu baginya sebagai penagih hutang yang keras dan jangan ambil bunga daripadanya.” (Keluaran 22:25).

Dalam agama Kristian pun terdapat demikian. Misalnya dalam Injil Lukas dikatakan: “Tetapi hendaklah kamu mengasihi seterumu dan berbuat baik dan memberi pinjam dengan tiada berharap akan menerima balik, maka berpahala besarlah kamu…” (Lukas 6: 35).

Sayang sekali tangan-tangan usil telah sampai pada Perjanjian Lama, sehingga mereka menjadikan kata Saudaramu –yang dalam terjemahan di atas diartikan Hambaku pent.– dikhususkan buat orang-orang Yahudi, sebagaimana diperjelas dalam fasal Ulangan 23:20 “Maka daripada orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi daripada saudaramu tak boleh kamu mengambil dia …”

Komentar
  1. […] beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya […]

    Suka

  2. […] “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan […]

    Suka

  3. […] “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan […]

    Suka

  4. […] beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya […]

    Suka

  5. […] terjadilah zinah kaki untuk melangkah kesuatu tempat yang mereka anggap sepi, dan terjadilah zinah tangan dengan saling meraba dan kemudian terjadi pulalah zinah mata oleh karena mereka telah melepas […]

    Suka

  6. […] beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya […]

    Suka

  7. […] beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya […]

    Suka

Tinggalkan komentar