“Segala puji bagi Allah, hanya kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan,
dan memohon ampunan. Kepada-Nya pula senantiasa berlindung dari kejahatan
diri dan keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan
barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat
memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak
diibadahi) melainkan hanya Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya”.
“Sebaik-baik ucapan adalah Kalamullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-, seburuk-buruk urusan
adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah, setiap
bid’ah adalah sesat, setiap kesesatan adalah neraka tempat kembalinya”.
Diantara tanda-tanda kiamat yang besar dan yang paling besar adalah:
1. Keluarnya Al-Mahdi
2. Keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal
3. Turunnya Isa Bin Maryam
4. Masih ada tanda kiamat besar lainnya seperti: keluarnya Ya’juj dan
Ma’juj, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya api dari
dasar buku Aden (salah satu kota di Yaman) yang menggiring manusia ke tempat
penghimpunan mereka di negeri syam.
1. Keluarnya Al-Mahdi
Diantara tanda-tanda kiamat yang besar adalah keluarnya Al-Mahdi yaitu
sesorang yang diutus Allah Subhana Wata’ala di akhir jaman saat manusia
saling bertikai, Saat itu manusia saling berbuat kecurangan dan kezhaliman,
maka Al-Mahdi mengisi dunia dengan keadilan dan kejujuran dengan menjadi
seorang khalifah yang bijaksana dan adil, mengurusi umat ini dan menerapkan
syari’at Islam.
Telah diriwayatkan dalam hadith-hadith yang shahih bahwa ia termasuk
keturunan Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib r.a. Namanya sesuai dengan nama
Rasulullah SAW dan nama bapaknya sama dengan nama bapak Rasulullah SAW,
keningnya lebar dan hidungnya mancung. Ia keluar dari arah timur menuju
Makkah dari Madinah dengan berlari, di bai’at diantara sisi Ka’bah dan Maqam
Ibrahim, dikirim tentara untuk membunuhnya namun mereka dibenamkan, penghuni
langit dan bumi rela terhadapnya, pada zamannya akan turun dajjal dan Isa AS
dari langit.
Dia tidak terjaga dari kesalahan dan dia -menurut Ahlus Sunnah- tidak lebih
dari salah seorang imam dari imam-imam kaum muslimin yang menyebarkan
keadilan, berhukum dengan syari’at Islam, membagikan harta secara merata dan
mengisi hati umat Muhammad SAW dengan kepuasan serta keadilan.
Hadith-hadith tentang kedatangan Al-Mahdi sangat banyak dan mutawatir
secara maknawi, diriwayatkan oleh 26 shahabat dari Rasulullah SAW terdapat
dalam Sunan Abi Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’I, Musnad Ahmad,
Mustadrak Al-Hakim, As-Sunannya Al-Baihaqi, Musnad Al-Bazzar dan lain-lain.
Diantara hadith-hadith yang menguatkannya dan dipakai oleh At-Tirmidzi, Abu
Dawud, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Al-‘Uqali, Al-Qadhi ‘Iyadh,
Al-Qurthubi, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayim, Ibnu Hajar, As-Suyuthi,
Asy-Syaukani, Siiduq Hasan Khan, Ahmad Syakir, Al-Albani, Ibnu Baz sebagai
dalil tentang kedatangan Al-Mahdi ini pada akhir zaman, adalah sebagai
berikut:
1.1. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda,” Dunia ini tidak akan Kiamat hingga Arab
diperintah oleh seorang laki-laki dari keturunanku yang namanya sesuai
dengan namaku.” (HR At-Tirmidzi dan Abu Dawud). Dalam riwayat Abu Dawud
disebutkan, “Apabila umur dunia tinggal satu hari saja, niscaya Allah akan
memanjangkannya hingga Allah mengutus seorang dari keturunanku yang namanya
sesuai dengan namaku dan nama ayahnya sesuai dengan nama ayahku. Ia mengisi
dunia dengan keadilan dan kejujuran sementara dunia sudah penuh dengan
kecurangan dan kedzaliman.” (1)
1.2. Diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak fatimah.” (HR Abu
Dawud, Ibnu Majah dan Al-Hakim) (2)
1.3. Diriwayatkan dari Ali r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Al-Mahdi dari keturunan kami, Ahlul Bait, dipersiapkan Allah pada suatu
malam.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah) (3)
1.4. Diriwayatkan dari Ali r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
” Seandainya jaman tidak tersisa kecuali hanya sehari, niscaya Allah akan
mengutus seorang laki-laki dari keturunan Ahlu Baitku, yang akan mengisi
dunia dengan keadilan, saat dunia penuh dengan kecurangan.” (HR Ahmad dan
Abu Dawud) (4)
1.5. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, berdahi lapang, berhidung panjang,
mengisisi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi dengan
kejahatan dan kecurangan. Ia berkuasa selama tujuh tahun. > (HR Abu Dawud)
(5)
Foot note;
(1). Misykatul Mashabih 3/24, pentahqiq Misykat berkata bahwa sanadnya
hasan, sesuai dengan riwayat Abu dawud yang shahih dalam Shahihul Jami’
Ash-Saghir 6/70 hadith no. 5180.
(2). Shahihul Jami’ Ash-Saghir 6/22, Syaikh Nashiruddin Al-Albani berkata
tentangnya, “hadith
shahih”.
(3). Shahihul Jami’ Ash-Saghir 6/22, Syaikh Nashiruddin Al-Albani berkata
tentangnya, “hadith shahih”.
(4). Hadith Shahih. Lihat Shahihul Jami’ Ash-Saghir 5/71, hadith no. 5181.
(5). Misykatul Mashabih 3/24, hadith no. 5454 dengan sanad hasan, sebagai
mana disebutkan oleh muhaqqiq kitab Misykat.
2. Keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal
Diantara tanda-tanda Kiamat yang paling besar adalah keluarnya al-masih
ad-dajjal, yaitu seorang manusia dengannya Allah SWT menguji para hamba-Nya
pada akhir zaman. Orang tersebut mengaku tuhan dan diikuti oleh kaum Yahudi
-bahkan itulah yang mereka tunggu-tunggu untuk menguasai dunia pada zaman
tersebut-.
Allah SWT memberinya beberapa kemampuan seperti: melimpahkan kekayaan bagi
orang yang mempercayainya dan melenyapkan keduniaan dari orang-orang yang
menolaknya; tunduknya perbendahaan bumi terhadapnya dan patuhnya langit
terhadap perintahnya untuk menurunkan hujan sehingga turunlah hujan;
Patuhnya bumi ketika diperintahkan untuk menumbuhkan tumbuhan sehingga
tumbuhlah tumbuh-tumbuhan; menghidupkan kembali orang yang telah dibunuhnya.
Semua itu terjadi dengan takdir dan izin Allah SWT.
Kemudian setelah itu Allah SWT melemahkannya (red. Dajjal) sehingga tidak
mampu membunuh orang yang telah dihidupkannya ataupun yang lainnya,
perintah-perintahnya pun tidak berfungsi lagi. Lalu dibunuh Nabi Isa AS.
Allah SWT telah memberikan dua tanda pada wajah dajjal yang keduanya
menunjukkan kedustaan dan kekufurannya, yaitu : Bahwa orang tersebut buta
sebelah matanya ; dan tertulis diantara kedua matanya tulisan (red. ka fa
ra) yang dapat dibaca oleh setiap orang yang beriman, baik yang dapat
menulis maupun tidak.
Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan umatnya tentang
orang yang buta lagi pendusta. Ketahuilah bahwa orang tersebut buta, dan
sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta; Diantara kedua mata orang tersebut
tertulis ka fa ra.” (Dikeluarkan oleh Muslim)
Rasulullah SAW bersabda dalam hadith yang dikeluarkan oleh Muslim dari
hadith An-Nawas bin Sam’an, “..Ia seorang pemuda yang berambut ikal, matanya
cekung, seolah-olah aku menyerupakannya dengan Abdul ‘Izzi bin Qathn. Barang
siapa diantara kalian yang bertemu dengannya hendaklah mambacakan awal-awal
Surat Al-Kahfi. Orang tersebut akan muncul dari antara Syam dan Irak, lalu
menyebarkan kerusakan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah,
teguhlah kalian.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa lama ia tinggal
di bumi?” Beliau menjawab, “Empat puluh hari, dimana salah satu harinya
selama setahun, satu hari lainnya selama sebulan dan satu hari lainnya lagi
selama sepekan, sementara hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian yang
biasanya.” Kami katakan, “Wahai Rasulullah, pada hari yang selama setahun
itu, apakah cukup kami mengerjakan shalat sehari?” Beliau menjawab, “Tidak.
Perkirakanlah oleh kalian waktunya.” (6)
Kami berkata, “Wahai Rasulullah, “Bagaimana perjalanannya dimuka bumi?”.
Beliau menjawab, “Seperti rintik hujan yang diterpa angin; ia datang pada
suatu kaum lalu menyeru mereka maka mereka pun mempercayainya dan
mematuhinya; ia memerintahkan langit lalu langitpun menurunkan hujan; ia pun
memerintahkan bumi lalu bumi pun menumbuhkan tumbuhan, kemudian dipenghujung
harinya ternak mereka pulang kepada mereka dalam keadaan lebih panjang
punuknya dan lebih panjang kantong kelenjar susunya (karena banyak
mengandung susu) serta lebih gemuk (karena lebih kenyang).
Kemudian ia mendatangi kaum yang lain dan menyeru mereka tapi mereka menolak
perkataannya, lalu ia meninggalkan mereka, tiba-tiba saja mereka kehilangan
harta bendanya sehingga tidak ada lagi yang dimiliki.
Kemudian ia berjalan diatas tanah datar lalu mengatakan, “Keluarkanlah
perbendaharaanmu.” Maka keluarlah perbendaharaan bumi seperti lebah-lebah
jantan. Kemudia ia memanggil seorang laki-laki kekar yang masih muda belia
lalu menghantamnya dengan pedang sehingga terbagi menjadi dua bagian yang
terhempas dibumi; kemudia ia memanggilnya lagi, tiba-tiba saja orang yang
telah mati itu bangkit dan wajahnya tersenyum.
Pada saat itulah Allah mengutus Al-Masih Isa bin Maryam, beliau pun turun
disuatu menara putih sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua pakaian
putih sementara kedua tangannya diletakkan diatas sayap dua malaikat.
Jika beliau memanggutkan kepalanya, lalu meneteslah air, dan jika
mengangkatnya keluarlah butiran air seperti permata, sehingga tidak ada
seorang kafir pun yang mencium aroma dirinya kecuali ia mati, sedangkan
nafasnya merebak sejauh pandangannya. Lalu beliau mengejar dajjal dan
mendapatkannya di pintu Ludd (7), lalu beliau membunuhnya.”
Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Dajjal diikuti oleh tujuh puluh ribu Yahudi Ashbahan yang mengenakan
pakaian kebesaran”
(Dikeluarkan oleh Muslim dalam Kitab Al Fitan)
Dari Anas bin Malik juga, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak ada suatu negeri pun kecuali pasti dihampiri dajjal, kecuali Makkah
dan Madinah, tidak ada satu sudutpun dari sudut-sudutnya kecuali ada dua
barisan malaikat menjaganya.”
(Diriwayatkan oleh Muslim).
————————–
Foot note;
(6) Yakni, jika beliau berlalu setelah terbitnya fajar, maka perkirakanlah
waktu yang biasanya antara terbitnya fajar dan Zhuhur setiap harinya lalu
shalatlah Zhuhur. Kemudian dari waktu tersebut perkirakanlah waktu yang
biasanya antara Zhuhur dan Ashar lalu shalatlah Ashar. Setelah itu berlalu
perkirakanlah waktu yang biasanya antara Ashar dan Maghrib lalu shalatlah
Maghrib. Demikian juga untuk shalat Isya’ dan Shubuh, lalu Zhuhur, Ashar,
Maghrib dan seterusnya hingga berlalunya hari tersebut. Pada hari tersebut
ada waktu shalat setahun yang semuanya harus dilakukan pada waktunya.
(7) Suatu negeri dekat Baitul Maqdis.
3.585242
98.675598