“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan kenabiannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah’.. aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannnya, Ketahuilah, ALLAH mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! ALLAH mengucapkan salam kepadamu dan berfirman: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih ALLAH. Ketahuilah bahwa ALLAH akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Kemudian Rasululllah Shallallahu Alaihi wa Sallampun menyampaikan kabar dari Malaikat yang mulia Jibril Alaihissalam itu kepada arab badwi.
Maka orang Arab itu pula berkata: “Demi keagungan serta kemuliaan ALLAH, jika ALLAH akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya!” kata orang Arab badwi itu.
“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan ALLAH?” Rasulullah bertanya kepadanya.
‘Jika ALLAH akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu.
‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa mulia kedermawanannya!’
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Karenanya Malaikat Jibril turun kembali seraya berkata:
“Ya Muhammad! ALLAH menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa ALLAH tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. ALLAH sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!”. Setelah mendengar perkabaran itu Rasulullahpun mengabarkannya kepada arab badwi dan alangkah senangnya orang Arab badwi itu mendengar berita tersebut. lapun menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.
[…] Kisah Seorang Arab Badwi Bersama Rasulullah Yang Tidak Akan Dihisab Di Padang Mahsyar, Diampuni Sega… […]
SukaSuka
[…] Kisah Seorang Arab Badwi Bersama Rasulullah Yang Tidak Akan Dihisab Di Padang Mahsyar, Diampuni Sega… […]
SukaSuka
insyaAllah.. moga input yg berguna sntiasa dpamerkan.. ^^
SukaSuka
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh..
Syukron..Jazzakumullahu khairon katsiron..
SukaSuka
[…] Kisah Seorang Arab Badwi Bersama Rasulullah Yang Tidak Akan Dihisab Di Padang Mahsyar, Diampuni Sega… […]
SukaSuka
[…] keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. […]
SukaSuka
[…] berita ini segera menyebar diberbagai media cetak dan elektronik, pemilik toko muslim tersebutpun diwawancarai langsung oleh salah satu stasiun […]
SukaSuka
[…] barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Thaahaa : […]
SukaSuka
[…] berita ini segera menyebar diberbagai media cetak dan elektronik, pemilik toko muslim tersebutpun diwawancarai langsung oleh salah satu stasiun […]
SukaSuka
Kisah ini sangat bagus dan menyentuh hati, tapi sayang kok tidak menyebutkan sumber nya yang shahih
SukaSuka
[…] barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Thaahaa : […]
SukaSuka