Posts Tagged ‘mukmin’

keluarga shakinah

shakinah, mawaddah dan wa rahmah

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah tauladan bagi seluruh mukminin dan mukminah di dunia, sedang para isteri-isteri beliau para ummul mukminin Radhiallahu Anhu adalah ibu bagi  seluruh mukmin.

Firman ALLAH Ta’ala :

النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ

Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Al-Ahzab:006.

Karenanya, segala kisah kehidupan rumah tangga Rasulullah adalah menjadi ibrah dan pengajaran bagi kita dalam menggapai rumah tangga yang berbahagia dan lagi di rahmati ALLAH Tabaraka wa Ta’ala. Biar bagaimanapun, tentu tidak ada rumah tangga yang berjalan mulus tanpa perselisihan, demikian pula dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Sebagai  contoh,  Rasulullah  Muhammad  SAW manusia  yang  paling  dicintai  Allah  pernah  berkata   kepada  Aisyah r.a,  istri   yang   paling   dicintainya (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Pilihan

Pilihan Anda

Memilih Pemimpin

Dan diantara segala keheninngan duniawi adalah yang apabila seorang manusia diangkat menjadi seorang pemimpin di antara kamu, maka janganlah seorang juapun yang kamu mengambil pemimpin yang berada diluar daripada agamamu, melainkan ambillah ia sebagaimana layaknya setiap mukmin mengambil imam untuk suatu kemaslahatan ummat diantara kamu. Sesungguhnya seorang pemimpin itu adalah menjadi imam bagimu untuk engkau ikuti dan lagi menjadi suri tauladan yang baik bagimu. Maka layakkah bagimu, seorang yang bukan dari golongan muslim untuk menjadi pemimpin akan setiap amal ibadahmu??, sekali-kali tidak wahai akhi lagi ukhti sekalian, sedang sesungguhnya sebahagian mereka adalah menjadi pemimpin bagi sebahagian mereka yang lain.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Firman ALLAH Ta’ala :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Al-Maaidah : 051. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Kitab-Suci-Al-Qur'an

Kitab Suci Al-Qur’an

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

هَـذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ

(Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Ali – ‘Imraan : 138

Sesungguhnya seindah indah cahaya adalah Al Qur’an, dan tiadalah kamu melihat cahaya itu melainkan ia telah menerangi hatimu ketika kamu dalam gelap gulita sedang kamu tiada sadar. ia (Al-Qur’an) merasuk kedalam hati dan diri orang – orang yang beriman, menunjukinya kejalan yang penuh dengan kebenaran, kesucian, kemuliaan sehingga bersihlah hatinya dari sekalian penyakit dalam dirinya. Amatlah ia teramat kasih atas kamu, walau sebahagian kamu berpaling daripadanya karena lebih menyukai kitab (buku-buku) dunia yang selain daripadanya. Ia amat bersedih atas kamu yang tengah gundah gulana, sebab ia dapat menentramkan hatimu, meluruskan jalanmu yang tiada bertepi, melabuhkanmu di samudera yang luas tanpa badai maupun pasang yang dapat menghantam biduk hatimu, karena ia lah sebaik-baik lagi sebenar-benar pelindung bagimu, jika engkau mengetahui. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Penjara Dunia

Penjara Dunia

Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.

Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu adalah  seorang  penjual  minyak.  Sebagaimana  kebiasaan  tukang  minyak,  si  yahudi  itu pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya.

Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar: “Sesungguhnya Nabi kalian berkata

” Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. ” (HR. Muslim)

Namun kenapa engkau  sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku -yang kafir- dalam penderitaan dan kesengsaraan seperti ini.” (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Sakratul-Maut

Sakratul Maut

Saudara – saudariku sekalian, inilah suatu perkara yang sebahagian kamu selalu ingin lari daripadanya yaitu KEMATIAN. Sesungguhnya tiap – tiap yang bernyawa mesti merasai mati, walau ia tengah berada dirumah yang kokoh sekalipun, atau kiranya memiliki ribuan prajurit yang kuat dan tangguh niscaya tiadalah  ia dapat berlindung daripadanya. Hilanglah sudah gemerlap dunianya pada kala itu, rumah  mewah dan kokoh dengan jerih payah yang telah bertahun – tahun dibangun, istri / suami dan anak – anak tercinta yang melekat padanya baik darah maupun daging kedua orang tuanya dan yang selama ini menyertai kebahagiaan si jasad yang tak lagi bernyawa itu. Perusahaan yang mati – matian kita habiskan waktu untuknya, mobil mewah yang selalu ia bangga – banggakan sedang pada saat itu hari yang sedemikian berarti adanya itupun telah pergi demikian pula masa – masa dimana ia tidak lagi bisa menikmatinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ – قَالَ – فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِى السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِى ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِى ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ – قَالَ – فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ – يَعْنِى بِهَا – عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِى الدُّنْيَا

“Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. (lebih…)

Kekalahan umat Islam dalam perang Uhud menyebabkan bangkitnya kemarahan orang-orang badwi di sekitar Madinah untuk mencemuh dan mengungkit-ngungkit dendam lama yang sebelumnya sudah terpendam. Namun tanpa curiga sedikit pun Rasulullah memberikan sambutan baik atas kedatangan sekelompok pedagang Arab yang menyatakan keinginan sukunya hendak mendengar dan memeluk Islam. Untuk itu mereka meminta para jurudakwah dikirimkan ke kampung suku itu. Rasulullah s.a.w meluluskan. Enam orang sahabat yang alim diutus untuk melaksanakan tugas tersebut. Mereka berangkat bersama para pedagang Arab itu.

Di kampung Ar-Raji, dalam wilayah kekuasaan suku Huzail, para pedagang itu tiba-tiba melakukan pengurangan atas keenam sahabat Rasulullah s.a.w, sambil berseru meminta bantuan kaum Huzail. Keenam pendakwah itu dengan pantas menghunus senjata masing-masing dan siap mengadakan perlawanan, setelah insaf bahawa mereka tengah dijebak.

Para pedagang yang licik tadi berteriak, “Sabar saudara-saudara. Kami tidak bermaksud membunuh atau menganiayai kalian. Kami cuma mahu menangkap kalian untuk kami jual ke Makkah sebagai budak belian. Keenam sahabat Rasulullah s.a.w itu tahu nasib mereka bahkan lebih buruk daripada terbunuh dalam pertarungan tidak berimbang itu. Kerana mereka segera bertakbir seraya menyerang dengan tangkas.

Terjadilah pertempuran seru antara enam pendakwah berhati tulus dengan orang-orang yang beringas yang jumlanya jauh lebih besar. Pedang mereka ternyata cukup tajam. Beberapa orang lawan telah menjadi korban. Akhirnya tiga sahabat tertusuk musuh dan langsung gugur. Seorang lagi dibaling batu beramai-ramai hingga tewas. Bakinya tinggal dua orang; Zaid bin Addutsunah dan Khusaib bin Adi.

Apalah daya dua orang pejuang, betapa pun lincahnya perlawanan mereka, menghadapi begitu banyak musuh yang tangguh ? Selang beberapa saat sesudah jatuhnya empat sahabat tadi, kedua orang itu dapat dilumpuhkan dan belenggu. Lalu mereka diangkut menuju pasar budak di Makkah. Zaid dibeli oleh Shafwan bin Umayyah. Ayah Shafwan, Umayyah bin Khalaf, adalah majikan Bilal dan Amir bin Fuhairah. Umayyah terkenal sangat kejam kepada budak-budaknya. Bilal pernah disalib di atas pasir dan dijemur di tengah terik matahari dengan badan ditindihi batu. Untung Bilal ditebus oleh Saiyidina Abu Bakar Assidiq dan dimerdekakan. Orang Habsyi ini kemudian terkenal sebagai sahabat dekat Rasulullah s.a.w. dan diangkat sebagai Muazin, tukang azan.

Dalam perang Badar, Umayyah bin Khalaf berhadap-hadapan dengan bekas budaknya itu. Dan Bilal berhasil membunuhnya dalam pertempuran yang sengit satu lawan satu. Adapun Khubaib bin Adi diambil oleh Uqbah bin Al-Harits dengan tujuan yang sama seperti maksud Shafwan membeli Zaid bin Abdutsunah. Iaitu untuk membalas dendam kebencian mereka kepada umat Islam.

Maka oleh orang-orang Quraisy, Zaid diseret menuju Tan’im, salah satu tempat untuk miqat umrah. DI sanalah Zaid akan dijalani hukuman pancung, buatkan sesuatu yang ia tidak pernah melakukannya, iaitu terbunuhnya Umayyah bin Khalaf, ayahanda Shafwan. Menjelang algojo menetak parangnya, pemimpin kaum Musyrikin Abu Sufyan bertanya garang, “Zaid bedebah, apakah engkau senang seandainya di tempatmu ini ada Muhammad, sedangkan engkau hidup tenteram bersama keluargamu di rumah ?”

“Janganlah begitu,” bantah Zaid dengan keras. “Dalam keadaan begini pun aku tidak rela Rasulullah tertusuk duri kecil di rumahnya.”
Abu Sufyan menjadi marah. “Bereskan,” teriaknya kepada algojo. Dalam sekelip mata, sebilah parang berkilat di tengah terik matahari dan darah segar menyembur keluar. Zaid bin Abdutsunah gugur setelah kepalanya dipotong, menambah jumlah penghuni syurga dengan seorang syuhada’ lagi. Di hati Abu Sufyan dan orang-orang Quraisy lainnya timbul kehairanan akan kesetiaan para sahabat kepada Muhammad. Sampai tergamam di bibir Abu Sufyan ucapan kagum, “Aku tidak perna menemukan seorang yang begitu dicintai para sahabat seperti Muhammad.”

Sesudah selesai pemancungan Zaid, datang pula rombongan lain yang menyeret Khubaib bin Adi. Sesuai dengan hukum yang berlaku di seluruh Tanah Arab, kepada pesalah yang dijatuhi qisas mati diberikan hak untuk menyampaikan permintaan terakhir. Demikian juga Khubaib. Juru dakwah yang bestari ini meminta izin untuk solat sunnah dua rakaat. Permohonan tersebut dikabulkan. Dengan khusyuk dan tenang, seolah-olah dalam suasana aman tenteram tanpa ancaman kematian, Khubaib melaksanakan ibadahnya sampai selesai. Setelah salam dan mengangkat dua tangan, ia berkata, “Demi Allah. Andaikata bukan kerana takut disangka aku gentar menghadapi maut, maka solatku akan kulakukan lebih panjang.”

Khubaib disalib dahulu lalu dihabisi sepertimana dilaksanakan ke atas Zaid bin Abdutsunah. Jasadnya telah lebur sebagaimana jenazah lima sahabatnya yang lain. Namun semangat dakwah mereka yang dilandasi keikhlasan untuk menyebarkan ajaran kebenaran takkan pernah padam dari permukaan bumi. Semangat itu terus bergema sehingga makin banyak jumlah pendakwah yang dengan kekuatan sendiri, atas biaya peribadi, menyelusup keluar-masuk pedalaman berbatu-batu karang atau berhutan-hutan belantara buat menyampaikan firman Tuhan menuju keselamatan.

https://tausyah.wordpress.com