Orang Beriman Tercipta Dengan Penuh Cobaan

Posted: 7 Juni 2010 in Renungan
Tag:,

Terdapat riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Sesungguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cobaan) ,
Tawwab (senang bertaubat) , dan Nassaa’ (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat”.
(Silsilah Hadits Shahih No. 2276).
Hadist ini merupakan hadits yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin, sifat-sifat yang senantiasa
lengket dan menyatu dengan diri mereka, tiada pernah lepas hingga seolah-olah pakaian yang selalu
menempel pada tubuh mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.
1. Mufattan
Artinya : Orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa fitnah. Maksudnya : (orang mukmin)
adalah orang yang waktu demi waktu selalu diuji oleh Allah dengan balaa’ (bencana) dan dosa-dosa.
(Faid-Qadir 5/491).
Dalam hal ini fitnah (cobaan) itu akan meningkatkan keimanannya, memperkuat keyakinannya dan
akan mendorong semangatnya untuk terus menerus berhubungan dengan Allah Subhanahu wa
Ta’ala, sebab dengan kelemahan dirinya, ia menjadi tahu betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya
Allah, Rabb-nya.
Menurut sebuah riwayat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim, sesungguhnya Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Perumpamaan orang mukmin ibarat sebatang pokok yang lentur diombang-ambing
angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan kadang-kadang meluruskannya kembali.
Demikianlah keadaannya sampai ajalnya datang. Sedangkan perumpamaan seorang munafik, ibarat
sebatang pokok yang kaku, tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang,
tumbangnya sekaligus”.
(Bukhari : Kitab Al-Mardha, Bab I, Hadist No. 5643, Muslim No. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027).
Ya, demikianlah sifat seorang mukmin dengan keimanannya yang benar, dengan tauhidnya yang
bersih dan dengan sikap iltizam (komitment)nya yang sungguh-sungguh.
2. Tawaab Nasiyy
“Artinya : Orang yang bertaubat kemudian lupa, kemudian ingat, kemudian bertaubat”. (Faid-Al
Qadir 5/491).
Seorang mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu sifat Allah
Subhanahu wa Ta’ala, yaitu sifat yang terkandung dalam nama-Nya : Al-Ghaffar (Dzat yang Maha
Pengampun). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Artinya : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman dan
beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar”. (Thaha : 82).
3. Nassaa’ – Apabila Diingatkan, Ia Segera Ingat.
Artinya : Bila diingatkan tentang ketaatan, ia segera bergegas melompat kepadanya, bila diingatkan
tentang kemaksiatan, ia segera bertaubat daripadanya, bila diingatkan tentang kebenaran, ia segera
melaksanakannya, dan bila diingatkan tentang kesalahan ia segera menjauhi dan meninggalkannya.
ARTIKEL HIKMAH HALAMAN 40DARI 67
Ia tidak sombong, tidak besar kepala, tidak congkak dan tidak tinggi hati, tetapi ia rendah hati
kepada saudara-saudaranya, lemah lembut kepada sahabat-sahabatnya dan ramah tamah kepada
teman-temannya, sebab ia tahu inilah jalan Ahlul Haq (pengikut kebenaran) dan jalannya kaum
mukminin yang shalihin.
Terhadap dirinya sendiri ia berbatin jujur serta berpenampilan luhur, sedangkan terhadap orang lain
ia berperasaan lembut dan berahlak mulia, bersuri tauladan kepada insan teladan paling sempurna
yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah diberi wasiat oleh Rabb-nya dengan
firman-Nya :
“Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka
…..”. (Ali Imran : 159).
Inilah sifat seorang mukmin. Ini pula jalan hidup serta manhaj perilakunya.
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdulhamid Al-Halaby . Tulisan ini diterjemahkan dari Majalah
Al-Ashalah edisi 15, 16 th III -15 Dzul Qa’dah 1415H, dan dimuat di Majalah As-Sunnah edisi
07/th III/1419-1998.

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] daerah-daerah kekuasaan By­zantium, seluruh daerah Syam dan Mesir, satu persatu bernaung di bawah bendera tauhid. Penduduk di daerah-daerah luar Semenan­jung Arabia berbondong-bondong memeluk agama Islam. Dengan […]

    Suka

  2. […] orang-orang beriman, ikutilah seruan Allah dan ikutilah seruan Rasul apabila ia menyeru kamu. Qs. 8 al-anfal : […]

    Suka

  3. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar […]

    Suka

  4. […] Mempertahankan Kebenaran Dan Keadilan Ummat « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Orang Beriman Tercipta Dengan Penuh CobaanPenderitaan Abu Dzar ( Sahabat Rasulullah Saw), Dibuang Pada Masa Khalifah Ustman Karena […]

    Suka

  5. […] bertongkat busur, ia naik ke mimbar menghadapi orang banyak yang sedang berkumpul. Setelah mengucap syukur atas nikmat yang dilimpahkan Allah s.w.t., Amirul Mukminin memperingatkan kepada semua yang hadir, bahwa nikmat […]

    Suka

  6. […] dan tidak mau lagi mengakui perja­njian itu! Dan engkau, hai Ali, tinggalkanlah perjanjian itu dan ber­taubatlah kepada Allah seperti yang sudah kita lakukan. Kalau tidak, kita tidak turut bertanggung […]

    Suka

  7. […] “Hai saudara-saudara, sebenarnya kita ini telah berjanji setia kepada Allah s.w.t. untuk berbuat amr ma’ruf dan nahi mungkar, berkata benar dan berjuang mene­gakkan jalan yang […]

    Suka

  8. […] semua anak-­anakku, para ahlu-baitku, dan kepada siapa saja yang mendengar wasiyatku ini, supaya senantiasa bertaqwa kepada Allah. Hendak­nya kalian mengatur baik-baik urusan kalian dan jagalah hubungan persaudaraan di antara […]

    Suka

  9. […] agungnya kedudukkan Allah ‘Azza wa Jalla dalam jiwa Imam Ali r.a. Ia beribadah karena dorongan rasa cinta dan rin­du kepada-Nya. Ia menyadari sepenuhnya bahwa Allah sajalah yang berhak disembah. Ia bersembah sujud semata-mata […]

    Suka

  10. […] Nasrani itu ternyata seorang mus­lim yang sangat gigih membela Imam Ali r.a. dalam perjuangan menegakkan kebenaran Islam dan menumpas pemberontakan Khawarij di […]

    Suka

  11. […] Dia juga menegaskan bahwa otot dapat digerakkan karena adanya syaraf yang terdapat di dalamnya. Demikian pula rasa sakit yang dirasakan pada bagian otot, juga disebabkan adanya urat syaraf yang menerima rangsangan rasa sakit tersebut. […]

    Suka

  12. […] ‘Aziz Panduan Fikih Jihad Fii Sabiilillah 1 0 Setelah seorang rosul meninggal, para pengikutnya mengemban amanah untuk menyampaikan risalah sehingga hujjah Alloh SWT tetap tegak terhadap semua makhluk-Nya sebagaimana sabda rosul kita […]

    Suka

  13. […] ‘Aziz Panduan Fikih Jihad Fii Sabiilillah 1 0 Setelah seorang rosul meninggal, para pengikutnya mengemban amanah untuk menyampaikan risalah sehingga hujjah Alloh SWT tetap tegak terhadap semua makhluk-Nya sebagaimana sabda rosul kita […]

    Suka

  14. […] “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya“. […]

    Suka

  15. […] Engkau sudah memikul semuanya dengan tabah, engkau telah menolak kemungkaran sehingga engkau menghadapi cobaan-cobaan karena Allah. Semoga Allah membalas kebaikan engkau dengan pahala yang paling […]

    Suka

  16. […] Engkau sudah memikul semuanya dengan tabah, engkau telah menolak kemungkaran sehingga engkau menghadapi cobaan-cobaan karena Allah. Semoga Allah membalas kebaikan engkau dengan pahala yang paling […]

    Suka

  17. […] r.a. berkata, “iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai […]

    Suka

  18. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar […]

    Suka

  19. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar […]

    Suka

  20. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar […]

    Suka

  21. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar […]

    Suka

  22. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar […]

    Suka

  23. […] aku meninggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih bahaya bagi kaum laki-laki dari fitnah kaum wanita. HR. Bukhari dan Muslim. Pengertian hadits di atas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi […]

    Suka

  24. […] penyakit hati itu adalah sifat – sifat yang buruk yang ada didalam hatinya, dan sekalian keburukan itu adalah kendali dirinya sehingga ia […]

    Suka

  25. […] Dia juga menegaskan bahwa otot dapat digerakkan karena adanya syaraf yang terdapat di dalamnya. Demikian pula rasa sakit yang dirasakan pada bagian otot, juga disebabkan adanya urat syaraf yang menerima rangsangan rasa sakit tersebut. […]

    Suka

  26. […] keridhaan Kami, niscaya Kami akan memberi mereka petunjuk kepada jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat ihsan.” (Al-’Ankabut: […]

    Suka

  27. […] itu makin jelas terasa; presenter wanita menghabiskan waktu hingga satu jam utk merias wajah dan penampilan mereka, hanya untuk membahas satu topik “serius” yang memakan waktu tak lebih dari 15 […]

    Suka

  28. […] Nasrani itu ternyata seorang mus­lim yang sangat gigih membela Imam Ali r.a. dalam perjuangan menegakkan kebenaran Islam dan menumpas pemberontakan Khawarij di […]

    Suka

  29. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan […]

    Suka

  30. […] Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan […]

    Suka

Tinggalkan komentar