Archive for the ‘Nabi & Rasul’ Category

https://tausyah.wordpress.com/bermaafan

bermaafan

Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah  dengan  tujuan  hendak  membunuh  Nabi  Shalallahu  alaihi  wa  sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci  tempat  Rasulullah  tinggal  itu.  Dengan  semangat  meluap-luap  ia  mencari  majlis Rasulullah,  langsung  didatanginya untuk       melaksanakan maksud  tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. segera menghadangnya yang melihat  gelagat buruk pada penampilan orang tersebut.

Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?”

Dengan  terang-terangan  Tsumamah  menjawab,  “Aku  datang  ke  negeri  ini  hanya untuk membunuh Muhammad!”.

Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup  melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid  Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Mukzijat Nabi Muhammad Membelah Bulan

Mukzijat Nabi Muhammad Membelah Bulan

Pada suatu ketika Uqa’il bin Abi Thalib telah pergi bersama-sama dengan Nabi Muhammad s.a.w.. Pada waktu itu Uqa’il telah melihat  keajaiban yang membuatnya takjub namun hatinya tetap bertambah kuat di dalam Islam oleh karena ketiga perkara yang di alaminya bersama Rasulullah tersebut.

Peristiwa pertama adalah, bahwa Nabi Muhammad s.a.w. akan mendatangi hajat yakni mebuang air besar dan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon. Maka Baginda s.a.w. berkata kepada Uqa’il, “Hai Uqa’il teruslah engkau berjalan sampai ke pohon itu, dan katalah kepadanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah berkata; “Agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi penutup baginya, karena sesungguhnya Baginda akan buang air besar dan kemudian mengambil air wuduk.”

Uqa’il pun keluar dan pergi mendapatkan pohon-pohon itu dan sebelum dia menyelesaikan tugas itu ternyata pohon-pohon sudah tumbang dari akarnya serta sudah mengelilingi di sekitar Baginda s.a.w. sampai beliau selesai dari hajatnya. Maka Uqa’il kembali ke tempat pohon-pohon itu.

Peristiwa kedua adalah, bahwa Uqa’il merasa haus dan setelah mencari air ke mana pun jua namun tak kunjung ditemui. Maka Baginda s.a.w. berkata kepada Uqa’il bin Abi Thalib, “Hai Uqa’il, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, “Jika padamu ada air, berilah aku minum!”  (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Rasulullah Muhammad

Rasulullah Muhammad

Sesungguhnya pada masa dimana Rasulullah mengangkat pedangnya adalah karena hendak mempertahankan diri lagi umat muslim dari kezhaliman lagi tekanan bangsa penyembah thagut lagi berhala sedang mereka enggan dengan kehadiran ajaran nabi sehingga mereka bercita-cita hendak membunuh Nabi dan para pengikutnya. Sungguh..telah terperdayalah mereka dengan berhala di atas kepala mereka, sedang segala daya dan upaya mereka untuk menghapus ajaran nabi yang meninggikan derajat kaum wanita pada kala itu. Yang mana mereka menghidupkan bayi laki – laki dan membunuh bayi wanita, sedang wanita dewasa dijadikan budak lagi seumpama wanita hina dina di sisi mereka kecuali wanita – wanita istri-istri pemimpin di antara mereka, dan kemudian gejala rasis di dunia arab yang kala itu meraja lela. Mereka memisahkan golongan orang-orang berkulit putih arab dengan orang – orang berkulit hitam. Dan binasalah sekalian perkara ajaran – ajaran bathil lagi jahiliyah itu dengan hadirnya ajaran Nabi, budak-budak wanita dan budak berkulit hitam dibebaskan lagi ditinggikan derajatnya oleh Nabi sehingga semakin bertambahlah pengikut ajaran Islam kala itu.

Sebuah film dokumenter Islam yang berjudul “The Message” telah menjelaskan kisah nabi walau tiada sepenuhnya sejak kelahiran beliau, melainkan hanya sejak beliau di angkat menjadi nabi dan rasul yang kisahnya teramat bersesuaian dengan apa-apa yang disampaikan didalam Al-Qur’an, sedang film tersebut telah mendapat persetujuan dari Universitas Al – Azhar di Kairo dan Kongres  Shiatul di libanon karena ke akuratan lagi ketepatan kisahnya. Film tersebut tiada menunjukkan sosok Nabi dan para sahabat agar tiada bertentangan dengan ajaran Islam dan hanya isyarat kamera semata, walau dibintang oleh actor non muslim seumpama Antonhy Quinn sebagai Hamza dan Irene Papas sebagai Hindun dan yang lainnya. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Kitab-ALLAH

Kitab ALLAH Ta'ala

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah ditanya tentang suhuf yang diturunkan kepada suhuf Nabi Allah Musa Alaihissalam

Suhuf Nabi Musa Alaihissalam

Rasulullah s.a.w berkata, “Sebahagian daripada kandungan suhuf Nabi MusaAlaihissalam :

1.   Aku heran pada orang yang telah meyakinkan akan datangnya kematian (yakin dirinya akan mati dan ditanya tentang amalannya), tetapi mengapa mereka merasa bersenang-senang dan bergembira di dunia (tidak membuat persiapan).

2.   Aku heran kepada orang yang telah meyakini akan adanya qadar (ketentuan) Allah, tetapi mengapa mereka marah-marah (bila sesuatu musibah menimpa dirinya).

3.   Aku heran pada orang yang telah meyakini akan adanya hisab (hari perhitungan amal baik dan buruk), tetapi mengapa mereka tidak berbuat kebaikan?” (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Pakaian-Nabi-Muhammad

Pakaian Nabi Muhammad

Pertempuran  demi pertempuranpun terjadi,   perang  demi    perang terjadi  antara   Rasulullah  beserta pengikut-pengikut  beliau dengan musuh- musuh  mereka   yang   terdiri   dari berbagai-bagai    golongan   Musyrikin Quraisy,  golongan  Yahudi  dan golongan Munafikin.   Dalam   pada   itu   penyebaran Agama  Islam  diteruskan dengan giatnya. Setiap    orang    Islam  lelaki   atau perempuan,   anak-anak   sekalipun diwajibkan    menyebarkan    ajaran   yang dibawa    Rasulullah    ini    di    mana   saja mereka  berada,   di  pasar,   di   medan perang  dan lain-lain.

Akhirnya   Semenanjung   Arab   yang   luas itu  seluruhnya  dapat  dikuasai    oleh Rasulullah,  sehingga  penyebaran agama semakin meluas, dan sebelum  Rasulullah meninggal    dunia   dalam   umur   enam puluh tiga  tahun,  hampir  seluruh  bangsa Arab   sudah   memeluk   Agama  Islam, selain beberapa orang dan  golongan  saja yang   tetap   beragama    Yahudi   atau Nasrani.   Lebih-lebih   lagi  sesudah  kota Makkah    dapat   direbut    kembali    pada tahun   6  H.,  musuh-musuh  besar Rasulullah    berubah   menjadi    sahabat- sahabat   kental    dan pejuang-pejuang Islam yang terkenal sampai hari  ini. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Bismillah

Bissmillah

sambungan dari kisah Masa Kecil Nabi Muhammad sebelumnya..

Pada suatu  kali, Muhammad  kecil turut  berdagang  bersama  pamannya,   Abu  Talib,  ke Syam. Muhammad  mulai  mengenal  pasar- pasar, berjalan  bahumembahu  dengan  pedagang-pedagang lainnya. Di suatu  dataran  tinggi di Syam, tinggallah  seorang   pendita  bernama Buhaira. Ia memperhatikan   setiap orang yang  lalu dan pergi  ke  daerahnya  itu.  Ia seorang yang amat  tekun beribadat menyembah  ALLAH sebagai pengikut nabi Isa Al – Masih yang  masih lurus ajarannya,  serta membaca  kitab- kitab lama.   Di  antaranya  ia   membaca Injil  Barnaba,   dimana   tertulis   bahawa  Nabi Isa  al-Masih  pernah   berkata, bahawa akan  datang  seorang Rasul   sesudahku  bernama  Ahmad,  dan apabila  Rasul  yang bernama Ahmad ini berjalan akan dilindungi oleh awan.

Pada suatu hari  Pendita  Buhaira  melihat serombongan kafilah  Arab datang  menuju   Syam   yang  selalu   diikuti   oleh awan  di  atasnya. Kafilah  ini didatanginya,  dipersilakannya  mampir  di rumah   kediamannya.   Kafilah  ini  adalah kafilah   yang   dipimpin  oleh   Abu  Talib, dimana  Muhammad    turut serta  di dalamnya. Pendita   Buhaira   memperhatikan   gerak- gerik   anak  yang  bernama   Muhammad  itu, akhirnya  ia  yakin  bahawa anak itulah yang akan diutus  Allah menjadi  Nabi dan Rasul  sesudah Isa al-Masih  a.s.  memberi nasihat  kepada Abu  Talib  agar  anak  ini dijaga   baik   baik,  jangan  terlengah  dari penjagaan,  sebab ia  kelak  akan menjadi seorang maha penting. Dengan  nasihat  dan  keyakinan   Pendita Buhaira   ini, Abu  Talib    semakin  cinta terhadap  anak  saudaranya   yang bernama   Muhammad  ini.   Bukan    saja cinta,  melainkan ditambah    dengan  perasaan harap  dan hormat. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Rasulullah-Muhammad-Saw

Rasul ALLAH Nabi Muhammad

Mukjizat teragung dan kejelasannya telah terbukti  adalah al-Qu’ar al- Karim; yang tidak datang padanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji; yang menjadikan para  ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih harus  bertekuk  lutut;  mereka  tidak  mampu   membuat  kalimatkalimat serupa  dengan  alQur’an  walau  hanya  10 surat, atau 1  surat, bahkan hanya  1  ayat.  Orang-orang  musyrik  pun  mengakui  kemukjizatannya, bahkan  para  penentang Islam  orang-orang atheis pun  meyakini kebenarannya.

-Orang-orang musyrik pernah meminta Rasulullah SAW  untuk menunjukkan  satu  mukjizat,  maka  beliau  pun  menunjukkan  dengan terbelahnya  bulan  hingga  hampir  terpisah  menjadi  dua  bagian. itulah maksud ayat Allah di surat al-Qomar ayat 1: (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/muhammad

Nabi Muhammad

Ciri-Ciri Rasulullah saw

Anas  bin  malik  ra  berkata:  “Abu  Bakar  as-Shiddik  ra  jika  melihat

Rasulullah saw datang, ia melantunkan syair:

Orang jujur, pilihan Allah, mengajak pada kebaikan

Habis gelap, terbitlah terang

Abu Hurairah ra berkata: Umar bin Khattab melantunkan syair Zuhair bin Abi Salma, (seorang Penyair Jahiliah) berisi tentang pujian pada Harim bin Sinan:

Andai boleh kuserupakan dengan benda

Kau adalah penerang di bulan purnama

Lalu Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah Rasulullah saw, tiada seorang pun menyerupainya

Ali bin Abi Thalib berkata:

Warna  kulit  Rasulullah  saw  putih  kemerah-merahan;  matanya  sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat; halus bulu dadanya; lehernya bagai teko dari perak; dari dada atas hingga pusarnya terdapat bulu yang memanjang seperti pedang, tidak terdapat bulu lain di perut dan dadanya selain itu; telapak tangan dan kakinya tebal;bila  berjalan, melakukannya dengan cepat (lebih…)


https://tausyah.wordpress.com/mesjid-indah

Mesjid Indah

Abu Ja’far bin Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia menceritakan tentang Isa. Isa berkata kepada Bani Israel, “Maukah kamu berpuasa tiga hari karena Allah. Kemudian, jika kamu memohon sesuatu kepada-Nya, niscaya Dia memberi apa yang kamu pinta, sebab pahala orang yang beramal itu bagi orang yang beramal karena Dia.” Mereka pun melakukannya, lalu berkata, “Hai pengajar kebaikan, kamu mengatakan kepada kami bahwa pahala orang yang beramal itu diberikan kepada orang yang beramal karena Dia, kamu pun menyuruh kami berpuasa selama tiga hari lalu kami melakukannya, dan tidaklah kami bekerja pada seseorang selama 30 hari melainkan dia memberi kami makanan tatkala persediaan makanan kami habis. Apakah Tuhanmu mampu menurunkan hidangan dari langit?”

Maka Isa berkata, “Bertakwalah kepada Allah, jika kamu merupakan orang-orang yang beriman.” Mereka berkata, “Kami ingin memakannya sehingga hati kami menjadi tenteram dan kami pun yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, lalu kami akan menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.”Isa putra Maryam berdoa. “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah suatu hidangan dari langit yang akan menjadi tanda yang menunjukkan kekuasaan-Mu; anugerahkanlah rezeki kepada kami dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama.” (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Nabiku-Muhammad-Saw

Nabi Muhammad Saw

Kisah ini merupakan lanjutan daripada artikel berikut, klik disini.

Pada hari Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah SAW.

Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam, “Assalaamualaika ya rasulullah.” Lalu dijawab oleh Fathimah ra., “Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau.” Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu.

Apabila waktu subuh hampir hendak tiba, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah SAW dan baginda berkata, “Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir.” Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: “Aduh musibah.” (lebih…)