Apakah Asuransi Dapat Digolongkan Organisasi Dana Bantuan

Posted: 9 Juni 2010 in Insuran ( Asuransi )
Tag:

Apabila kita belum mendapat kejelasan dari segi manapun, bahawa hubungannya antara anggota insuran dan perusahaan sebagai hubungan antara anggota syirkah dengan anggota lainnya, maka apa watak hubungan antara keduanya itu sekarang? Apakah hubungan setia kawan? Kalau benar demikian, maka lembaga ini adalah termasuk lembaga sosial yang ditegakkan berdasarkan saham dari orang-orang yang ingin menyumbangkan sejumlah wangnya dengan tujuan saling mengadakan bantuan satu sama lain. Namun agar di situ terdapat kerjasama yang baik antara seluruh anggota, guna memberikan pertolongan kepada pihak-pihak yang sedang dilanda suatu musibah, maka wang yang dikumpulkan demi terwujudnya cita-cita yang dimaksud, diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Setiap anggota yang menyetorkan wangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus disertai niat membantu demi menegakkan prinsip ukhuwah. Kemudian dari wang yang terkumpul itu diambillah sejumlah wang guna membantu orang yang sangat memerlukan.
2. Apabila wang itu akan diputar, maka harus dijalankan menurut aturan syara’.
3. Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil wangnya dengan tujuan supaya dia mendapat imbalan yang berlipat apabila terkena suatu musibah. Akan tetapi dia diberi dari wang jama’ah sebagai ganti atas kerugiannya itu atau sebagainya menurut izin yang diberikan oleh jama’ah.
4. Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah (pemberian). Oleh kerana itu haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi suatu peristiwa, maka harus diselesaikan menurut aturan syara'[17].

Syarat-syarat ini tidak akan berlaku kecuali sebagaimana yang dilakukan oleh sebahagian koperasi dan lembaga-lembaga sosial yang kini biasa di kalangan kita, iaitu seseorang membayar tiap bulan dengan niat tabarru’ (donatur); dia tidak boleh menarik kembali wangnya itu, dan tidak ditentukan jumlah bantuannya jika terjadi suatu musibah.

Adapun insuran lebih-lebih insuran jiwa, persyaratan ini samasekali tidak dapat diterapkan. Sebab:

1. Semua anggota insuran tidak membayarkan wangnya itu dengan maksud tabarru’, bahkan niat ini sedikitpun tidak terlintas padanya.

2. Badan insuran memutar wangnya dengan jalan riba, sedang setiap muslim tidak dibenarkan bersyirkah dalam pekerjaan riba. Dan ini justru telah disetujui bersama oleh orang-orang yang memperketat mahupun oleh orang-orang yang memperingan persoalan ini.

3. Anggota insuran mengambil dari perusahaan –apabila telah habis waktu yang ditentukan– sejumlah wang yang telah disetor dan sejumlah tambahan, apakah ini bukan berarti riba?!

Bertentangannya insuran dengan arti bantuan sosial, iaitu bahawa insuran memberi kepada orang kaya lebih banyak daripada kepada orang yang tidak mampu, sebab orang yang mampu membayar insuran sejumlah wang yang lebih banyak, maka ketika ia mati kerana suatu musibah, akan mendapat bahagian yang lebih besar pula. Sedang bantuan sosial, adalah memberi kepada orang yang tidak mampu lebih banyak daripada lainnya.

4. Barangsiapa hendak menarik kembali wangnya itu, maka dia akan dikenakan kerugian yang cukup besar. Sedang pengurangan ini samasekali tidak dapat dibenarkan dalam pandangan syariat Islam [18].

Komentar
  1. […] ikhlas senantiasa atas mereka itu untuk saling tolong menolong, bantu membantu, nasehat menasehati kejalan yang lurus dan tidak pula memberi kemudharatan dan keburukan di antara keduanya karena ada […]

    Suka

  2. […] dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di […]

    Suka

  3. […] dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di […]

    Suka

  4. […] dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di […]

    Suka

  5. […] dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di […]

    Suka

Tinggalkan komentar