Posts Tagged ‘Ummat Nasrani’

hanya-ada-satu-Tuhan-Di-Alam-Semesta-yaitu-ALLAHAssalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

Selamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..

Saudara-saudariku yang yang dimuliakan ALLAH dalam iman dan islam, kiranya aku menulis artikel ini agar kamu sekalian mengetahui. Bahwa sesungguhnya saudara kita blogger nasrani berkomentar pada link ini.

Akan tetapi, aku memohon maaf kepada yang bersangkutan oleh karena demi menjaga kemurnian tauhid blog ini, niscaya komentarnya yang terkahir sejak beberapa bulan yang lalu disaat Ramadhan telah hanya bertuliskan didalam spam, akan tetapi ia masih berkomentar beberapa hari yang lalu yang tertulis didalam spam lagi dan untuk itulah artikel ini dibuat walau ia tiada puas jua perihal tentangnya. (lebih…)

Name of Allah Almighty on stoneBibel artinya kumpulan kitab-kitab. Kata Bibel berasal dari bahasa Yunani ?Biblia? (jamak, buku-buku). Istilah Bible di Indonesia diganti dengan Alkitab yang diartikan ?tulisan-tulisan?. Bibel yang diakui namanya ?kanonik?, sedang yang tidak diakui atau tidak boleh dibaca oleh orang Kristen disebut ?apokripa?. Ada Bibel yang tidak diakui oleh Protestan tetapi diakui oleh Katolik namanya ?deuterokanonika?.

Kata orang Kristen, Bibel adalah wahyu Allah kepada manusia yang terdiri dari 66 buku yang disatukan dan membentuk satu buku. 22 buku dari Bibel itu adalah sebagaian besar berisi sejarah, 21 buku sebagian besar nubuatan, 21 dalam bentuk surat, dan 2 kebanyakan mengenai syair.

Bibel paling sedikit ditulis 30 orang pengarang yakni para raja, petani, ahli hukum, jendral, nelayan, pendeta, para imam, pemingut cukai, dokter, beberapa orang kaya dan beberapa orang miskin, dalam kurun waktu lebih dari 1600 tahun. ( Penuntun Dasar Untuk Pemahaman Alkitab, oleh Harold E. Metcalf, Evangelis, Pendeta, Pengarang. Atlanta, Georgia, hal 7) Istilah Bibel untuk dinegara-negara yang penduduknya Islam sering diganti dengan kata ?Alkitab?. Mereka mengadopsi istilah ini mengambil dari Qs 2:159, 174.

Apa perjanjian Lama ? Perjanjian Lama adalah bagian dari Bibel yang terdiri dari buku-buku Taurat, sejarah bangsa Israel pertama, sejarah bangsa Israel kedua, sastra, kisah nabi-nabi Israel. Perjanjian Lama yang pertama berbahasa Ibrani. Apa perjanjian Baru ? Perjanjian Baru adalah bagian dari Bibel yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Yunani, kecuali Injil Matius dalam bahasa Ibrani, yang terdiri dari Injil, Kisah rasul, surat-surat Paulus, surat-surat murid Yesus dan wahyu.

Perjanjian Baru ( New Testament ) sering disebut Injil. Tetapi kata Injil ini sebetulnya tidak terdapat dalam Bibel awal, kata Injil mengambil dari kata Injil dalam Al-Qur?an.

Dalam bahasa aslinya Yunani, EVAYYEYLOV, dalam bahasa Inggris, GOOD NEWS, GOSPELS. Penulisan Perjanjian Baru yang ada sekarang ini dilakukan tiga ratus tahun kemudian sepeninggal Yesus, yaitu pada waktu orang-orang Kristen dibawah kekuasaan Kaisar Romawi Konstantin. Konstantin mengambil keuntungan dari pengaruh dan arti penting Kristus yang besar.

Dan dalam melakukan itu, dia telah membentuk wajah Kristus seperti yang kita kenal sekarang. Karena Konstantin meningkatkan status Yesus hampir empat abad setelah kematian Yesus, ribuan dokumen yang mencacat kehidupannya sebagai manusia biasa sudah terlanjur ada. Untuk menulis ulang buku-buku sejarah, Konstantin tahu bahwa ia perlu mengambil sebuah langkah berani. Dari sinilah timbul sebuah momen paling menentukan dalam sejarah Kristen.

Konstantin menitahkan dan membiayai penyusunan sebuah Bibel baru, yang meniadakan semua kitab Injil yang berbicara tentang segala perilaku “manusiawi Yesus”, serta memasukkan kitab-kitab Injil yang membuatnya seakan ” Tuhan “. Kitab-kitab Injil terdahulu dianggap ” melanggar hukum “, lalu dikumpulkan dan ” dibakar “.

Siapapun yang memilih kitab-kitab Injil yang terlarang ( apokripa ) dan bukannya versi Konstantin akan dianggap sebagai kaum ” bidah ” , heretic. Dalam buku Introduksi Perjanjian Baru, oleh Pdt. Ola Tulluan Ph.D. YPPII Malang, hal 21 mengatakan : Dari semua penulis kitab Injil tidak ada yang mencatat namanya sendiri dalam judul kitab-kitabnya. Judul itu ditambahkan kemudian.

Bagaimana bagian-bagian dari Bibel ?
PERJANJIAN LAMA I. TAURAT Kejadian (Genesis), Keluaran (Exodus), Imamat (Leviticus), Bilangan (Numbers), Ulangan (Deuteronomy) II. KITAB-KITAB SEJARAH Sejarah pertama Yosua (Joshua), Hakim-hakim (Judges), Rut (Ruth), 1Samuel (1Samuel), 2Samuel (2Samuel), 1Raja-raja (1Kings), 2Raja-raja (2Kings) Sejarah kedua 1Tawarikh (1Chronicles), 2Tawarikh (2Chronicles), Ezra (Ezra), Nehemia (Nehemiah), Ester (Esther) III. SASTRA Ayub (Job), Mazmur (Pasalms), Amzal (Provebs), Pengkhotbah (Ecclesiastes), Kidung Agung (Song of Song) IV. KITAB-KITAB NUBUAT Nubuat nabi-nabi besar Yesaya (Isaiah), Yeremia (Jeremiah), Ratapan (Lementations), Yehezkiel (Ezekiel), Daniel (Daniel) Nubuat nabi-nabi kecil Hosea (Hosea), Yoel (Joel), Amos (Amos), Obaja (Obadiah), Yunus (Jonah), Mikha(Micah), Nahum (Nahum), Habakuk (Habakuk), Zefanya (Zephaniah), Hagai (Haggai), Zakharia (Zechariah), Maleakhi (Malachi) DEUTEROKANONIKA (Khusus Bibel Katolik Tobit, Yud, Yudit, Tambahan kitab Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh, Barukh, Tambahan Kitab Daniel, 1Makabe, 2Makabe PERJANJIAN BARU INJIL Matius (Mattew), Markus (Mark), Lukas (Luke), Yohanes (John) KISAH RASUL Kisah rasul (Acts) SURAT-SURAT PAULUS Surat-surat Paulus kepada jemaat dikota-kota Roma (Romas), 1Korintus (1Chorinthians), 2Korintus (2Chorinthians), Galatia (Gaalatians), Efesus (Ephisians), Filipi (Philippians), Kolose (Colossians), 1Tesalonika (1Thessalonians), 2Tesalonika (2Thessalonians) Surat-surat Paulus kepada pribadi 1Timotius (1Timothy), 2Timotius (2Timothy), Titus (Titus), Filemon (Philemon), Ibrani (Hebrews) SURAT MURID-MURID YESUS Yakobus (James), 1Petrus (1Peter), 2Petrus (2Peter), 1Yohanes (1John), 2Yohanes (2John), 3Yohanes (3John), Yudas (Jude) WAHYU Wahyu (Revelation)

Mengapa Bibel diganti nama Alkitab ?

Di negara-negara Barat (Kristen ) istilah Alkitab tidak dikenal, mereka hanya mengenal istilah Bible. Bibel sebagai alkitab hanya terdapat dinegara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Perubahan istilah ini ada tujuannya yaitu untuk menyamakan kedudukan Bibel dengan Al-Qur’an yang juga sering disebut Alkitab.

Orang-orang Kristen yang telah belajar Islamologi dalam mendangkalkan aqidah umat Islam dengan rujukan ayat Al-qur?an yang berkaitan dengan istilah Alkitab untuk menakut-nakuti. Contohnya seperti dibawah ini.

Qs 2/159.Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.

Qs 2/174.Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

Apa kata al-Qur?an tentang Bibel ?

Bibel sudah dikarang manusia Qs 2/79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: ?Ini dari Allah?, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Qs 4:46 ; 6:91) Bibel sudah dirubah-rubah firmannya Qs 2/75.Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubah-nya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Qs 5:13, 14, 41; 5:41; 9:9; Yer 8:8; Yer 35 12-19; Kej 22:2; Ul 28:15-68 ; Kel 20:11 >< Ul 5:5)

Peringatan Al-Quran cukuplah jelas bahwa Injil maupun Taurat yang terdapat dalam Bibel sekarang bukanlah Kitab Suci yang murni firman dari Allah SWT, tapi sudah banyak perubahan, tambahan dan penghilangan ayat-ayat didalamnya. Insha Allah pada edisi berikutnya kita akan membahas tentang : – Apa buktinya bahwa Bibel sudah dikarang manusia ? – Apa buktinya kalau firman Allah diubah ? – Adakah dalam Bibel ayat-ayat dengan kata-kata buruk (porno)? – Adakah dalam Bibel ayat-ayat yang bertentangan ? – Adakah ayat dalam Bibel bertentangan dengan ilmu pengetahuan ?


https://tausyah.wordpress.com/

Search LiveMenurut umat Kristiani Yesus adalah tuhan yang berinkarnasi / menjelma menjadi manusia, agar manusia dapat berkomunikasi secara langsung dan percaya akan firman-firman Tuhan. Tetapi anehnya Yesus tidak pernah mengatakan “Akulah tuhan yang menjelma menjadi Yesus”.

Mereka meyakini bahwa kelahiran Yesus yang ajaib, yaitu tanpa campur tangan seorang bapak adalah sebagai bukti bahwa Yesus memang tuhan, dalil ini sungguh-2 teramat dangkal dan lemah, karena nabi Adam yang lahir jauh lebih ajaib, yaitu tanpa campur tangan seorang bapak sekaligus tanpa campur tangan seorang ibu mereka tidak menjadikan nabi Adam sebagai tuhan, padahal kalau memang alasan kelahiran yg ajaib sebagai bukti Yesus adalah tuhan, maka Adamlah yang lebih patut disebut tuhan daripada Yesus.

Kemudian umat Kristiani juga meyakini bahwa lemukjizatan-2 yang dilakukan oleh Yesus antara lain menghidupkan orang mati, membuat orang buta dapat melihat dan lain-lainnya adalah sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan, dalil ini juga teramat lemah dan dangkal, karena nabi Musa yang mendapatkan mukjizat-2 lebih dasyat yaitu dapat membelah laut dan membuat ular dari seutas tali ternyata mereka tidak menjadikan nabi Musa sebagai tuhan, padahal kalau memang kemukjizatan-2 yg dilakukan oleh Yesus sebagai bukti Yesus adalah tuhan, maka Musalah yang lebih patut disebut tuhan daripada Yesus.

Apapun keistimewaan-2 yang ada pada diri Yesus tidaklah membuktikan bahwa Yesus adalah tuhan, leistimewaan-2 tersebut semata-mata ada-lah atas kehendak dan izin Allah semata.

Dalam kitab Taurat, Injil dan Al-Qur’an Allah SWT telah memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia adalah Tuhan, sehingga manusia mempunyai dalil secara pasti siapakah Tuhan yang harus diimani dan disembah.

Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Taurat : Yesaya 44:6

“…bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.” Injil : Markus 12:31

“Katakanlah:”Dialah Allah, Yang Maha Esa”. QS. 112:1

Kalau Yesus tuhan, seharusnya ada dalil yg menunjukkan bahwa Yesus pernah mengaku dirinya sebagai tuhan dan juga harus ada dalil yg me-nunjukkan bahwa Yesus pernah memerintahkan untuk disembah. Ternyata, tidak ada satu ayatpun bahwa Yesus pernah menyatakan “Akulah tuhan Yesus” atau “Sembahlah Yesus”. Bila demikian, maka sudah cukup untuk mengatakan bah-wa Yesus bukan tuhan.

Bahkan banyak sekali ayat-2 yg menunjukkan sebaliknya, yaitu Yesus mengaku dirinya hanyalah seorang nabi utusan Allah,

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Yohanes 17:3

Lebih lanjut Yesus justru memerintahkan umatnya untuk menyembah dan berbakti hanya kepada Allah saja,

“Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!“ Lukas 4:8

Dalam Al-Qur’an juga menegaskan bahwa nabi Isa as bukanlah tuhan :

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-2 yang berkata:”Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata:”Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabb-mu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengha-ramkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” QS. 5:72

Sekian ulasan “Yesus bukan tuhan” yang cukup teramat singkat, semoga menambah keimanan kita, amin. (al-islahonline)

https://tausyah.wordpress.com

Allah name on lambSebagian besar umat Islam, Hindu, Budha atau pemeluk agama yang lain tentu telah mengenal nama Imanuel walaupun tidak mengetahui apa atau siapa sebenarnya yang dimaksud Imanuel, pengetahuannya hanya sebatas bahwa nama Imanuel adalah nama dari Kristen yang mungkin diketahuinya dari mengenal ada seseorang atau sekolahan atau gereja yang bernama Imanuel.

Memang benar, nama Imanuel adalah nama yang berasal dari Kristen dan hanya digunakan oleh orang-orang Kristen saja, bagi orang-orang yang beragama Kristen nama Imanuel adalah nama yang sangat akrab dan sangat dipahami apa makna nama tersebut, di dalam kitab Bible Imanuel artinya :

– TUHAN BESERTA KITA –

Umat Kristiani mengimani bahwa berdasarkan Injil Matius yang dimaksud Imanuel adalah Yesus, nama Imanuel adalah nama dari seorang bayi yang diramalkan –nubuwat- akan lahir dari seorang perempuan muda di masa yang akan datang. ± 730 tahun kemudian lahirlah Yesus dan seorang pegawai pajak yang bernama Matius menulis kisah Yesus dari lahirnya hingga terangkat ke langit, dan di dalamnya menyatakan bahwa Yesus adalah Imanuel yang dinubuatkan -tulisan Matius kemudian hari dikenal sebagai Injil Matius-.

Namun perlu untuk dikaji ulang apakah benar Imanuel adalah nama pribadi dari Yesus atau gelar bagi Yesus atau justru sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yesus, hal ini menarik karena dengan kajian yang sedikit lebih seksama nama itu nampak tidak berhubungan dengan Yesus.

Kajian ini sama sekali tidak untuk membantah eksistensi Yesus terlahir ke dunia ini, tetapi kajian ini untuk mendapatkan jawaban benarkah Yesus adalah Imanuel yang dinubuatkan ?, sikap Matius yang telah menghubung-hubungkan nubuat akan lahirnya seseorang yang bernama Imanuel dengan diri Yesus menjadikan Injil Matius dipertaruhkan kevaliditasannya sebagai tulisan yang diklaim berdasarkan ilham. Padahal andaikata Matius tidak melakukan hal itu, tentu tidak akan mengurangi eksistensi Yesus terlahir ke dunia ini.

NUBUAT LAHIRNYA IMANUEL

Pada tahun 735 SM, terjadi perang antara Siria yang bersekutu dengan Israel melawan Yehuda ( Yesaya 7:1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.) yang dikenal dengan perang Siro-Ef-raim. Peperangan tersebut disulut oleh keinginan Siria dan Israel menggalang sebuah koalisi dengan Yehuda guna menghadang meluasnya kekuasaan negeri Asyur, namun Ahas ragu dan menolak, maka Siria dan Israel memutuskan untuk memerangi Yehuda dan berusaha mengganti raja Ahas dengan raja yang baru.

Pemerintahan Yehuda adalah pemerintahan yang dipilih oleh Allah, sehingga Ahas beserta rakyatnya yakin bahwa Allah akan menjaganya dari serangan Siria-Israel, namun demikian ketika Siria-Israel telah mengepungnya gentarlah hati Ahas ( Yesaya 7:2 …….. maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.) Ahas-pun mempunyai inisiatif untuk meminta bantuan kepada Asyur untuk menggagalkan serangan Siria dan Israel.

Kemudian Allah memerintahkan Yesaya (Bagi umat Kristen, Yesaya adalah seorang nabi, tapi bagi umat Islam tidak mengenal nabi Yesaya, untuk itu Al-Islah tetap menulis Yesaya.) untuk menjumpai Ahas guna memberi saran agar Ahas tetap tenang dan tidak takut (Yesaya 7:4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut…) dan tidak meminta bantuan kepada Asyur. Alasannya, pertama, meminta bantuan kepada Asyur tidak akan menjadikan pemerintahan Ahas lebih baik di kemudian hari, kedua, karena Allah akan menjaga pemerintahan Ahas dan menggagalkan pemberontakan Siria dan Israel untuk menghancurkan pemerintahan Ahas ( Yesaya 7:7 : maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi.)

Namun sepertinya Ahas pesimis terhadap apa yang disampaikan Yesaya tentang jaminan dari Allah tersebut, maka untuk meyakinkan Ahas Yesaya menyampaikan nubuat dari Allah tentang tanda-tanda dan saat akan dihancurkannya Siria dan Israel :

Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.
Yesaya 7:14-16

Nubuatan dalam ayat tersebut sangat nyata dan mudah dicerna, bahwa Allah akan memberikan tanda kepada Ahas berupa :

  1. Seorang perempuan muda (belum kawin) yang mengandung dan melahirkan bayi laki-laki
  2. Perempuan itu akan memberinya nama Imanuel
  3. Sebelum anak itu mampu menolak kejahatan dan memilih yang baik (antara umur 5-20 tahun) maka negeri Siria dan Israel akan ditinggalkan kosong dan tidak ada pemerintahan lagi.

NUBUAT TELAH TERGENAPI

Dan pada tahun 722 SM yaitu sekitar 13 tahun setelah nubuat itu disampaikan oleh Ye-saya kepada Ahas, negeri Siria dan Israel telah hancur secara definitif (Tafsir Alkitab Perjanjian Lama dalam menafsirkan Kitab Yesaya pasal 7 ayat 1-25, Lembaga Biblika Indonesia terbitan Kanisius, halaman 520-521), maka tidak ada lagi ancaman bagi pemerintahan Ahas, keadaan ini adalah keadaan seperti yang dijanjikan Allah kepada Ahas melalui Yesaya. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa nubuat dalam Yesaya 7:14-16 telah terpenuhi 13 tahun kemudian walaupun tidak disinggung tentang kelahiran seorang bayi bernama Imanuel dari seorang perempuan muda.

Alasan mengapa tidak dikisahkan kelahiran Imanuel padahal janji Allah telah terpenuhi adalah karena dalam nubuatan tersebut yaitu Yesaya 7:14-16 Imanuel hanyalah sebagai tanda saat akan kehancuran Siria dan Israel bukan sebagai penyebab kehancuran Siria dan Israel.

Memang masih sangat terbuka untuk didiskusikan apakah Imanuel ketika itu -722 SM- sudah lahir atau belum, tetapi yang jelas janji Allah untuk menggagalkan serangan Siria dan Israel sudah tergenapi.

ASAL USUL PENDAPAT TENTANG KELAHIRAN YESUS

Menurut tradisi Kristen, pada tahun 6 SM, seorang perempuan perawan bernama Maria (dalam Islam Siti Maryam) melahirkan seorang bayi laki-laki, konon Maria mempunyai seorang suami bernama Yusuf (dalam Islam tidak disebutkan bahwa Maria mempunyai suami), ternyata sebelum Yusuf menjadi suaminya Maria sudah terlebih dahulu hamil, hal ini menjadikan Yusuf meragukan kesucian Maria. Dalam keraguan tersebut Yusuf bermimpi bertemu Malaikat Tuhan yang memberitahukan bahwa Maria istrinya adalah seorang perawan yang suci bukan mengandung dari seorang laki-laki  yang akan melahirkan se-orang bayi laki-laki dan malaikat tersebut me-merintahkan kepada yusuf untuk memberikan nama kepada bayi yang akan dilahirkan Maria dengan nama Yesus.

Dan ketika Maria melahirkan bayi yang dikandungnya, Yusuf memberi nama bayi tersebut sesuai dalam mimpinya yaitu Yesus.

MATIUS MENULIS

Enam-puluh-lima tahun (65 thn) setelah kelahiran Yesus atau sekitar 30 tahun setelah Yesus terangkat ke langit, Matius menulis silsilah Yesus, kelahiran Yesus, dakwah Yesus hingga Yesus terangkat ke langit, tulisan Matius tersebut dikemudian hari disebut sebagai Injil karangan Matius yaitu salah satu kitab suci agama Kristen -dalam tradisi Islam tulisan semacam itu hanya sampai pada taraf karya sejarah, seperti sirah Ibnu Ishaq atau Ibnu Hisyam dan lain-lain yang tidak bisa disebut sebagai kitab suci-.

Melihat fakta kelahiran Yesus dari seorang perawan Matius segera menyimpulkan tanpa melihat konteks ayat-ayatnya bahwa ‘perawan Maria’ adalah ‘perempuan muda’ yang dinubuatkan dalam Yesaya 7:14 dan menulisnya :

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:

“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.
Matius 1:22-23

Tulisan Matius tersebut telah menjadikan umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Imanuel seperti yang di nubuatkan dalam Yesaya 7:14.

BENARKAH YESUS ITU IMANUEL ?

Namun menjadi pertanyaan besar apakah benar Yesus adalah Imanuel ?, hal ini karena :

Pertama, kelahiran Imanuel yang dinubuatkan dalam Yesaya 7:14 hanyalah untuk menandai bahwa kehancuran negeri Siria dan Israel akan segera terjadi, dan pada tahun 722 SM Israel dan Siria secara definitif telah hancur. Se-hingga secara eksplisit Imanuel telah lahir sebelum tahun 722 SM, maka mengklaim Yesus sebagai Imanuel adalah keluar jauh dari konteks nubuat dalam Yesaya 7:14.

Kedua, Yusuf atas petunjuk Malaikat akan menamakan bayi yang dilahirkan Maria dengan nama Yesus ( bukan Imanuel ) :

Ia (Maria) akan melahirkan anak laki-laki dan engkau (Yusuf) akan menamakan Dia Yesus….. Matius 1:21

……… ia (Maria) melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. Matius 1:25

Sedangkan dalam nubuat Yesaya 7:14 bayi laki-laki tersebut akan diberi nama Imanuel.

Ketiga, Yesaya 7:14 menyebutkan :
… seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki… Yesaya 7:14

Dalam ayat itu disebutkan perempuan muda, sementara Matius menulis anak dara :
“anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki…. Matius 1:23

Kutipan Matius tersebut terkesan membiaskan makna, dalam bahasa Ibrani, antara perempuan muda dan anak dara terdapat perbedaan yang sangat besar, almah adalah kata yang mewakili perempuan muda dan Na’ara atau betula mewakili anak dara.

Almah artinya seorang wanita muda yang belum menikah, almah yang mengandung bisa jadi seorang perawan yang mengandung dan ini merupakan peristiwa ajaib, tetapi juga bisa berarti seorang perempuan yang bereputasi buruk –pelacur atau hamil diluar nikah-. Nubuat dalam Yesaya 7:14 secara kontekstual tidak menekankan pada kelahiran yang ajaib namun hanya sebagai tanda akan terjadinya sesuatu.

Na’ara artinya anak dara dan belum menikah, betula artinya anak dara dan sudah menikah –dalam masa tunangan-. Maria adalah betula bukan almah, karena Maria sudah mempunyai suami yaitu Yusuf.

MENGAPA MATIUS MENULISNYA ?

Pertama, dalam ‘Tafsir Alkitab Perjanjian Lama’ Lembaga Biblika Indonesia terbitan Kanisius halaman 521 disebutkan :

“Dalam Injil, kelahiran dalam keadaan tak terduga tidak pernah dipandang sebagai kehadiran Allah”

Agaknya Matius ingin memberikan kesan bahwa kelahiran Yesus adalah kelahiran yang telah sejak lama direncanakan dan di-tunggu-tunggu atau dengan kata lain Matius ingin memberikan kesan bahwa kelahiran Yesus adalah sebagai tanda kehadiran Allah, sehingga ketika adanya fakta kelahiran Yesus dan adanya nubuat dalam Yesaya 7:14 yang secara sepintas belum terpenuhi, Matius begitu saja menyimpulkan :

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi (Yesaya) Matius 1:22

Padahal ketiga pengarang Injil yang lain –Markus, Lukas dan Yohanes- sama sekali tidak menyinggung kelahiran Yesus sebagai pemenuhan nubuat dalam Yesaya 7:14 dan sama sekali tidak ada ayat-ayat dalam Injil karangan mereka baik secara implisit maupun eksplist yang menyatakan Imanuel adalah Yesus atau Yesus adalah Imenuel. Dan hal itu sama sekali tidak mengurangi makna kelahiran Yesus ke dunia ini, kelahiran Yesus yang ajaib dari seorang perawan dan mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah kepadanya sudah sangat cukup sebagai bukti.

Kedua, secara keseluruhan, bahasa yang digunakan dalam penyusunan kitab-kitab dalam Perjanjian Lama –salah satunya adalah kitab Yesaya- adalah bahasa Ibrani yaitu bahasa dari umat tempat kitab itu diturunkan, kemudian ada seseorang yang ingin mempunyai terjemahan kitab-kitab tersebut dalam bahasa Yunani untuk disimpan di perpustakaanya, maka dibentuklah tim ahli untuk menterjemahkan kitab tersebut yang terdiri dari 70 orang -Septuaginta- yang kemudian dikenal dengan terjemahan Septuaginta atau LXX.
(angka Romawi : L=50, X = 20 , —— jadi LXX=70).

Di sinilah titik yang paling kritis dan dapat menyebabkan kesalahan yang sangat serius, karena dalam bahasa Ibrani ada beberapa/banyak kata yang hanya memiliki satu makna dan terjemahan dalam bahasa Yunaninya memiliki beberapa makna.

Matius dipastikan menggunakan kitab berbahsa Yunani sebagai sumber acuan kutipan nubuat Yesaya 7:14. Dalam nubuat tersebut terdapat kata ‘Perempuan Muda’ yang dalam bahasa Ibrani diwakili oleh kata ALMAH dan dalam bahasa Yunani diwakili oleh kata PARTHENOS.

ALMAH hanya memiliki satu makna yaitu perempuan muda, sedangkan PAR-THENOS memiliki beberapa arti yaitu perempuan muda atau perawan. Ketika Matius melihat Maria mengandung Yesus dalam keadaan perawan terburu-buru mengasumsikan bahwa PARTHENOS berarti perawan dan segera menyimpulkan nubuat Yesaya 7:14 digenapi oleh kelahiran Yesus, padahal jika Matius mau memeriksa teks aslinya yang berbahasa Ibrani Matius pasti akan memahami bahwa interpretasi atas nubuat semacam itu adalah mustahil.

Menterjemahkan ALMAH menjadi PARTHENOS adalah benar, tetapi mengasumsikan PARTHENOS sebagai perawan dalam Yesaya 7:14 adalah salah baik secara teks maupun konteks. Wallahu a’lam (al-islahonline)

==========oOo==========


Matius agaknya lebih tertarik dengan gagasan-gagasan daripada fakta-fakta; dan kadang-kadang ia bersedia menyusun fakta-fakta sejauh fakta-fakta tersebut sesuai dengan gagasan-gagasan-nya. Fenton JC 1973 – hal 41

….segolongan dari mereka mendengar fir-man Allah, lalu mereka mengubah-nya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui…. QS. 2:75

==========oOo==========

https://tausyah.wordpress.com

Tausiyah In Tilawatun islamiyah-Islam_RamadanSejarah Natal

Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih – yang mereka sebut Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 – 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).

Kelahiran Yesus Menurut Bibel

Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1:8 dan Matius 2:1, 10, 11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus). (lebih…)