Suatu Kesyahidan Terbesar Sepanjang Sejarah Kehidupan Manusia, Seorang Mukmin Yang Wafat Ditangan Dajjal Al – Masih Si Pendusta Karena Ia Tiada Beriman Padanya

Posted: 10 Juni 2011 in Ya'juj, Ma'juj Dan Dajjal
Tag:, , , , , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Islam

Islam

Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam  sabdanya:

“Dajjal keluar lalu ada seseorang dari golongan kaum mu’minin, ia ditemui oleh beberapa orang penyelidik (mata-mata) yakni para penyelidik dari Dajjal. Mereka berkata kepada orang itu:

“Ke manakah engkau hendak bersengaja pergi?”

la menjawab: “Saya sengaja akan pergi ke tempat orang yang keluar – yakni yang baru muncul dan yang dimaksudkan ialah Dajjal.”

Mereka berkata: “Adakah engkau tidak beriman dengan Tuhan kita.”

la menjawab: “Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya – sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya.”

Orang-orang itu sama berkata: “Bunuhlah ia.”

Sebahagian orang berkata kepada yang lainnya: “Bukankah engkau semua telah dilarang oleh Tuhanmu kalau membunuh seseorang tanpa memperoleh persetujuannya.”

Mereka pun pergilah dengan membawa orang itu ke Dajjal.

Setelah Dajjal dilihat oleh orang mu’min itu, lalu orang mu’min tadi berkata:“Hai sekalian manusia, sesungguhnya inilah Dajjal yang disebut-sebutkan oleh Rasulullah s.a.w. Dajjal memerintah pengikut-pengikutnya menangkap orang mu’min itu lalu ia ditelentangkan pada perutnya.

Dajjal berkata: “Ambillah ia lalu lukailah – kepala dan mukanya.”

Seterusnya ia diberi pukulan bertubi-tubi pada punggung serta perutnya.

Dajjal berkata: “Adakah engkau tidak suka beriman kepadaku?”

Orang mu’min itu berkata: “Engkau adalah al-Masih si pendusta.”

la diperintah menghadap kemudian digergajilah ia dengan gergaji dari pertengahan tubuhnya, iaitu antara kedua kakinya – maksudnya dibelah dua. Dajjal lalu berjalan antara dua potongan tubuh itu, kemudian berkata:

“Berdirilah.”

Orang mu’min tadi terus berdiri lurus-lurus, kemudian Dajjal berkata padanya;

“Adakah engkau tidak suka beriman kepadaku.”

la berkata: “Saya tidak bertambah melainkan kewaspadaan dalam menilai siapa sebenarnya engkau itu.”

Selanjutnya orang mu’min itu berkata:

“Hai sekalian manusia, janganlah ia sampai dapat berbuat sedemikian tadi kepada seseorang pun dari para manusia, setelah saya sendiri mengalaminya.”

la diambil lagi oleh Dajjal untuk disembelih. Kemudian Allah membuat tabir tembaga yang terletak antara leher sampai ke tengkuknya, maka tidak ada jalan bagi Dajjal untuk dapat membunuhnya. Seterusnya Dajjal lalu mengambil orang tadi, yaitu kedua tangan serta kedua kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang sama mengira bahwasanya orang itu akan dilemparkan olehnya ke neraka, tetapi se-benarnya ia dimasukkan dalam syurga.”

Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Orang itulah sebesar-besar para manusia dalam hal kesyahidannya – yakni kematian syahidnya di sisi Allah yang menguasai semesta alam ini.”

Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam Bukhari juga meriwayat-kan sebahagiannya dengan huraian yang semakna dengan di atas itu. Almasalihu iaitu para pengintai atau penyelidik.

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] Suatu Kesyahidan Terbesar Sepanjang Sejarah Kehidupan Manusia, Seorang Mukmin Yang Wafat Ditangan Da… […]

    Suka

  2. […] Suatu Kesyahidan Terbesar Sepanjang Sejarah Kehidupan Manusia, Seorang Mukmin Yang Wafat Ditangan Da… […]

    Suka

  3. […] sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk […]

    Suka

  4. […] sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk […]

    Suka

  5. […] Aswad itu diturunkan dari Surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu adamlah yang menjadikannya […]

    Suka

  6. […] celana jeans seumpama wanita kufur hanya saja ditambah dengan jilbab yang melingkari wajah-wajah mereka yang lebih kerap daripada wanita […]

    Suka

  7. […] celana jeans seumpama wanita kufur hanya saja ditambah dengan jilbab yang melingkari wajah-wajah mereka yang lebih kerap daripada wanita […]

    Suka

  8. […] sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk […]

    Suka

  9. […] ia adalah seorang raja yang teramat mulia lagi agung gerangannya, seorang Raja yang Alim dan teramat cinta kepada ALLAH dan Rasul-Nya dan senantiasalah orang-orang yang tunduk pada […]

    Suka

  10. […] yang di laku­kan oleh mereka para ghurabaa’, dengan tujuan mengadakan per­baikan ditengah barisan para pemuda mukmin. Sehingga kami jumpai bahwa para pemuda beristiqamah dalam kesungguhan di berbagai […]

    Suka

  11. […] yang di laku­kan oleh mereka para ghurabaa’, dengan tujuan mengadakan per­baikan di tengah barisan para pemuda mukmin. Sehingga kami jumpai bahwa para pemuda beristiqamah dalam kesungguhan di berbagai […]

    Suka