Kisah Seorang Pemuda Tukang Sihir, Seorang Pendeta Yang Beriman Kepada ALLAH Dan Raja Yang Dzalim Dalam Hadist Riwayat Muslim Bag. I (Baca : Insya ALLAH Penuh Hikmah)

Posted: 2 Mei 2011 in Tausiyah
Tag:, , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Sujud

Sujud

Dari Shuhaib Radhiallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Dahulu ada seorang raja dari golongan ummat sebelum engkau (Masa kaum nasrani yang masih beriman lagi mentauhidkan ALLAH Ta’ala dan sebelum turunnya Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan ajaran-ajaran beliau), ia mempunyai seorang ahli sihir.

Sang penyihir itupun telah tua, iapun berkata kepada raja:

“Sesungguhnya saya ini telah tua, maka itu hampirkanlah padaku seorang anak yang akan saya beri pelajaran ilmu sihir.”

Kemudian raja itu mengirimkan padanya seorang anak untuk diajarinya. Anak ini di tengah perjalanannya apabila seseorang rahib (pendeta nasrani) ia jumpai dalam perjalanannya, ia pun duduklah padanya dan mendengarkan ucapan-ucapannya.

Setelah ia kembali dari belajar sihir, ia pun melalui tempat rahib tadi dan terus duduk di situ untuk mendengarkan ajaran- ajaran ALLAH yang disampaikan olehnya. Selanjutnya apabila ia datang ketempat si penyihir, iapun dipukul oleh karena senantiasa datang terlambat. Hal yang sedemikian itu diadukan oleh anak itu kepada sang rahib, lalu rahib berkata:

“Jikalau engkau takut pada penyihir itu, katakanlah bahwa engkau ditahan oleh keluargamu dan jikalau engkau takut pada keluargamu, maka katakanlah bahwa engkau ditahan oleh penyihir.”

Pada suatu ketika di waktu ia dalam keadaan yang sedemikian itu, lalu tibalah ia di suatu tempat dan di situ ada seekor binatang yang besar dan menghalang- halangi orang banyak untuk berlalu di jalanan itu. Anak itu lalu berkata:

“Pada hari ini saya akan mengetahui, apakah penyihir itu yang lebih baik ataukah pendeta itu yang lebih baik?”

Iapun lalu mengambil sebuah batu kemudian berkata:

“Ya Allah, apabila perkara pendeta itu lebih dicintai di sisiMu daripada perkara penyihir, maka bunuhlah binatang ini sehingga orang-orang banyak dapat berlalu.”

Selanjutnya binatang itu dilemparnya dengan batu tadi, kemudian dibunuhnya dan orang-orang pun berlalulah. Ia lalu mendatangi rahib dan memberitahukan hal tersebut.

Rahib itu pun berkata: “Hai anakku, engkau sekarang adalah lebih mulia daripadaku sendiri. Keadaanmu sudah sampai di suatu tingkat yang saya sendiri dapat memakluminya. Sesungguhnya engkau akan beroleh cobaan, jikalaulah engkau beroleh cobaan itu, maka janganlah engkau menunjuk padaku.”

Anak itu lalu dapat menyembuhkan orang buta dan berpenyakit lepra serta dapat mengobati orang banyak dari segala macam penyakit. Hal itu didengar oleh sahabat karib sang raja yang telah lama menjadi buta. Ia datang pada anak itu dengan membawa beberapa hadiah yang banyak jumlahnya, kemudian berkata:

“Apa saja yang ada di sisimu ini adalah menjadi milikmu, apabila engkau dapat menyembuhkan aku.”

Anak itu berkata: “Sesungguhnya saya tidak dapat menyembuhkan siapapun, hanya Allah Ta’ala yang dapat menyembuhkannya. Maka jikalau tuan suka beriman kepada Allah Ta’ala, saya akan berdoa kepada Allah, semoga Dia suka menyembuhkan tuan. Kawan raja itu lalu beriman kepada Allah Ta’ala, kemudian Allah menyembuhkannya.

Ia lalu mendatangi raja terus duduk di dekatnya sebagaimana duduknya yang sudah-sudah. Raja kemudian bertanya:

“Siapakah yang mengembalikan penglihatanmu itu?”

Kawannya itu menjawab: “Tuhanku.”

Raja bertanya: “Adakah engkau mempunyai Tuhan lain lagi selain dari diriku?”

Ia menjawab: “Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”

Kawannya itu lalu disiksa oleh raja tadi dan terus-menerus diberikan siksaan padanya, sehingga kawannya itu menunjuk kepada anak yang menyebabkan kesembuhannya. Anak itu pun didatangkan. Raja berkata padanya:

“Hai anakku, kiranya sihirmu sudah sampai ke tingkat dapat menyembuhkan orang buta dan yang berpenyakit lepra dan engkau dapat melakukan ini dan dapat pula melakukan itu.”

Anak itu berkata: “Sesungguhnya saya tidak dapat menyembuhkan seseorang pun, hanyasanya Allah Ta’ala jualah yang menyembuhkannya.”

Anak itu pun disiksa olehnya, dan terus-menerus diberikan seksaan padanya, sehingga ia menunjuk kepada pendeta. Pendeta pun didatangkan, kemudian kepadanya dikatakan:

“Kembalilah dari agamamu!”

Maksudnya supaya meninggalkan agama Nasrani dan beralih menyembah raja dan patung-patung. Pendeta itu enggan mengikuti perintahnya. Raja meminta supaya diberi gergaji, kemudian diletakkanlah gergaji itu di tengah kepalanya.

Kepala itu dibelahnya sehingga jatuhlah kedua belahan kepala tersebut. Selanjutnya didatangkan pula kawan karib raja dahulu itu, lalu kepadanya dikatakan:

“Kembalilah dari agamamu itu!”

Ia pun enggan menuruti perintahnya. Kemudian diletakkan pulalah gergaji itu di tengah kepalanya lalu dibelahnya, sehingga jatuhlah kedua belahan kepalanya itu. Seterusnya didatangkan pulalah anak itu. Kepadanya dikatakan:

“Kembalilah dari agamamu.”

la pun menolak ajakannya. Kemudian anak itu diberikan kepada sekeIompok sahabatnya lalu berkata:

“Pergilah membawa anak ini ke gunung ini atau itu, naiklah dengannya ke gunung itu. Jikalau engkau semua telah sampai di puncaknya, maka apabila anak ini kembali dari agamanya, bolehlah engkau lepaskan, tetapi jika tidak, maka lemparkanlah ia dari atas gunung itu.”

Read Next ..

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] T4 Lomfosit menjadi dua kali lipat jumlahnya daripada jumlah virus AIDS, sehingga ia akan dapat memusnahkan virus AIDS dan terselamat manusia dari penyakit […]

    Suka

  2. […] yang sebenar-benar wanita muslimah yang senantiasa menutup auratnya, sedang mereka berpakaian longgar seumpama gamis yang tiada akan menunjukkan lekak-lekuk tubuh mereka. dan tiadalah yang menyerupai […]

    Suka

  3. […] yang sebenar-benar wanita muslimah yang senantiasa menutup auratnya, sedang mereka berpakaian longgar seumpama gamis yang tiada akan menunjukkan lekak-lekuk tubuh mereka. dan tiadalah yang menyerupai […]

    Suka

  4. […] memiliki rasa tanggung jawab terhadap ummat ini, Imam al-Albani رحمه الله telah meyampaikan wasiat berupa nasihat dan bimbingan yang diperuntukkan kepada kaum Muslimin di seluruh dunia. Nasehat ini […]

    Suka

  5. […] rasa tanggung jawab terhadap ummat ini, Imam al-Albani رحمه الله telah meyampaikan wasiat berupa nasihat dan bimbingan yang diperuntukkan kepada kaum Muslimin di seluruh dunia. Nasehat ini […]

    Suka

Tinggalkan komentar