Memaknai Al-Qur’an, Al-Qur’an Adalah Kabar Gembira Atas Orang – Orang Yang Beriman Dan Merupakan Kabar Takut Atas Orang – Orang Yang Ingkar

Posted: 20 Mei 2011 in Tausiyah
Tag:, , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Makkah-Ratusan-Tahun-Yang-Lalu

Makkah Ratusan Tahun Lalu

Ketahuilah olehmu, bahwa sesungguhnya Qur’an itu adalah kabar gembira atas orangorang yang beriman dan merupakan kabar takut atas orang – orang yang ingkar. Dan Qur;an itu suatu perkabaran Ilmu pengetahuan, renungan, kemuliaan, kesucian, keikhlasan, dengan segala kebaikan yang termaktub didalamnya serta merupakan perkabaran kisah orang – orang terdahulu untuk menjadi suatu idaran bagi orang – orang yang telah lalu dan yang kemudian, penuntun pada jalan yang haq, dan lagi.. yang tiada keraguan daripadanya.

Yang sedemikian itu adalah perkabaran atas – orang yang beriman, sedang orang – orang yang ingkar dengan ayat-ayat ALLAH, sesungguhnya mereka menutup pendengaran mereka dengan kedua tangan mereka, amat buruklah atas apa – apa yang mereka jadikan. Sebab Al-Qur’an adalah kabar takut atas mereka yang berupa hukuman, perintah, paksaan, ancaman, peringatan, dengan sekalian perkabaran akhirat yang sebahagian mereka tiada beriman sedang sebahagian mereka yang lain dalam keraguan dan sebahagian yang lain mengingkarinya oleh sebab siksa atas keingkaran mereka itu.ALLAH Subhana wa Ta’ala berfirman :

ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Al-Baqarah : 002.

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” Al-baqarah : 023.

Maka sesungguhnya Qur’an itu adalah langit, Qur’an itu adalah bumi. Qur’an itu juga sekalian planet dan membentangnya luar angkasa, Qur’an itu adalah  makhluk (malaikat, jin, manusia), Qur’an itu adalah juga lautan, gunung-gunung, pepohonan, hewan dan lain sebagainya. Karena sesungguhnya Qur’an itu adalah kalam ALLAH yang diturunkan kepada hati Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam serta para pengikutnya.

ALLAH Subhana wa Ta’ala berfirman :

وَلَوْ أَنَّ قُرْآناً سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَل لِّلّهِ الأَمْرُ جَمِيعاً أَفَلَمْ يَيْأَسِ الَّذِينَ آمَنُواْ أَن لَّوْ يَشَاءُ اللّهُ لَهَدَى النَّاسَ

جَمِيعاً وَلاَ يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُواْ تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُواْ قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيباً مِّن دَارِهِمْ حَتَّى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur’an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. Ar-Ra’d : 31

Sungguh.. bukanlah Qur’an itu merupakan untaian huruf semata, melainkan ialah cahaya didalam hati orang – orang yang kiranya masih gelap gulita dan bukan hanya didalam hati manusia melainkan nur yang amat terang benderang bagi semesta alam. Dan tidaklah sekali – kali manusia berada dalam kesesatan dalam mengambil suatu faedah daripadanya, melainkan dia sendirilah yang menyebabkan kesesatan itu.

Firman ALLAH Ta’ala :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءكُم بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُوراً مُّبِيناً

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu`jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur’an). An Nisa : 174

Untuk itu hendaknya kamu jadikanlah Qur’an itu sebagai bagian dari hatimu, dan kamu isilah seisi jasad dan ruhmu dengan ayat – ayat Tuhanmu Rabb Semesta Alam. Lalu muliakanlah hati dan akalmu dengan beroleh hikmah daripadanya agar kiranya bila tibalah suatu masa bagi manusia untuk menghadapi buruknya dunia hingga ia (Qur’an) menjadi benteng yang kokoh dalam membangun aqidah dan akhlak manusia menuju jalan yang lurus. Insya ALLAH Ta’ala

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] demikian telah membuktikan bahwa tidak ada keraguan lagi atas apa-apa yang ALLAH Ta’ala turunkan dalam kitabnya yaitu Al […]

    Suka

  2. […] dengan perbuatannya. Maksud lahiriah dari melepas pakaian adalah melepas untuk diperlihatkan kepada selain Mahram dalam rangka terselenggara Zina atau pendahulu-pendahulunya. Berbeda dengan wanita (isteri) […]

    Suka

  3. […] dengan perbuatannya. Maksud lahiriah dari melepas pakaian adalah melepas untuk diperlihatkan kepada selain Mahram dalam rangka terselenggara Zina atau pendahulu-pendahulunya. Berbeda dengan wanita (isteri) […]

    Suka

  4. […] manusia menyebut-nyebutnya sebagai “Ilmu” (ilmu Syar’i). Adalah sang Jenderal sebagai pejabat tertinggi kerajaan kepercayaan sang raja dan ratunya. Sedang sang jenderal teramat cinta kepada sang raja dan […]

    Suka

  5. […] Dalam sebuah laporan berjudul “Maafkan Saya Ya Rasul”, di Madinah, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah. […]

    Suka

  6. […] Dalam sebuah laporan berjudul “Maafkan Saya Ya Rasul”, di Madinah, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah. […]

    Suka

  7. […] Dalam sebuah laporan berjudul “Maafkan Saya Ya Rasul”, di Madinah, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah. […]

    Suka

  8. […] Dalam sebuah laporan berjudul “Maafkan Saya Ya Rasul”, di Madinah, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah. […]

    Suka

  9. […] ber­dasarkan pada apa, sehingga pendapatmu begini dan begitu? Apakah kamu bersandar pada pemahaman al-Qur’an dan sunnah Rasulullah صلي الله عليه وسلم serta ijma’ […]

    Suka

  10. […] ber­dasarkan pada apa, sehingga pendapatmu begini dan begitu? Apakah kamu bersandar pada pemahaman al-Quran dan sunnah Rasulullah صلي الله عليه وسلم serta ijma’ (kesepakatan) […]

    Suka

  11. […] Dalam sebuah laporan berjudul “Maafkan Saya Ya Rasul”, di Madinah, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah. […]

    Suka

Tinggalkan komentar