Mala Petaka Dipertengahan Ramadhan Dan Huru-Hara Di Akhir Zaman, Yang Bertepatan Dengan Hari Jum’at 2012 Serta Kepalsuan Hadist Tentang Suara Dahsyat Di Bulan Ramadhan Sampai Bulan Syawal

Posted: 29 Juli 2012 in Ramadhan
Tag:, , , , , , , , , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Ramadan

Ramadan

  لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alhamdulillah…segala puja dan puji hanya bagi ALLAH Tabaraka wa Ta’ala, serta shalawat dan salam kepada junjungan kita sekalian ummat Islam Rasulullah Muhammad Shalllahu Alaihi wa Sallam, adapun sebelum ramadhan ini saya beroleh berita yang cukup membuat saya penasaran dengan kebenarannya yang bahkan berita ini sudah menyebar luas dikalangan akhi – ukhti blogger di dunia maya search di google.com dengan keyword “Mala Petaka Di Pertengahan Bulan Ramadhan“. afwan, untuk akhi blogger tersebut saya hanya bermaksud meluruskan berita yang bagi saya cukup miring dan tidak ada keshahihan yang dapat dipertanggung jawabkan dan berikut rincian artikel tersebut:

الحَمْدُ ِللهِ الكَبِيْرِ المُتَعّاَلِ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ المُتْبَعِ فيِ الأَقْواَلِ وَالأَفْعاَلِ وَالأَحْوَالِ ، وَعَلَى ساَئِرِ الأَنْبِياَءِ ، وَآَلِهِ وَصَحْبِهِ التّاَبِعِيْنَ لَهُ فيِ كُلِّ حَالٍ , أَمّاَ بَعْدُ ؛

mari kita Coba bersama melihat/menyimak kalendar untuk tahun 2012..!!!

Jika tanggal 01 Ramadhan 1433  pada tahun 2012 jatuh pada 20 Juli, yaitu hariJum’at, maka tanggal 03 Agutus 2012 adalah bertepatan dengan 15 Ramadan, juga tepat pada hari Jum’at.

Waspadai jika hal itu sangat terkait dengan salah satu hadist Nabi salallahu’alaihiwasalam tentang adanya suara dahsyat yang akan terjadi pada tengah malam pertengahan Ramadhan, yaitu hari Jum’at 15 Romadhan di bumi ini. Suara dahsyat dari langit yang akan mengejutkan semua orang yang sedang tidur…

Coba simak hadits berikut ini :

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قاَلَ : قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذاَ كاَنَ صَيْحَةٌ فيِ رَمَضاَنَ فَإِنَّهُ يَكُوْنُ مَعْمَعَةٌ فيِ شَوَّالَ ، وَتَمْيِيْزُ القَباَئِلِ فيِ ذِيْ القَعْدَةِ ، وَتَسْفِكُ الدِّماَءُ فيِ ذِيْ الحِجَّةِ وَالمُحَرَّمِ وَماَ المُحَرَّمُ – يَقُوْلُهاَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – هَيْهَاتَ هَيْهاَتَ ! يَقْتُلُ النَّاسُ فِيْهِ هَرَجاً هَرَجاًُ ، قُلْناَ وَماَ الصَّيْحَةُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ ؟ قاَلَ : هَذِهِ فيِ النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الجُمْعَةِ فَتَكُوْنُ هَذِهِ تُوْقِظُ النَّائِمِ وَتُقْعِدُ القَائِمَ وَتُخْرِجُ العَوَاتِقَ مِنْ خُدُوْرِهِنَّ فيِ لَيْلَةِ جُمْعَةٍ فيِ سَنَةٍ كَثِيْرَةُ الزَّلاَزِلِ وَالبَرَدِ ، فَإِذاَ وَافَقَ شَهْرُ رَمَضاَنَ فيِ تِلْكَ السَّنَةِ لَيْلَةَ الجُمْعَةِ فَإِذاَ صَلَّيْتُمْ الفَجْرَ مِنْ يَوْمِ الجُمْعَةِ فيِ النِّصْفِ مِنْ رَمَضاَنَ فاَدْخُلُوْا بُيُوْتَكُمْ وَأَغْلِقُوْا أَبْوَابَكُمْ وَسَدُّوْا كُوْاكُمْ وَدَثِّرُوْا أَنْفُسَكُمْ وَسَدُّوْا آَذَانَكُمْ ، فَإِذاَ أَحْسَسْتُمْ بِالصَّيْحَةِ فَخَرُّوْا ِللهِ سُجَّدًا وَقُوْلُوْا: سُبْحاَنَ القُدُّوْسُ ، سُبْحاَنَ القُدُّوْسُ ، رَبَّناَ القُدُّوْسُ ، فَإِنَّهُ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ نَجاَ وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ هَلَكَ ” نُعَيْمِ ، كَ

Artinya :

Hadits ini diterima dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAw bersabda :

“Apabila ada suara dahsyat tepat di bulan Ramadhan,maka itu akan terjadi beruntun sampai di bulan Syawal-nya, banyak diantara golongan manusia lebih memisahkan diri (bergerombol) di bulan dzulhijjahnya, pertumpahan darah banyak terjadi di bulan dzulhijjah tersebut, juga semakin klimaks ketika masuk di bulan muharram, –Rasulullah SAW menyebutkan hal itu sampai berulang tiga kali–, “apa yang harus kami lakukan di bulan muharram? sayang sungguh sayang.., mereka tidak mengetahui dan apa yang yang harus dilakukan di muharram, saat itu diantara manusia banyak yang saling membunuh”

Apa suara dahsyat itu Ya Rasululkah? Sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW.

“Suara keras itu adalah mulai terjadi di pertengahan bulan Ramadhan, yang bertepatan di malam jum’at, suara dahsyat itu mengagetkan orang-orang yang sedang tidur, menjatuhkan orang yang sedang berdiri, segala benda terhempas jauh keluar dari tempatnya atau para wanita terhempas keluar dari kamar-kamarnya, malam jum’at pertengahan Ramdhan itu terjadi goncangan dahsyat dan cuaca sangat dingin.. Apabila bulan Ramadhan itu tepat di tahun itu (Jika terjadi tahun 2012 ini) Apabila kalian sedang melaksanakan shalat subuh malam jum’at di pertengahan bulan Ramadhan tersebut masukklah ke dalam rumah, kuncilah pintunya, tutuplah kepala kalian, lindungi tubuh kalian dan tutuplah telinga kalian. apabila kalian merasakan suara dahsyat, menyungkurlah sujud dan bacalah tasbih ini :

 سُبْحاَنَ القُدُّوْسُ ، سُبْحاَنَ القُدُّوْسُ ، رَبَّناَ القُدُّوسُ

subhanal-Quddus, Subhanal-Quddus, Robbanal-Quddus.Artinya :

“Maha suci Allah yang maha suci, maha suci Allah yang maha suci Wahai Rabb kami yang maha suci”

Karena sesungguhnya apabila kalian melakukan hal itu niscaya selamat, jika tidak maka tentunya akan binasa”. Jawab Rasulullah SAW (Hadist Riwayat Abu Nu’em)

Tukilan kitab Kanzul Amal ; Juz 14 hal. 570

=======================

Catatan :

Satu suara yang amat dahsyat akan kita dengar dari langit, bukan kiamat tetapi suara dahsyat yang diringi huru hara besar yang akan melenyapkan 2/3 umat manusia di atas muka bumi ini, yang tertinggal saat itu hanya 1/3 penghuni bumi saja. Menurut kajian NASA, pada 21-12-2012 satu planet yang dikenali planet X akan melintasi bumi, Adakah kita semua ini tergolong dalam 1/3 itu? Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui..

Penulisan naskah ini tidak bermaksud membuat resah kaum mauslimin dan muslimat, kami sekedar ingin mengabarkan pada apa yang kami temukan dalam hadits Rasulullah SAW dan bisa saja itu terjadi di hari itu, walau hadits tersebut tidak menjelaskan waktunya secara akurat. Kiranya hal ini dapat memacu kita semua tetap dekat dengan pengajian-pengajian sehingga dapat membina ibadah serta dapat berdo’a dengan baik dibimbing oleh guru-guru kita, terlebih bagaimana kita menghadapi sebuah peristiwa, yang pada akhirnya kita akan tetap berada dalam pertolongan Allah SWT, amien..

Pencerahan

artikel tersebut di atas hanya berita hoax dan kosong belaka yang mana menurut artikel tersebut bahwa tanggal 01 Ramadhan 1433  pada tahun 2012 jatuh pada 20 Juli, yaitu hariJum’at, maka tanggal 03 Agutus 2012 adalah bertepatan dengan 15 Ramadan, juga tepat pada hari Jum’at, perhitungan-perhitungan seperti tanggal-tanggal seperti itu tidak dapat dibenarkan. dan justru bagi saya hari-hari penting ummat Islam tersebut merupakan Rahmad daripada ALLAH Tabaraka wa Ta’ala, yang mana pada hari Jum’at adalah hari khusus untuk Ibadah bagi ummat muslim seminggu sekali,dan kekhususan hari jum’at tersebut karenanya ummat Muslim diwajibkan meninggalkan jual beli pada hari tersebut. Awal Ramadhan jatuh pada hari jum’at, walau sesungguhnya ulil amri (pemerintah) menetapkan awal ramadhan pada tanggal 21 juli 2012. Sedang pertengahan ramadhan (15 ramadhan) jatuh  pada hari jum’at, seperti halnya ramadhan tahun yang lalu juga banyak yang berkenaan dengan hari jum’at karenanya berita tersebut hanya berita yang diada-adakan saja. Karenanya perhitungan-perhitungan tersebut hanya menurut persangkaan-persangkaan semata atau seumpama berfirasat buruk tentang kejadian di suatu hari adalah bathil dan diharamkan didalam Islam.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

Dari Buraidah r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. itu tidak pernah merasa akan memperoleh kecelakaan – kerana adanya sesuatu. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

dan Sabda Nabi yang lain :

Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak ada penularan penyakit dan tidak ada sesuatu yang menyebabkan timbulnya kecelakaan. Saya amat taajub dengan faal?” Para sahabat bertanya: “Apakah faal itu?” Beliau s.a.w. menjawab: “Iaitu kata-kata yang baik.” (Muttafaq ‘alaih) 

Hal Planet X

beberapa Tahun yang lalu saya juga pernah mendengar tentang planet X atau yang juga disebut planet Nibiru, menurut info yang dahulu saya peroleh planet X tersebut sebesar bulan yang menyala-nyala seperti bara api memasuki orbit bumi,  dan seperti yang diberitakan pada artikel di atas bahwa pada tanggal 21-12-2012 planet tersebut melintasi orbit bumi, namun menurut berita yang saya peroleh dahulu planet tersebut hanya melintasi orbit bumi pada tanggal 21-12-2012 yang diperkirakan oleh Nasa, planet tersebut akan dapat dilihat dengan mata telanjang. Kemudian petaka di pertengahan ramadhan tersebut tepat dibulan agustus ini, sangat tidak berhubungan dengan planet X yang akan melintasi orbit bumi yang akan melintas pada bulan desember. Karenya artikel tersebut hanya berita kosong yang akibatnya cukup menggentarkan hati ummat muslim, untuk itu saya menulis artikel ini karena artikel tersebut sudah banyak beredar di dunia maya seperti pada facebook dan blogger didunia maya.

Tentang Hadist tersebut

Hadist yang disebut di atas ternyata adalah hadist palsu (maudhu), bukan hadist atau bahkan hadist shahih. seperti keterangan hadist palsu tersebut yang saya kutip dari situs Islam www.muslim.or.id, berikut penjelasannya :

Berikut teks (lafazh) hadits tersebut dengan sanadnya, serta studi kritis para ulama terhadapnya.

قَالَ نُعَيْمٌ بْنُ حَمَّادٍ : حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الْحَارِثِ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : “إذا كانَتْ صَيْحَةٌ في رمضان فإنه تكون مَعْمَعَةٌ في شوال، وتميز القبائل في ذي القعدة، وتُسْفَكُ الدِّماءُ في ذي الحجة والمحرم.. قال: قلنا: وما الصيحة يا سول الله؟ قال: هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هدة توقظ النائم وتقعد القائم وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة جمعة في سنة كثيرة الزلازل ، فإذا صَلَّيْتُمْ الفَجْرَ من يوم الجمعة فادخلوا بيوتكم، وأغلقوا أبوابكم، وسدوا كواكـم، ودَثِّرُوْا أَنْفُسَكُمْ، وَسُـدُّوْا آذَانَكُمْ إذا أَحْسَسْتُمْ بالصيحة فَخَرُّوْا للهِ سجدًا، وَقُوْلُوْا سُبْحَانَ اللهِ اْلقُدُّوْسِ، سُبْحَانَ اللهِ اْلقُدُّوْسِ ، ربنا القدوس فَمَنْ يَفْعَلُ ذَلك نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ)

Nu’aim bin Hammad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: “Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, kabilah-kabilah saling bermusuhan (perang antar suku, pent) di bulan Dzul Qa’dah, dan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzul Hijjah dan Muharram…”. Kami bertanya: “Suara apakah, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jumat, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jumat di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jumat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: “Mahasuci Allah Al-Quddus, Mahasuci Allah Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus”, kerana barangsiapa melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu, niscaya akan binasa”.

(Hadits ini diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad di dalam kitab Al-Fitan I/228, No.638, dan Alauddin Al-Muttaqi Al-Hindi di dalam kitab Kanzul ‘Ummal, No.39627).

Derajat Hadits

Hadits ini derajatnya palsu (maudhu’), karena di dalam sanadnya terdapat beberapa perawi hadits yang pendusta dan bermasalah sebagaimana diperbincangkan oleh para ulama hadits. Para perawi tersebut ialah sebagaimana berikut ini

1. Nu’aim bin Hammad

Dia seorang perawi yang dha’if (lemah),

  • An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)” (Lihat Adh-Dhu’afa wa Al-Matrukin, karya An-Nasa’i I/101 no.589)
  • Abu Daud berkata: “Nu’aim bin Hammad meriwayatkan dua puluh hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang tidak mempunyai dasar sanad (sumber asli, pent).”
  • Imam Al-Azdi mengatakan: “Dia termasuk orang yang memalsukan hadits dalam membela As-Sunnah, dan membuat kisah-kisah palsu tentang keburukan An-Nu’man (maksudnya, Abu Hanifah, pent), yang semuanya itu adalah kedustaan”  (Lihat Mizan Al-I’tidal karya imam Adz-Dzahabi IV/267).
  • Imam Adz-Dzahabi berkata tentangnya: “Tidak boleh bagi siapa pun berhujjah dengannya, dan ia telah menyusun kitab Al-Fitan, dan menyebutkan di dalamnya keanehan-keanehan dan kemungkaran-kemungkaran” (Lihat As-Siyar A’lam An-Nubala X/609).

2. Ibnu Lahi’ah (Abdullah bin Lahi’ah)

Dia seorang perawi yang dha’if (lemah), karena mengalami kekacauan dalam hafalannya setelah kitab-kitab haditsnya terbakar.

  • An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)” (Lihat Adh-Dhu’afa wa Al-Matrukin, karya An-Nasa’i I/64 no.346)
  • Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: “Dia mengalami kekacauan di dalam hafalannya setelah kitab-kitab haditsnya terbakar” (Lihat Taqrib At-Tahdzib I/319 no.3563).

3. Abdul Wahhab bin Husain

Dia seorang perawi yang majhul (tidak dikenal).

  • Al-Hakim berkata tentangnya: “Dia seorang perawi yang majhul (tidak jelas jati dirinya dan kredibilitasnya)” (Lihat Al-Mustadrak No. 8590)
  • Imam Adz-Dzahabi berkata di dalam At-Talkhish: “Dia mempunyai riwayat hadits palsu.” (Lihat Lisan Al-Mizan, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani II/139).

4. Muhammad bin Tsabit Al-Bunani

Dia seorang perawi yang dha’if (lemah dalam periwayatan hadits) sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Hibban dan An-Nasa’i.

  • An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)”
  • Yahya bin Ma’in berkata: “Dia seorang perawi yang tidak ada apa-apanya”(Lihat Al-Kamil Fi Dhu’afa Ar-Rijal, karya Ibnu ‘Adi VI/136 no.1638).
  • Ibnu Hibban berkata: “Tidak boleh berhujjah dengannya, dan tidak boleh pula meriwayatkan darinya” (Lihat Al-Majruhin, karya Ibnu Hibban II/252 no.928).
  • Imam Al-Azdi berkata: “Dia seorang yang gugur riwayatnya” (Lihat Tahdzib At-Tahdzib, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani IX/72 no.104)

5. Al-Harits bin Abdullah Al-A’war Al-Hamdani.

Dia seorang perawi pendusta, sebagaimana dinyatakan oleh imam Asy-Sya’bi, Abu Hatim dan Ibnu Al-Madini.

  • An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia bukan seorang perawi yang kuat (hafalannya, pent)” (Lihat Al-Kamil Fi Dhu’afa Ar-Rijal, karya Ibnu ‘Adi II/186 no.370).
  • Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata tentangnya: “Imam Asy-Sya’bi telah mendustakan pendapat akalnya, dan dia juga dituduh menganut paham/madzhab Rafidhah (syi’ah), dan di dalam haditsnya terdapat suatu kelemahan” (Lihat Taqrib At-Tahdzib I/146 no.1029).
  • Ali bin Al-Madini berkata: “Dia seorang pendusta”
  • Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Dia tidak dapat dijadikan hujjah.” (Siyar A’lam An-Nubala’, karya imam Adz-Dzahabi IV/152 no.54)

Perkataan Para Ulama Tentang Hadits Ini

Al-Uqaily rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak memiliki dasar dari hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya), atau dari jalan yang tsabit (kuat dan benar adanya).” (Lihat Adh-Dhu’afa Al-Kabir III/52).

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Hadits ini dipalsukan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” (Lihat Al-Maudhu’aat III/191).

Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Hadits ini palsu (maudhu’). Dikeluarkan oleh Nu’aim bin Hammad dalam kitab Al-Fitan.” Dan beliau menyebutkan beberapa riwayat dalam masalah ini dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhuma(Lihat Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah wa Al-Maudhu’ah no.6178, 6179).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak mempunyai dasar yang benar, bahkan ini adalah hadits yang batil dan dusta” (Lihat Majmu’ Fatawa Bin Baz XXVI/339-341).

Kesimpulan

Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hadits ini adalah hadits maudhu’ (palsu). Tidak boleh diyakini sebagai kebenaran, dan tidak boleh dinisbatkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena disamping sanad hadits ini tidak ada yg dapat diterima sebagai hujjah, juga realita telah mendustakannya. Sebab telah berlalu tahun-tahun yang banyak dan telah terjadi berulang kali hari Jum’at yang bertepatan dengan tanggal lima belas (pertengahan) bulan Ramadhan, namun kenyataannya tidak pernah terjadi sebagaimana berita yang terkandung di dalam hadits ini, Alhamdulillah.

Oleh karena itu, kita dilarang keras menyebarluaskannya kepada orang lain baik melalui media cetak, maupun elektronik, atau dalam obrolan dan khutbah kecuali dalam rangka menjelaskan sisi kelemahan, kepalsuan, dan kebatilannya, serta bertujuan untuk memperingatkan umat darinya.

Jika kita telah melakukan ini, berarti kita telah bebas dan selamat dari ancaman keras Nabi shallallahu alaihi wasallam, yaitu berupa masuk neraka bagi siapa saja yang sengaja berdusta atas nama beliau, baik dengan tujuan menjelekkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dan ajarannya, atau dalam rangka membela Nabi dan memotivasi kaum muslimin untuk bersemangat dalam beribadah kepada Allah.

Wallahu Ta’ala A’lam

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. assalamualaikum w.b.t. .pertama sekali sya baca rencana ini. .saya berasa seram sejuk. .saya terus soLat tauBat. sya meraSakan bahawa Allah swt memberi sya hidayah .slepas itu. .saya baca kembali rencana ini. .rupanya. .rencana ini mengatakan bahawa hadis tersebut tipu belaka. .adakah saya patut m’anggapnya sebagai hidayah kePada sya. .kerana. .Sya masih merasa seram sejuk slpas m’baca rencana ini. . ? ?

    Suka

    • Wa’alaikum salam wa rahmatulllahi wa barakaatuh..

      Alhamdulillah akhi..hidayah ALLAH turun kepada hamba-hamba yang dipilihnya bukan karena adanya sesuatu melainkan adalah karena kehendak ALLAH Tabaraka wa Ta’ala, bersyukurlah akhi..dan kebanyakan hadist maudhu (palsu) seperti di atas memang bertujuan untuk mengajak muslim untuk beramal shaleh, namun Rasulullah bersabda : “barang siapa yang berkata sesuatu dengan mengatas namakan aku yang bukan perkataanku, maka sesungguhnya..ia telah menyiapkan tempat baginya di neraka”. wallahu a’lam

      Suka

  2. […] Seruan Sang Mursyid yang BaruMala Petaka Dipertengahan Ramadhan Dan Huru-Hara Di Akhir Zaman, Yang Bertepatan Dengan Hari Jum&#82… […]

    Suka

  3. […] Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah.Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai […]

    Suka

  4. […] Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah.Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai […]

    Suka

  5. […] Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah.Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai […]

    Suka

  6. […] Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah.Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai […]

    Suka

  7. […] Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah.Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai […]

    Suka

Tinggalkan komentar