Masa Membawa Usia, Berikut Dengan Segala Perubahan Pada Phisik Dan Phsikis Manusia

Posted: 8 Januari 2011 in Renungan
Tag:, , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/dibalik-wajah

dibalik-wajah

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

Akhi lagi ukhti sekalian yang dirahmati ALLAH, ketahuilah olehmu..perihal suatu masa yang akan membawamu pada sesuatu yang engkau tiada ilmu lagi pengetahuan  daripadanya. Tat kala rupa tiada elok lagi, phisikpun tiada berguna jua, hingga kemudian phsikis yang tiada sanggup lagi menikmati dunia. Lalu..apakah gerangan yang kemudian yang akan engkau upayakan akhi, ukhti ?? tiada bermanfaat sekalian harta yang engkau peroleh, tidak pula  kasih sayang yang dahulu engkau tanamkan terhadap orang-orang yang engkau kasihi?? Lalu apakah yang berarti bagimu kala itu?? Pikirkanlah..!!

Dahulu.. jasad masih sanggup berdiri lagi berlari guna mengejar segala impian yang sifatnya duniawi, dan lagi kemudian perihal orang-orang yang memuji engkau dengan segala gerangan rupa lagi berkata atasmu. Seperti yang terjadi pada nabi kita yang mulia Yusuf Alaihissallam :

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيناً وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ

٣١. وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّهِ مَا هَـذَا بَشَراً إِنْ هَـذَا إِلاَّ مَلَكٌ كَرِيمٌ

“Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): “Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.” Yusuf : 31

Maka perkenankan pulalah aku memuji engkau di kala ini..“..ya akhi..ya ukhti..alangkah elok rupamu, tiadalah seorang juapun yang tiada terlena daripadamu..!!. namun pesanku bagimu “ingatlah..bahwa segala gerangan bentuk dariapda jasadmu, bahwa sesungguhnya..ia bukanlah dirimu..sedang dimasa tua ia tiada tampak lagi seumpama engkau saat ini. Hingga tempatmu yang terakhir..hanyalah dibawah tanah lagi di himpit bumi dengan sejadi-jadinya, binasalah gerangan keelokan jasad lagi rupamu itu sekaliannya. Menjadi bangkai yang tiada berdaya dengan dunia, sedang yang tersisa hanya amal yang dahulu gerangannya semasa engkau hidup didunia.

Tahukah engkau perihal makhluk ALLAH yang engkau menyebutnya “kerang” atau selayaknya makhluk ALLAH yang lain lagi seumpamanya..?? ya..dirinya mestilah memiliki sarang sebagai tempat atas kehidupannya, demikian pulalah bagimu ya akhi..ya ukhti..bahwa jasadmu itu hanyalah berupa gumpalan daging dan tulang sebagai sarang ataupun rumah daripada ruhmu, tiadakah engkau memikirkan??. Akan tetapi..sebahagian kamu memilih terperdaya dengan segala gerangan rupamu, berbuat sekehendak hatimu dan meninggalkan akhiratmu demi duniamu yang tiada lain hanya sementara.

ALLAH Subhana wa Ta’ala berfirman :

٨٦ . أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ

Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. Al-Baqarah : 86

Dan lagi kemudian, engkau terperdaya oleh duniamu. Seumpama orang kafir yang menjadikan dunia ini adalah surga bagi mereka, jika mereka ditanyai perihal kematian. Maka berkatalah mereka “sesungguhnya..tiadalah kami ingkar perihal kematian itu dan tiadalah kami mengetahui masa itu akan menjemput kami”. Ya..mereka mengetahui, sedang mereka tiada sadar atas arti hidup itu atas mereka. Dan kemudian merekapun berlomba-lomba daripada kehidupan duniawi yang tiada henti-hentinya serta berlebih-lebihan daripadanya, mereka mengira bahwa negeri akhirat itu teramat jauh bagi mereka seolah – olah mereka ingin hidup ribuan tahun lagi.

ALLAH Subhana wa Ta’ala berfirman :

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَن يُعَمَّرَ وَاللّهُ

٩٦. بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ

“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”. Al-Baqarah : 96.

Semoga secarik suratan artikel ini menjadi renungan bagimu wahai saudara – saudariku, terlebih bagiku jua yang tiada lebih baik atas kamu melainkan segala daya lagi upayaku hanya berada disisi ALLAH Rabb semesta alam Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia di atas tiap-tiap sesuatu dan kepada-Nyalah tempat sekalian urusan malaikat, jin dan manusia serta dengan sekalian makhluk-Nya yang lain dikembalikan. Sesungguhnya bukti akan kebenaran perkataan Qur’an itu akan engkau dapati setelah engkau mati, maka tunggulah olehmu..sedang kebenaran itu tengah menantimu.

ALLAH Subhana wa Ta’ala berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ

١٨٥. الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Ali – Imran : 185.

Tiadalah kesempurnaan itu melebihi manusia, melainkan tiap-tiap sesuatu itu telah ALLAH tetapkan pada kadarnya agar engkau tiada berlebih-lebihan perihal urusan duniamu. Dan ingatlah..bahwa rupa, harta, jabatan, beserta sekalian gerangan engkau dalam nikmat duniamu hanyalah sebagai penguji atas kamu. Maka sekali-kali..janganlah kamu terperdaya daripadanya, sungguh..sekalian nikmat duniawi yang engkau miliki itu adalah seburuk-buruk tipu daya bagimu. Jika engkau mengetahui..

Jika terdapat perkataan yang tiada berkenan bagimu, maka..kepada ALLAH aku memoon ampun..sedang kepadamu sekalian aku memohon maaf.

Selamat Rahmat lagi Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..

Wassalam..

Komentar
  1. […] Masa Membawa Usia, Berikut Dengan Segala Perubahan Pada Phisik Dan Phsikis Manusia […]

    Suka

  2. […] Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, “Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang […]

    Suka

  3. […] “Yah, ia memang cantik, terkenal dan kaya. Tapi itu semua sama sekali tidak membuatnya bahagia,” […]

    Suka

  4. […] wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya […]

    Suka

  5. […] tiada ridho atas keinginanmu, maka tinggalkanlah karena ALLAH Ta’ala semata. Sabarlah serta bertawakkallah kepada ALLAH Ta’ala, yang sedemikian itu adalah jalan yang terlebih baik bagimu […]

    Suka

  6. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang […]

    Suka

  7. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang […]

    Suka

  8. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang […]

    Suka

  9. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang […]

    Suka

  10. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang […]

    Suka

  11. […] Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, “Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang […]

    Suka

Tinggalkan komentar