Dari Rasul ALLAH Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam Dalam 3 (Tiga) Kandungan Suhuf Nabi Musa Alaihissalam Serta 5 (Lima) Isi Maupun Kandungan Kitab Thaurat

Posted: 29 November 2011 in Nabi & Rasul
Tag:, , , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Kitab-ALLAH

Kitab ALLAH Ta'ala

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah ditanya tentang suhuf yang diturunkan kepada suhuf Nabi Allah Musa Alaihissalam

Suhuf Nabi Musa Alaihissalam

Rasulullah s.a.w berkata, “Sebahagian daripada kandungan suhuf Nabi MusaAlaihissalam :

1.   Aku heran pada orang yang telah meyakinkan akan datangnya kematian (yakin dirinya akan mati dan ditanya tentang amalannya), tetapi mengapa mereka merasa bersenang-senang dan bergembira di dunia (tidak membuat persiapan).

2.   Aku heran kepada orang yang telah meyakini akan adanya qadar (ketentuan) Allah, tetapi mengapa mereka marah-marah (bila sesuatu musibah menimpa dirinya).

3.   Aku heran pada orang yang telah meyakini akan adanya hisab (hari perhitungan amal baik dan buruk), tetapi mengapa mereka tidak berbuat kebaikan?”

Beberapa Isi Kandungan Kitab Taurat

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditanya pula tentang sebahagian isi daripada kitab Taurat, Nabi berkata, “Antara kandungannya ialah :-

1.    Wahai anak Adam, janganlah kau merasa khawatir akan kekuasaan (pangkat), selagi kekuasaanKu kekal abadi yaitu tidak akan hilang selamanya.

2.    Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami menciptakan kamu adalah untuk beribadah kepadaKu, maka dari itu janganlah kamu menyia-nyiakan (menghabiskan waktumu untuk bermain-main saja).

3.   Wahai anak Adam, Kami tidak mengira akan amalanmu yang akan dilakukan esok, oleh itu janganlah kamu cemas akan rezekimu untuk hari esok.

4.    Wahai anak Adam, sesungguhnya bagi kamu ada kewajiban dan ketentuan rezeki, sekalipun kamu mengabaikan kewajipanmu terhadapKu, namun Aku tidak akan mengabaikan rezeki yang telah ditentukan untukmu.

5.    Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu redha pada apa-apa yang telah aku berikan kepadamu, maka kamu akan merasakan bahagia lahir dan batin. Tetapi jika kamu tidak ridha dengan apa-apa yang telah Aku berikan itu, maka kamu akan dikuasai oleh dunia sehingga kamu akan melompat-lompat dan melenting kepanasan di padang pasir yang panas. Demi Keagungan dan KemuliaanKu, ketika itu pun kau tidak akan memperolehi apa-apa selain yang telah Aku tetapkan, malahan engkau termasuk di dalam golongan orang yang tercela di sisiKu.”

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] surat Ma’awiyah dikirimkan kepada Kaisar yang menanggapinya dengan penuh kekaguman. Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this […]

    Suka

  2. […] Menurut bahasa kata ‘sahwi‘, ‘nisyan‘ dan ‘ghoflah‘ adalah lafazh-lafazh yang bermakna sama. Yaitu, lalainya hati dari perkara yang ma’lum (diketahui). Ada yang mengatakan, orang yang mengalami ‘nisyan’ (kelupaan), jika kamu ingatkan dia maka dia akan teringat, berbeda dengan orang yang mengalami ‘sahwi‘. Maka sujud sahwi dapat diartikan sebagai sujud yang dikerjakan di akhir maupun setelah selesai shalat dengan maksud untuk menutupi cacat dalam shalat karena ragu, lupa atau lalai dengan gerakan, bacaan maupun rukun-rukun dalam shalat serta sujud sahwi juga dilakukan adalah sebagai upaya penghinaan terhadap syaitan. […]

    Suka

  3. […] Menurut bahasa kata ‘sahwi‘, ‘nisyan‘ dan ‘ghoflah‘ adalah lafazh-lafazh yang bermakna sama. Yaitu, lalainya hati dari perkara yang ma’lum (diketahui). Ada yang mengatakan, orang yang mengalami ‘nisyan’ (kelupaan), jika kamu ingatkan dia maka dia akan teringat, berbeda dengan orang yang mengalami ‘sahwi‘. Maka sujud sahwi dapat diartikan sebagai sujud yang dikerjakan di akhir maupun setelah selesai shalat dengan maksud untuk menutupi cacat dalam shalat karena ragu, lupa atau lalai dengan gerakan, bacaan maupun rukun-rukun dalam shalat serta sujud sahwi juga dilakukan adalah sebagai upaya penghinaan terhadap syaitan. […]

    Suka

  4. […] (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu […]

    Suka

  5. […] (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu […]

    Suka

Tinggalkan komentar