T.H. McBarkli (Irlandia)

Posted: 26 Mei 2010 in Muallaf
Tag:

Saya hidup dalam lingkungan para penganut aliran Protestan, dan sejak kecil saya merasa tidak puas dengan ajaran-ajaran ke-Kristenan. Maka sesudah saya masuk universitas, keraguan saya itu menjadi kenyataan, sebab agama Kristen –seperti yang saya lihat– sedikit sekali artinya, atau bahkan bukan apa-apa buat saya. Dalam keputusasaan saya untuk menemukan kepercayaan yang mengandung segala nilai yang saya cita-citakan, saya telah mencoba memberi kepuasan kepada jiwa saya dengan cara menggambarkan suatu kepercayaan yang tidak begitu jelas memancar dari dalam jiwa saya.

Pada suatu hari saya mendapat sebuah buku yang berjudul ‘Islam and Civilization.’ Belum selesai saya membaca buku itu, sudah ternyata bagi saya bahwa aliran yang ditunjukkan oleh buku itu hampir semuanya mengandung apa yang telah saya khayalkan mengenai kepercayaan.

Toleransi Islam bertentangan dengan fanatisme aliran-aliran Kristen, ilmu pengetahuan dan kemajuan negeri-negeri Islam pada abad pertengahan berlawanan dengan kebodohan dan khurafat yang merajai negeri-negeri lain pada waktu yang sama, dan teori logis dari Islam mengenai pembalasan atau hukuman terhadap segala amal perbuatan manusia merupakan tantangan terhadap teori penebusan dosa manusia yang diajarkan oleh Kristen. Semua itu merupakan soal-soal yang meyakinkan saya.

Akhirnya saya yakin atas kebenaran ajaran Islam yang luas meliputi seluruh alam kemanusiaan, untuk yang kaya dan yang miskin secara sama rata, bisa dan mampu melenyapkan segala rintangan yang ada antara segala aliran dan warna kulit.

Komentar
  1. […] menjawab: Saya tidak memperolok-olokkan engkau. Kemudian orang itu pun mengambil segala yang dimilikinya. Semua digiring dan tidak seekorpun yang ditinggalkan. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan […]

    Suka

  2. […] ‘alaihi wa sallam telah melakukannya. Kemudian sewaktu tiba di Madinah, beliau temukan orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, maka Nabi-pun berpuasa dan mendorong umatnya untuk […]

    Suka

  3. […] manusia untuk menjadikan yang sedemikian itu, sedang yang sedemikian itu adalah sebatas yang serupa dengan manusia itu jua adanya. Yang Mana kepala dan wajahnya nya adalah bagian depan kendaran […]

    Suka

Tinggalkan komentar