Siapakah Yang Berkata? “Inilah Dajjal Yang Diterangkan Oleh Nabi”

Posted: 26 Mei 2010 in Ya'juj, Ma'juj Dan Dajjal
Tag:, ,

Sungguh aneh sekali bahwa orang yang dapat menerangkan bahwa Dajjal dan Ya’juj wa Ma’juj itu sebenarnya bangsa Eropa, adalah orang desa biasa, orang pertapa yang sedikit sekali pengetahuannya tentang masalah dunia. Setengah abad yang lalu tatkala penduduk dunia tak tahu sama sekali akan identitas Dajjal dan Ya’juj wa Ma’juj, bahkan orang tak menduga sama sekali bahwa bangsa-bangsa Eropa yang menguasai seluruh dunia dan yang menjajah negara kita adalah Dajjal dan Ya’juj wa Ma’juj yang diramalkan oleh Nabi SAW. Sebaliknya, orang berpikir bahwa Dajjal adalah makhluk aneh yang bermata satu, yang berkendaraan keledai yang aneh, yang membawa sorga dan neraka dan barang aneh lainnya.

Pada saat orang-orang mempunyai pikiran semacam itu, Allah memberi tahu bahwa Dajjal dan Yajuj wa Ma’juj adalah bangsa-bangsa Eropa yang menguasai seluruh dunia, yang mata duniawinya gemerlapan bagaikan bintang dan yang mata rohaninya buta sama sekali. Selain itu, walaupun seandainya ada yang tahu akan rahasia ini, iapun tak mempunyai keberanian untuk mengatakan itu.

Orang-orang tak tahu bahwa mereka sedang berhadap-hadapan dengan Dajjal, bahkan mereka secara tak sadar menjadi korban tipu muslihat Dajjal, sebagaimana digambarkan dalam Hadits.

Komentar
  1. […] Sesungguhnya disisi orang-orang mukminin lagi mukminah yang beriman itu ada perkataan yang baik dan ada pula perkataan yang buruk. Barang siapa yang berkata baik, niscaya ia akan beroleh kebaikan di sisi Tuhannya. Sedang bagi yang berkata buruk itu, tentulah ia tiada beroleh kebaikan melainkan tiap – tiap manusia akan dimintai pertanggung jawabannya perihal perkataan dan perbuatannya semasa didunia. […]

    Suka

  2. […] Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : “Wahai akal! Siapakah aku?”. Lalu akal pun berkata, “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah.” […]

    Suka

  3. […] merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali […]

    Suka

  4. […] Sesungguhnya disisi orang-orang mukminin lagi mukminah yang beriman itu ada perkataan yang baik dan ada pula perkataan yang buruk. Barang siapa yang berkata baik, niscaya ia akan beroleh kebaikan di sisi Tuhannya. Sedang bagi yang berkata buruk itu, tentulah ia tiada beroleh kebaikan melainkan tiap – tiap manusia akan dimintai pertanggung jawabannya perihal perkataan dan perbuatannya semasa didunia. […]

    Suka

Tinggalkan komentar