Menguak Tentang Neraka Jahannam, Gumpalan Asap Mengepung Manusia Pada Hari Kiyamat, Mengenal Luas, Kamar-Kamar, Dan Para Malaikat Penjaga Neraka

Posted: 17 Desember 2011 in Renungan
Tag:, , , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Neraka-Jahannam

Neraka Jahannam

Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kalajengking, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa setiap kalajengking itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kalajengking tersebut  mempunyai 70,000 qullah bisa.

Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka ketika pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka.

Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, “Ya Tuhan kami, selamatkanlah.”

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : “Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : “Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras.”

Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan saja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.

Demikian dalam sebuah riwayat dikisahkan tentang neraka Jahannam, semoga menjadi renungan bagi kita sebelum tiba dimana pintu syurga dan neraka itu di buka, selagi jasad masih bernyawa. maka bergegaslah dan mari berbenah diri, jadikanlah didalam dirimu bahwa sesungguhnya tiadalah lain bahwa hidup ini adalah untuk memilih syurgakah?? ataukah neraka?? yang lebih layak bagi kita kelak.

Ada benar dan ada salah, ada baik dan ada buruk, ada pahala maka ada dosa, maka daripada itulah adanya syurga dan neraka, keduanya bermusuhan dan senantiasa bertentangan dan tiada pula halnya sejalan, melainkan tiap-tiap manusia akan memilih salah satu di antara keduanya. Wallahu A’lam

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah […]

    Suka

  2. […] Menguak Tentang Neraka Jahannam, Gumpalan Asap Mengepung …10 Feb 2012 … Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala … […]

    Suka

  3. […] bujangan, adalah  anggapan yang keliru yang didasari  oleh kegamangan diri yang selalu bimbang  dan rasa […]

    Suka

  4. […] senantiasa berperilaku yang benar dalam kesehariannya, lagi senantiasa benar dalam perkataan dan perbuatannya, serta menjauhkan diri dari berkata dusta, tipu daya, serta perkataan dan perbuatan […]

    Suka

  5. […] telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah […]

    Suka

  6. […] bahasa kata ‘sahwi‘, ‘nisyan‘ dan ‘ghoflah‘ adalah lafazh-lafazh yang bermakna sama. Yaitu, lalainya hati dari perkara […]

    Suka

  7. […] telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah […]

    Suka

  8. […] kami jelaskan terlebih dahulu makna “sahwi”. Secara bahasa kata “sahwi”, “nisyan” dan“ghaflah” adalah lafal-lafal yang bermakna sama, yaitu lupa terhadap sesuatu atau lalainya hati […]

    Suka