Pertempuran demi pertempuranpun terjadi, perang demi perang terjadi antara Rasulullah beserta pengikut-pengikut beliau dengan musuh- musuh mereka yang terdiri dari berbagai-bagai golongan Musyrikin Quraisy, golongan Yahudi dan golongan Munafikin. Dalam pada itu penyebaran Agama Islam diteruskan dengan giatnya. Setiap orang Islam lelaki atau perempuan, anak-anak sekalipun diwajibkan menyebarkan ajaran yang dibawa Rasulullah ini di mana saja mereka berada, di pasar, di medan perang dan lain-lain.
Akhirnya Semenanjung Arab yang luas itu seluruhnya dapat dikuasai oleh Rasulullah, sehingga penyebaran agama semakin meluas, dan sebelum Rasulullah meninggal dunia dalam umur enam puluh tiga tahun, hampir seluruh bangsa Arab sudah memeluk Agama Islam, selain beberapa orang dan golongan saja yang tetap beragama Yahudi atau Nasrani. Lebih-lebih lagi sesudah kota Makkah dapat direbut kembali pada tahun 6 H., musuh-musuh besar Rasulullah berubah menjadi sahabat- sahabat kental dan pejuang-pejuang Islam yang terkenal sampai hari ini.Setelah bangsa Arab yang bebal, jahat dan kejam itu masuk Agama Islam, berubahlah segala keadaan mereka. Berubah kepercayaan, berubah akhlak dan budi pekerti mereka, menjadi satu bangsa sekalipun kecil tetapi bersatu, sehingga mereka dapat mengalahkan bangsa-bangsa besar sekalipun. Agama Islam tersebar ke timur dan ke barat, adalah sebagai akibat dan ketinggian akhlak dan budi pekerti dan tentara- tentara Islam yang menduduki berbagai- bagai daerah. Rahasia dan kemenangan demi kemenangan yang mereka capai itu adalah terletak pada akhlak mereka, dan juga terletak pada kerusakan akhlak atas tentara yang menjadi musuh mereka.
Rakyat banyak, laki-laki perempuan menjadi lebih senang dan terjamin keamanan mereka di bawah tentera Islam daripada di bawah pemerintahan atau tentera Rumawi atau Persia, yang memang tentera-tentera yang amat kejam tidak punya perikemanusiaan. Bangsa-bangsa yang sudah masuk Agama Islam itu mempelajari Kitab Suci al-Quran, membaca dan menghafalkannya, sehingga dalam masa hanya satu abad saja, semua bangsa- bangsa itu menjadi bangsa-bangsa yang berbahasa Arab, bahasa al-Quran.
Sungguh al-Quran ini selain Kitab Suci yang menjadi sumber kepercayaan dan hukum ummat Islam, juga merupakan mukjizat terbesar sampai hari ini dan sampai hari kiamat nanti. Ada kemungkinan al-Quran ini akan dipelajari dan dibaca oleh manusia di seluruh dunia, kerana indahnya, hebat isinya dan satu Kitab Suci yang tidak ada keraguan padanya. Bangsa-bangsa Barat yang sejak abad pertengahan berhasil menjajah bangsa- bangsa Timur yang beragama Islam, mencuba menghancurkan Agama Islam dengan politik kolonialisme dan kristenisasi dalam masa berabad-abad lamanya, tidak berhasil mengkristenkan ummat Islam. Sangat nyata keunggulan Agama Islam ini Akhirnya sesudah perang dunia kedua, ummat Islam terjajah berhasil mencapai kemerdekaan. Bangsa-bangsa Barat mulai sedar, mulai tertarik kepada Islam, mereka pelajari, lalu banyak diantara mereka masuk menjadi pemeluk Agama Islam.
BILAL
Telah datang seorang tamu ke rumah Umaiyah bin Khalaf ketika dia sedang berada di rumahnya menghirup udara pagi yang nyaman.
“Belum sampai kabar kepadamu?” tanya tamu itu.
“Kabar apakah itu?” jawab Umaiyah dengan heran.
“Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, bahawa budakmu yang bernama Bilal, sering sekali datang ke rumah si Muhammad di waktu malam dengan sembunyi-sembunyi. Kadang-kadang di waktu siang hari, kiranya engkau lengah tak mengetahuinya. Melihat gerak-gerik dan air mukanya, rupanya dia masuk ke agama baru yang dibawa Muhammad itu dan meninggalkan agama kita, bererti mengenyahkan Tuhan Lata dan Uzza (berhala).”
“Apakah benar khabarmu ini?” tanya Umaiyah dengan cepat. “Cukupkah bukti buktinya?” tanyanya pula.
“Tentu, ini bukan khabar bohong, justru itulah sebabnya saya datang, untuk memberitahu kamu kalau kalau kamu belum tahu, agar engkau bertindak segera terhadap budakmu itu, jangan mencemarkan nama kita yang menjadi tuan-tuan yang berbudak belian, sehingga nama kita akan rusak kerananya,” jawab tamunya pula.
Dengan hati yang mengkal dan marah, Umaiyah kembali ke rumahnya seakan- akan tidak tahu apa yang harus dilakukannya, kerana sangat marahnya. Tidak lama kemudian, Bilal pun datang, lalu berdiri di hadapan Umaiyah dengan agak takut-takut tampaknya. Dengan marah besar, Umaiyah lalu berkata kepada Bilal: “Khabar buruk sudah sampai kepadaku, tentang dirimu. Jangan engkau bersembunyi sembunyi diri kepadaku. Sekarang mengakulah terus terang, benar tidaknya khabar itu. Engkau sering pergi ke rumah Muhammad di waktu malam. Engkau sudah terperosok memasuki agama baru yang dibawa Muhammad, serta meninggalkan Tuhanmu Lata dan Uzza!”
Bilal menjawab dengan tenang: “Bila tuan sudah mendengar khabar itu dan telah mengetahui akan keadaanku ini, maka aku pun tidak akan menyembunyikan hal itu lagi. Memang aku sering kerumah Muhammad, aku percaya bahawa dia adalah Rasul Allah, aku beriman dengan agama yang dibawanya, iaitu Agama Islam yang suci murni.”
“Tidakkah engkau tahu,” kata Umaiyah kepada Bilal, “bahawa engkau adalah budak belianku? Sejak engkau kubeli dengan wangku, engkau adalah barang kepunyaanku. Aku berkuasa atas seluruh tubuh dan jasadmu. Engkau tidak berhak dan berkuasa apa-apa untuk melanggar keinginan dan kemahuanku atas dirimu, walau dengan cara bagaimana sekalipun!”
Bilal menjawab: “Memang aku adalah budak dan tawananmu. Ini tidaklah kubantah. Kalau aku kau perintahkan mengarungi lautan pasir yang luas didalam keadaan gelap-gulita sekalipun, akan kujalankan. Bila aku diperintah untuk mengangkat batu besar yang seberat-beratnya, akan kuangkat juga. Tetapi akal dan fikiranku, keimanan dan kepercayaanku, bukan menjadi hak dan milikmu, bukan termasuk barang yang engkau beli dariku. Itu tidak akan dapat kau beli dan kuasai. Bahaya apakah terhadap dirimu, sekalipun aku beriman dengan imanku, aku berislam dengan Islamku? Biarkanlah aku beriman dan berislam, sebab hal itu tidak akan mengurangi akan kerja dan tugasku terhadap dirimu.
Dengan marah yang makin memuncakbernyala-nyala, Umaiyah berkata dengan suara yang keras: “Dan hujung rambutmu yang paling atas sampai ke tapak kakimu yang paling bawah, adalah kepunyaanku, jasad dan tubuhmu, akal dan fikiranmu, darah dan dagingmu, itu semuanya kepunyaanku dan harus tunduk kepada apa yang kuingini. Kalau engkau tidak segera kembali ke agamaku, sekarang juga engkau akan aku seksa sehebat-hebat dan sesakit- sakitnya!”
Seperti seekor harimau akan menerkam mangsanya, Umaiyah melompat mencekik leher Bilal, kedua tangan dan kakinya lalu diikat erat-erat. Anak nakal kota Makkah lalu dipanggil, diperintahkan memperolok-olok dan melempari Bilal dengan batu. Umaiyah lalu meninggalkannya dalam keadaan yang demikian.
Siangnya, Umaiyah kembali menyiksanya lagi. Tampak ketetapan hati dan iman yang ada dalam dada Bilal, sekalipun sudah mengalami azab dan seksa yang terlalu kejam, sehingga seluruh tubuhnya bengkak dan luka- luka. Sungguh seksa yang bagaimana juga ngeri dan pedihnya terhadap seorang yang sudah demikian kukuh dan kuat iman dan keislamannya, tidak akan berpengaruh apa apa terhadap keimanan dan keislamannya itu. Allah yang selalu tampak oleh hati dan kalbu yang penuh iman itu, telah dapat menahan kepedihan siksa yang demikian ngerinya, seakan-akan tidak terasa samasekali.
Sungguh luarbiasa manisnya Islam dan indahnya Islam, sehingga keindahan dan kemanisannya itu dapat menahan segala cobaan walaupun bagaimana juga hebat dan dahsyatnya.
“Sekarang kamu boleh pilih, akan tetap diazab dan diseksa atau segera kembali menyembah Lata dan Uzza, meninggalkan agama Muhammad!” kata Umaiyah kepada Bilal.
Dengan pandangan mata yang bersinar tajam, menandakan kesediaannya untuk menerima seksaan yang bagaimana juga, walau sampai mati sekalipun, ia menentang mata Umaiyah dengan pandangan ejekannya, kata-kata Umaiyah itu dijawabnya: “Sekalipun anak panah beracun engkau tusukkan ke dadaku, pedang yang tajam engkau sembelihkan ke leherku, engkau tidak akan dapat menguasai dan memerintah akal dan fikiranku, tidak akan dapat mengubah iman dan Islamku yang sudah terpetri; kekuasaanmu yang bagaimana juga kuatnya, hanya akan mengenai badan dan tubuhku, pantang akan dapat mengubah ketetapan hati dan agamaku.”
Dia terhenti berkata-kata. Kemudian dari mulutnya keluar beberapa patah kata-kata: “Ahad…! Ahad… !”* menegaskan, bahawa dia tetap dengan Tuhan yang Maha Esa, tidak akan menyembah Tuhan selain Yang Maha Esa itu.
[…] Profil Dan Biografi Kehidupan Kenabian Nabi Muhammad Bag.II, Kehidupan Jahiliyah Bangsa Arab Beralih… […]
SukaSuka
[…] Profil Dan Biografi Kehidupan Kenabian Nabi Muhammad Bag.II, Kehidupan Jahiliyah Bangsa Arab Beralih… […]
SukaSuka
[…] Profil Dan Biografi Kehidupan Kenabian Nabi Muhammad Bag.II, Kehidupan Jahiliyah Bangsa Arab Beralih… […]
SukaSuka
[…] Profil Dan Biografi Kehidupan Kenabian Nabi Muhammad Bag.II, Kehidupan Jahiliyah Bangsa Arab Beralih… […]
SukaSuka
[…] Profil Dan Biografi Kehidupan Kenabian Nabi Muhammad Bag.II, Kehidupan Jahiliyah Bangsa Arab Beralih… […]
SukaSuka
[…] Profil Dan Biografi Kehidupan Kenabian Nabi Muhammad Bag.II, Kehidupan Jahiliyah Bangsa Arab Beralih… […]
SukaSuka
[…] banyak bukti keagungan dan kekuasaan ALLAH SWT yang menyebar di luar angkasa. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Neil […]
SukaSuka
[…] Dan Planet Bumi Menggantung Di Area Yang Sangat Gelap Di Angkasa Apr2 Telah banyak bukti keagungan dan kekuasaan ALLAH Subhana wa Ta’ala yang menyebar di luar angkasa. Sebagaimana yang kita […]
SukaSuka
[…] ingkar terhadap ajaran agamanya melainkan adalah ketidak tahuan lagi ketidak fahamannya atas hukum syaria’at ajaran agama atas diri-diri mereka, sebahagian mereka adalah cenderung menurut jika […]
SukaSuka
[…] ingkar terhadap ajaran agamanya melainkan adalah ketidak tahuan lagi ketidak fahamannya atas hukum syaria’at ajaran agama atas diri-diri mereka, sebahagian mereka adalah cenderung menurut jika […]
SukaSuka
[…] menyempunakan shalat-nya yang kurang (yang tertinggal), lalu salam, kemu-dian sujud sahwi dua kali dan salam […]
SukaSuka
[…] menyempunakan shalat-nya yang kurang (yang tertinggal), lalu salam, kemu-dian sujud sahwi dua kali dan salam […]
SukaSuka
[…] Allah”, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. […]
SukaSuka
[…] Allah”, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. […]
SukaSuka