Berhati-hatilah dalam Memahami Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an, Salah Penafsiran Dapat Menyebabkan Lahirnya Para Pemikir Sesat atau Liberal, Sedang Tiap-tiap Kesesatan Tempatnya Adalah Di Neraka

Posted: 31 Mei 2011 in Kajian
Tag:, , , , , , , , , , , ,

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selamat Rahmad lagi Berkah ALLAH Ta’ala, semoga tetap padamu..

Bismillahirrohmanirrohim..

https://tausyah.wordpress.com/membaca-al-quran

Membaca Al-Qur'an

يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْراً كَثِيراً وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ. ٢٦٩

“Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”  Al:Baqarah:269

Demikianlah suatu ketentuan dari sisi ALLAH Ta’ala, yang menganugerahi Al – Hikmah kepada hamba – hamba yang Ia kehendaki dan sekali – kali tidak terhadap orang – orang yang aniaya. Dan adalah suatu perkabaran yang buruk di antara orangorang muslim, ketika segolongan di antara mereka mengkaji lagi memahami Al-Qur’an dengan yang tiada baginya kefahaman itu hingga terlahirnya disisi orang-orang mukmin lagi mukminah para pemikir – pemikir sesat atau liberal. Mereka lebih condong kepada ayat – ayat mutasyabihat untuk menimbulkan suatu perkara yang baru didalam Islam, dan amat buruklah atas apa-apa yang mereka jadikan sedang kebenaran tiadalah bagi mereka melainkan sedikit sekali.

ALLAH Subhana wa Ta’ala berfirman :

هُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ .٧

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. Ali:Imran :007

Tentulah orang – orang sesat ( pemikir ) liberal mengambil suatu ibrah dari ayat – ayat mutasyaabihaat, sehingga mereka semakin sesat dan menyesatkan ummat dan sekali- kali tiadalah bagi mereka menyesatkan ummant muslim, melainkan hanyalah ummat – ummat yang sesat semata. Maka cukuplah bagiku berkata bahwa tiaptiap kata Islam yang disertai tambahan kata didepan atau dibelakangnya dengan perkataan yang selain daripadanya yang kemudian ajarannya menyimpang dari ajaran Islam yang lurus, maka sesungguhnya mereka bukan dari golongan pengikut Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sesungguhnya ALLAH telah menyempurnakan ajaran Islam bagi orang – orang mukminin lagi mukminah yang beriman, dan kemudian orang – orang yang condong daripada kesesatan itupun melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangkan atas apa-apa yang ALLAH dan Rasul-Nya telah tetapkan sebelumnya.

Sebagaimana Firman ALLAH Ta’ala dalam hadist qudsy yang berbunyi :

“Sesungguhnya Kami menempatkan perumpamaan-perumpamaan di dalam Al-Qur’an”

Dan tiadalah diantara sekalian mukminin lagi mukminah yang memahami maksud daripada ayat-ayat ALLAH itu, melainkan itulah hati condong pada jalan yang lurus, hati yang suci dari sekalian penyakit hati, hati yang khusyuk dalam mempelajari, mengkaji lagi mengamalkan ayat-ayat ALLAH. Sungguh..ALLAH Ta’ala hanya menunjuki orang-orang yang Ia kehendaki pada jalan yang lurus oleh karena hamba si pemilik hati adalah seorang yang condong pada jalan yang lurus jua, sedang ALLAH Ta’ala sekali-kali tiada akan menunjuki orang-orang yang aniaya, yang mana hatinya condong pada kemudharatan dan keburukan baik perkataan maupun perbuatannya.

Maka hendaknya berpeganglah kamu kepada Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah (Al-Hadist) agar kiranya tiadalah kamu mengada-adakan sesuatu yang menyebabkan engkau keluar dari tali ajaran agama ALLAH. Sedang jikalaulah engkau menjumpai perselisihan dalam ajaran agama, maka ambillah seorang yang baik pengetahuan lagi ilmunya tentang ajaran islam lagi bergurulah engkau pada yang haq dan tinggalkanlah segala yang bathil.

ALLAH Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً. ٥٩

Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. An-Nisa : 59

Sesungguhnya ALLAH Ta’ala Maha Mengetahui sesiapa di antara manusia (hamba-Nya) yang lebih baik perkara hatinya sehingga ia beroleh petunjuk dari ALLAH Ta’ala, dan sekali – kali bagi orang-orang yang aniaya itu tiadalah jua datangnya petunjuk ALLAH itu kecuali jika mereka berthaubat dan kembali pada jalan yang haq. Maka barangsiapa yang berkata lagi berlaku lurus, niscaya ia tiada beroleh kerugian di dunia maupun di negeri akhirat kelak. Sedang barang siapa yang berkata lagi berlaku menyimpang dari yang haq niscaya tiadalah ia beroleh apa – apa didunia melainkan hanya kesenangan yang memperdaya sedang di negeri akhirat adalah ia termasuk pada golongan orang – orang yang merugi dan tiap-tiap golongan orang – orang yang merugi itu tempatnya adalah di neraka.

Wallahu a’lam bish showab..

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. dix berkata:

    artikel bagus, tp pemilihan font colornya membuat susah dibaca.

    Suka

    • Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh..

      Alhamdulillah..makasih atas kunjungan baliknya..

      begitu ya..?? hu’um..neh fontx mank dari aplikasi “typekit fonts”, maklum akunnya masih trial jadi gak banyak jenis font yang bisa di pakai..

      Syukron atas komentarnya..Jazzakallah khoir..

      Suka

  2. […] Berhati-hatilah dalam Memahami Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an, Salah Penafsiran Dapat Menyebabkan Lahirn… […]

    Suka

  3. […] Berhati-hatilah dalam Memahami Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an, Salah Penafsiran Dapat Menyebabkan Lahirn… […]

    Suka

  4. […] seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  5. […] seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  6. […] seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  7. […] Aswad itu diturunkan dari Surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu adamlah yang menjadikannya […]

    Suka

  8. […] berkata ‘Aisyah pada mereka, “Sepertinya kalian dari para wanita yang sering memasuki pemandian umum?” Berkata mereka padanya, “Sungguh kami melakukan kebiasaan itu.” Maka berkata ‘Aisyah pada […]

    Suka

  9. […] berkata ‘Aisyah pada mereka, “Sepertinya kalian dari para wanita yang sering memasuki pemandian umum?” Berkata mereka padanya, “Sungguh kami melakukan kebiasaan itu.” Maka berkata ‘Aisyah pada […]

    Suka

  10. […] seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  11. […] sang ratu teramat cinta kepada sang raja, demikian pula halnya dengan sang raja yang teramat besar kasih sayangnya kepada sang Ratu. Dan tiadalah suatu juapun yang dapat memisahkan cinta sejati mereka, […]

    Suka

  12. […] merekapun tidak mensyukuri nikmat Allah جل جلا له yang telah memberikan Taufik dan Petunjuk kepada mereka untuk mengenal ilmu yang benar beserta adab-adabnya. Mereka tertipu oleh diri mereka […]

    Suka

  13. […] merekapun tidak mensyukuri nikmat Allah جل جلا له yang telah memberikan taufik dan petunjuk-Nya kepada mereka untuk mengenal ilmu yang benar beserta adab-adabnya. Mereka tertipu oleh diri […]

    Suka

Tinggalkan komentar