Mengenali Rupa Dan Ciri-Ciri Sosok Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam Dalam Riwayat Hadist, Serta Akhlak Beliau Di Mata Para Sahabat

Posted: 11 Mei 2011 in Rasulullah Nabi Muhammad
Tag:, , , , , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/muhammad

Nabi Muhammad

Ciri-Ciri Rasulullah saw

Anas  bin  malik  ra  berkata:  “Abu  Bakar  as-Shiddik  ra  jika  melihat

Rasulullah saw datang, ia melantunkan syair:

Orang jujur, pilihan Allah, mengajak pada kebaikan

Habis gelap, terbitlah terang

Abu Hurairah ra berkata: Umar bin Khattab melantunkan syair Zuhair bin Abi Salma, (seorang Penyair Jahiliah) berisi tentang pujian pada Harim bin Sinan:

Andai boleh kuserupakan dengan benda

Kau adalah penerang di bulan purnama

Lalu Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah Rasulullah saw, tiada seorang pun menyerupainya

Ali bin Abi Thalib berkata:

Warna  kulit  Rasulullah  saw  putih  kemerah-merahan;  matanya  sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat; halus bulu dadanya; lehernya bagai teko dari perak; dari dada atas hingga pusarnya terdapat bulu yang memanjang seperti pedang, tidak terdapat bulu lain di perut dan dadanya selain itu; telapak tangan dan kakinya tebal;bila  berjalan, melakukannya dengan cepat seakan-akan menuruni sebuah bukit; bila menoleh, menoleh dengan seluruh badannya; keringatnya bagai mutiara dan baunya  lebih harum dari  wangi  minyak kasturi; tidak tinggi dan tidak pendek; tidak berkata buruk dan jahat; tak pernah aku menjumpai orang sepertinya.Dalam riwayat lain: di antara pundaknya  terdapat tanda kenabian yang juga dimiliki nabi-nabi yang lain; sangat dermawan,  pemaaf, jujur tutur katanya, menepati janji, lembut perangainya, mulia pergaulan, orang yang melihatnya pasti akan segan padanya, dan siapa yang bergaul dengannya pasti  akan  mencintainya.  Yang  pernah  melihatnya  mengatakan: tak pernah aku menjumpai orang sepertinya.

Al-Barra’ bin Azib berkata: Postur tubuh Rasulullah SAW sedang, dadanya bidang; rambutnya  panjang  hingga  telinga  bawah;  aku  melihatnya mengenakan pakaian merah, tak pernah kulihat orang setampan dia“ Ummu Ma’bad al Khuzai berkata: “Rasulullah SAW adalah sesosok lelaki yang tampan; bersinar wajahnya; baik akhlaknya; perutnya tidak gendut; tidak kecil kepalanya; hitam matanya sangat hitam;  bulu matanya lebat dan  lentik;  suaranya  berwibawa;  lehernya  bersih  bersinar;  jenggotnya lebat; alisnya  tipis memanjang dan bersambung satu dengan yang lain; jika diam berwibawa; jika berbicara, tutur katanya indah; sedap dipandang dari jauh maupun dari dekat; manis bicaranya, jelas, tidak terlalu singkat dan tidak bertele-tele; bahkan seperti untaian  mutiara. Postur tubuhnya sedang;  tidak  terlalu  tinggi,  atau  terlalu  pendek  sehingga  diremehkan orang  lain,  paling  tampan  diantara  siapapun.  Cabang  diantara  dua cabang; paling tampan diantara siapapun, dan terhormat. Dia memiliki para  sahabat  yang  senantiasa  bersamanya,  mereka  diam  bila  beliau berbicara, dan segera bergerak bila dia memerintahkan sesuatu.

Dia tidak pernah terlihat cemberut atau menampakkan muka sebagai orang kebingungan. Anas bin Malik al Anshari ra  menyebutkan ciri-ciri Rasulullah saw dengan perkataannya: “Rasulullah saw perawakannya sedang. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Mukanya bercahaya tidak putih sekali dan tidak coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus tetapi bergelombang.” Hind  bin  Abi  Halah  berkata:  “Rasulullah  SAW  mulia  dan  dimuliakan. Mukanya bersinar  seperti bulan purnama. Lebih tinggi dari orang yang sedang tingginya dan lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepalanya besar,  rambutnya  bergelombang,  jika  disisir  akan  tertata  bagus  jika dibiarkan rambutnya tidak melebihi daun telinganya. Mukanya bercahaya, keningnya  lebar,  alisnya  tipis  memanjang,  lebat  tidak   menyambung, diantara alisnya urat yang mengeluarkan keringat ketika beliau marah. Hidungnya mancung bercahaya. Jenggotnya tebal. Hitam bola matanya sangat pekat. Pipinya rata dan halus. Mulutnya lebar, giginya putih bagus dan renggang. Memiliki  bulu  halus yang memanjang dari dada sampai pusar.  Lehernya  seperti  leher  boneka  yang  berkilau  bagaikan  perak.

Perawakannya sedang, berbadan besar dan  berisi, dada dan perutnya rata,  dadanya bidang.   Badannya  putih  terdapat  bulu  halus  yang memanjang seperti garis dari dada sampai pusarnya, tidak terdapat bulu lain di dada dan perutnya selain itu. Tangan dan pundaknya berbulu lebat. Dadanya lebar, lengan tangannya panjang, telapak tangannya lebar. Kulit telapak tangan dan kakinya tebal. Jari-jarinya  bagus, ruas jarinya lurus. Lekukan telapak kakinya dalam, bagian atas telapak kakinya sangat rata dan halus. Melangkah dan berjalan tidak cepat dan tidak pelan. Kadang berjalan  cepat  seakan-akan  sedang  menuruni  bukit.  Jika  menoleh, menoleh  dengan  seluruh  badannya.  Selalu  menundukkan  pandangan, lebih sering  memandang  ke bawah dari pada ke atas, tatapannya lebih banyak tatapan yang  memperhatikan. Menggiring para sahabatnya dan memulai salam kepada siapa saja yang ditemuinya.”

Akhlak Rasulullah saw

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin Abi Thalib bertutur:   “Bila   perang  tengah  berkecamuk,  kami  berlindung  kepada Rasulullah saw“.

Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan orang lain.

Orang yang paling lembut.

Orang  yang  pemalu,  lebih  pemalu  dari  seorang  gadis  yang  dipingit. Pandangan  tidak  tertuju  hanya  pada  satu  orang.  Tidak  pernah  balas dendam saat disakiti  orang  lain, atau marah atas perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika  hukum-hukum  Allah SWT dilanggar, maka balas dendam yang dia lakukan  semata-mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah  SWT tiada seorang pun yang berani membantah.

Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama olehnya.

Tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau makan; bila tidak suka,  beliau tinggalkan. Tidak pernah makan dengan bersandar, atau pun di meja makan.  Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan; bila hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging  panggang  beliau  makan,  atau  hanya  roti  dari  gandum,  beliau makan  seadanya.  Bila  ada susu, cukup beliau minum itu  saja.Pernah makan semangka basah. Beliau menyukai manisan dan madu.

Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW tidak merasa pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“

Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan, tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air. Menerima dan makan  hadiah, serta membalasnya; dan tidak menerima sedekah.

Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian dan makan seadanya.

Menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas rumah tangganya. Menjenguk orang sakit.

Sangat tawadhu’. Menghadiri  undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang berada maupun orang rendahan.

Mencintai orang-orang miskin; menjenguk mereka yang sakit dan melayat jenazah  mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan tidak  takut  pada  penguasa  karena  kekuasaannya.  Mengendarai  kuda, onta, keledai, dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Tidak membiarkan orang lain berjalan di belakangnya seraya berkata:“Biarkan di belakangku untuk para Malaikat“

Mengenakan  kain  wol,  memakai  sandal  yang  ditambal.  Pakaian  yang amat beliau  sukai adalah jubah yang terdapat warna merah dan putih, terbuat dari kain Yaman

Cincin dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di jari manis kanan, dan terkadang  di  sebelah  kiri.  Pernah  mengganjal  perutnya  dengan  batu karena  menahan  lapar,  padahal  Allah  telah  memberikan  kunci  -kunci pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih  memilih  akherat.  Ia  banyak  berdzikir   dan  sedikit  main-main. Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah. Paling  murah  senyum, berseri-seri  wajahnya  padahal  ia  selalu  sedih  dan  banyak   pikiran. Menyukai wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap. Bersahabat dan  menghormati orang-orang mulia, tidak pernah bermuka masam dan sabgat ramah pada  siapapun.   Mentolerir    permainan   yang    tidak    dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar dalam gurauannya, memaafkan orangorang yang meminta maaf.

Memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka.

Waktunya hanya dihabiskan untuk ibadah pada Allah, atau memenuhi kebutuhan  diri  dan    keluarganya.Menggambalakan kambing,     dan berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala kambing“

Aisah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”Akhlak beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya.

Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:

Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari telapak tangan Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun, tak  pernah  sekalipun  ia  berkata:“cih“.  Dan  tidak  pernah  mengatakan terhadap apa yang kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah mengatakan  terhadap  apa  yang  tidak  kulakukan:“Mengapa  tidak  kau lakukan itu?

Allah  telah   mengumpulkan   dalam dirinya  kesempurnaan   akhlak, keindahan   perilaku.    Allah  memberikan  padanya  ilmu orang-orang terdahulu  dan yang  akan  datang,   yang    di    dalamnya    terdapat keberuntungan  dan  keselamatan.Padahal  ia  adalah  ummi,  tidak  bisa membaca  dan  menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia. Tumbuh di negeri yang  tandus dan terbelakang. Allah memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara makhluk-makhlukNya, baik yang lalu maupun yang akan  datang. Semoga  Allah  selalu  memberikan  shalawat  kepadanya hingga hari akhir.

Disadur dari buku Sejarah Muhammad Oleh Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy

https://tausyah.wordpress.com/

Komentar
  1. […] seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  2. […] seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  3. […] perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada … (hingga […]

    Suka

  4. […] perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada … (hingga […]

    Suka

  5. […] seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang […]

    Suka

  6. […] jika anda kembali melihat tulisannya dalam ilmu yang mulia ini, anda akan jumpai sekedar kumpulan nukilan-nukilan dari sini dan dari sana, lalu jadilah sebuah karya tersebut. Nah, apakah faktor pendorongnya (dalam […]

    Suka

  7. […] anda kembali melihat tulisannya dalam ilmu yang mulia ini, anda akan jumpai sekedar kumpulan nukilan-nukilan dari sini dan dari sana, lalu jadilah sebuah karya tersebut. Nah, apakah faktor pendorongnya […]

    Suka