Hukum Laki-Laki Atau Wanita Memakai Cincin Tunangan, Baik Yang Terbuat Dari Emas, Perak Atau Logam Berharga Yang Lain

Posted: 12 Februari 2011 in Fiqih & Fatwa
Tag:, , , , , , , ,

https://tausyah.wordpress.com/hukum-cincin-tunangan-dalam-islam

Cincin Tunangan

Hukum Memakai Cincin Tunangan

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ditanya : Apa hukum memakai cincin tunangan .?

Jawaban.
Peningset, seperti cincin biasa, hanya saja diiringi kepercayaan sebagaimana diyakini oleh sebagian orang, dengan menuliskan namanya di cincin yang akan diberikan kepada tunangan wanitanya, sedangkan yang wanita menuliskan namanya di cincin yang akan diberikan kepada lelaki yang meminangnya, dengan keyakinan bahwa hal tersebut bisa mempererat tali ikatan antara keduanya.

Dalam keadaan seperti ini, hukumnya memakai cincin tunangan adalah haram, karena berhubungan dengan keyakinan yang tidak ada dasarnya. Juga tidak diperbolehkan bagi lelaki untuk memakai cincin tersebut untuk tunangannya karena belum menjadi istrinya, dan dinyatakan sah menjadi istrinya setelah akad nikah.

HUKUM MEMAKAI CINCIN TUNANGAN YANG TERBUAT DARI PERAK,EMAS ATAU LOGAM BERHARGA LAINNYA.

Oleh
Syaikh Shalih Al-Fauzan

Pertanyaan.
Syaikh Shalih Al-Fauzan ditanya : Apa hukum memakai cincin tunangan bila terbuat dari perak, emas atau logam berharga lainnya ?

Jawaban.
Memakai emas, baik cincin atau jenis lainnya, tidak diperbolehkan bagi lelaki dalam keadaan bagaimanapun juga, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang penggunaan emas bagi kaum lelaki dari umat ini. Beliau pernah melihat seorang lelaki memakai cincin emas di jarinya beliau langsung mencopotnya dan bersabda.

“Artinya : Salah seorang di antara kalian telah mengambil sebongkah bara dari Neraka dan menaruhnya di tanganya”

Maka diharamkan bagi lelaki untuk memakai emas, Sedangkan cincin yang terbuat dari selain emas, seperti perak dan logam lainnya, maka diperbolehkan memakainya, meski terbuat dari logam yang sangat mahal. Sedangkan cincin tunangan, bukanlah merupakan kebiasaan kaum muslimin. Bila meyakini bahwa cincin tunangan bisa memperkuat rasa sayang antara kedua suami itri, dan mencopotnya akan berpengaruh terhadap hubungan keluarga, ini merupakan syirik, dan termasuk keyakinan jahiliyah. Oleh karenanya tidak dibolehkan memakai cincin perkawinan dengan sebab-sebab.

Pertama.
Mengikuti sesuatu yang tidak ada kebaikannya sama sekali. Cincin pertunangan bukan merupakan adat kaum muslimin.

Kedua.
Jika dibarengi dengan keyakinan bahwasanya cincin pertunangan bisa berpengaruh terhadap hubungan suami istri, maka sudah termasuk syirik. Tiada daya dan kekuatan hanya dari Allah.

Artinya :

Bahwa sesungguhnya tiada dalil dan tidak pula kebaikan yang diperoleh dari memakai cincin tunangan melainkan ia hanya berupa adat kebiasaan kaum kafir atau jahiliyah semata. Sedang mereka saling mengikat cincin yang sedemikian itu tat kala mereka tiada resmi terikat sebagai suami istri, dalam arti yang satu belum menjadi mahram bagi yang lain niscaya ia adalah sesuatu yang haram untuk engkau ikuti wahai hamba-hamba ALLAH..

[Disalin dari kitab Al-Fatawa AL-Jami’ah Lil Maratil Muslimah edisi Indonesa Fatwa-Fatwa Tentang Wanita 3, hal. 116-117, Darul Haq]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=853&bagian=0

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. christology berkata:

    istriku memakai cincin tanpa niatan seperti yang di atas,
    cuma sebagai tanda aja kalo dia sudah nikah, dan alhamdulillah banyak manfaatnya 🙂

    Suka

  2. ^_^ Subhanallah..

    jika tiada niatan seperti yang termaktub dalam tulisan di atas, maka tentulah dengan harapan ia menjadi suatu kebaikan lahir dan bathin, serta sebagai penghias (perhiasan) jemari semata..

    Alhamdullillah akhi, semoga tiada kemudharatan lagi yang diada-adakan ummat muslim dengan mengikuti budaya jahiliyah seperti di atas..

    Suka

  3. christology berkata:

    sebenarnya, syirik itu sangat bergantung dari niat si pelakunya
    tidak usah jauh jauh ke jimat, terkadang kita banyak melakukannya tanpa sadar, salah satu contoh ketika kita sakit, kadang kita berkeyakinan kalo bukan doter A yang ngobati tidak akan sembuh, itupun termasyuk sirik karna berkeyakinan bahwa dokter tsb yang memberi kesembuhan. jangan lupa riak/ingin di puji juga termasuk syirik lho :).

    semoga Allah mengampuni dosa dosa kita
    amien

    Suka

  4. yupz.. setuju akhi ^_^

    segala barang suatu niat dan usaha semestinya adalah “Lillahi Ta’ala”, karena ALLAH Ta’ala semata..

    amin..Allohumma amin..

    Suka

  5. […] Wanita Sholehah Yang Buruk Rupa, Meluluhkan Hati Sang Ulil Amri (Penguasa) Hingga Jatuh Hati PadanyaHukum Laki-Laki Atau Wanita Memakai Cincin Tunangan, Baik Yang Terbuat Dari Emas, Perak Atau Logam B…Islamic Software Kategori […]

    Suka

  6. […] ini menjadi penyebab bahwa orang-orang yang tinggal di Makkah, dipercaya bahwa mereka cenderung lebih sehat dibanding orang-orang dari Negara yang lain karena kehidupan mereka tidak banyak  […]

    Suka

  7. […] ini menjadi penyebab bahwa orang-orang yang tinggal di Makkah, dipercaya bahwa mereka cenderung lebih sehat dibanding orang-orang dari Negara yang lain karena kehidupan mereka tidak banyak  […]

    Suka

  8. […] surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang […]

    Suka

  9. […] surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang […]

    Suka

  10. […] ALLAH Tabaraka wa Ta’ala yaitu orang – orang yang pada awalnya ia jahil, hingga kejahilannya melampaui batas yang menyebabkan ia menjadi kufur sedang pada puncaknya adalah […]

    Suka

  11. […] di kehendaki oleh Allah. Maka dari itu, jika di padukan antara beratnya kebenaran pada jiwa manusia plus cara dakwah yang keras lagi kaku, ini berarti menjadikan manusia se­makin jauh dari panggilan […]

    Suka

  12. […] kehendaki oleh Allah. Maka dari itu, jika dipadukan antara beratnya kebenaran pada jiwa manusia plus cara dakwah yang keras lagi kaku, ini berarti menjadikan manusia se­makin jauh dari panggilan […]

    Suka

  13. […] dengan kedermawanannya. Ayahnya dijuluki sebagai “Zaad ar-Rakbi ” yakni seorang pengembara yang berbekal. Dijuluki demikian karena apabila dia melakukan safar (perjalanan) tidak pernah lupa mengajak teman […]

    Suka

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s