Hidjab Adalah Tolak Ukur Atas Kepribadian Tiap-Tiap Muslimah

Posted: 6 Januari 2011 in Renungan
Tag:, , , , , , , , , , , ,
https://tausyah.wordpress.com/Muslimah-Animasi-Japan

Muslimah-Animasi-Japan

Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإذَا هُنَّ سَأَلْتُمُو مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Wanita itu aurat” artinya bahwasanya tiap-tiap wanita musminah itu hendaklah menutupi seluruh tubuhnya.

Demikianlah suatu pengetahuan yang haq bagimu, maka ikutilah..

Barang siapa di antara kamu tiada berpakaian syar’i, niscaya tiada ubahnya engkau tengah melangkah telanjang dimuka bumi. Maka sekali-kali, janganlah engkau ingkar setelah beroleh petunjuk..

Hijab itu ‘iffah (kemuliaan)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan tidak baik (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

Hijab itu kesucian

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)

Hijab itu pelindung

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda:

(إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ)

“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan

Sabda beliau yang lain:

(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))

“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya (hijab) di selain rumahnya, maka sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumahnya itu daripadanya.”

Hijab itu taqwa

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ

“wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)

Hijab itu iman

Maka saudariku..ketahuilah bahwa sesungguhnya ALLAH Azza wa Jalla tiada berfirman melainkan hanya kepada  wanita-wanita yang beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah radhiallahu’anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”

Hijab itu haya’ (rasa malu)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”

Sabda beliau yang lain:

“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”

Dan Sabda Beliau yang lain:

((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))

Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”

Dan demikian perkara itu kamu sembunyikan, didalam hati ataupun didalam benakmu. ALLAH mengetahui apa-apa yang engkau lahirkan dan engkau jadikan.. sedang engkau tiada sadar.

maka malulah..dengan sebenar-benar malu, jika engkau orang yang benar..??

Jika terdapat suatu perkataan yang tiada berkenan bagimu, niscaya kepada ALLAH aku memohon ampun sedang atas kamu sekalian aku memohon maaf..

Wallahu ‘Alam Bish Showab..

(Dinukil dari kitab : الحجاب Al Hijab. Penebit: Darul Qosim دار القاسم للنشر والتوزيع Riyadh 11442)

Penulis : Kitab Al Hijab (Departemen Agama Saudi Arabia) http://almanhaj.or.id

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] menyayanginya. Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud,   dia keluar bersama        wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka- lukanya, Fatimah langsung […]

    Suka

  2. […] menyayanginya. Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud,   dia keluar bersama        wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka- lukanya, Fatimah langsung […]

    Suka

  3. […] Hidup Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassallamhttps://tausyah.wordpress.com/muslimah-berjilbabhttps://tausyah.wordpress.com/Muslimah-Animasi-JapanEbook TausiyahHidjab Adalah Tolak Ukur Atas Kepribadian Tiap-Tiap […]

    Suka

  4. […] Bagi Keluarga Yang Membiarkan Putrinya Berpakaian Minim Dan Tidak BerhijabHari Akhir (kiamat)https://tausyah.wordpress.com/Muslimah-Animasi-JapanProfil Dan Kisah Putri Rasulullah, Fatimah Az- Zahra Binti Muhammad SAW, Penderitaan dan Hidup Yang […]

    Suka

  5. […] Perempuan itu mengangguk dan berkata, “Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernornya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya.”Maka ketika kemudian Gubernor yang kematian istri itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena Gubernor memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada gubernornya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya. […]

    Suka

  6. […] Laknat, Kemunafikan, Perbuatan Keji Serta Ajaran Iblis « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Hidjab Adalah Tolak Ukur Atas Kepribadian Tiap-Tiap MuslimahRenungan Bagi Wanita Muslimah Yang Berhias Ala Jahiliyah (Tabarruj), Akibat Dan Bahaya Tabarruj Yang […]

    Suka

  7. […] tiada ridho atas keinginanmu, maka tinggalkanlah karena ALLAH Ta’ala semata. Sabarlah serta bertawakkallah kepada ALLAH Ta’ala, yang sedemikian itu adalah jalan yang terlebih baik bagimu daripada […]

    Suka

  8. […] kamu selalu ingin lari daripadanya yaitu KEMATIAN. Sesungguhnya tiap – tiap yang bernyawa mesti merasai mati, walau ia tengah berada dirumah yang kokoh sekalipun, atau kiranya memiliki ribuan […]

    Suka

  9. […] kamu selalu ingin lari daripadanya yaitu KEMATIAN. Sesungguhnya tiap – tiap yang bernyawa mesti merasai mati, walau ia tengah berada dirumah yang kokoh sekalipun, atau kiranya memiliki ribuan […]

    Suka

  10. ” Hijab Adalah Tolok Ukur….” aww, afwan banget muda2han komentar ini bs menjadikan koreksi buat antum yang membuat tampilan vidio ini, mohon di edit ulang, karena semua ayat2 Al-Qur an dan Hadist2 yang terbalik-balik susunan/ kalimatnya, supaya ikhwan n akhwat yg melihat tdk ada kesalahan jika membaca Al-Quran & Hadist yg di sebabkan tampilan vidio antum (biar tidak menyesatkan), www, (ms. baihaqi arief / jogja) miq_jogj@yahoo.co.id / 081227267968/ 085868882737/ 02749657366

    Suka

    • Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh..

      syukron untuk kritikan antum..

      saya juga sadar setelah mengupload video tsb ke youtube, bahwa susunan kata surah-surahnya terbalik. harap maklum dengan peralatan dakwah yang seadanya..karena waktu mengedit video tersebut tidak didiukung bahasa arab sehingga dalam pengeditan video tersebut kalimat-kalimat surahnya menjadi terbalik..sedang untuk video yang lain, saat mengedit dengan editor video saya menyusun ulang kalimat surah tersebut agar sesuai dengan surah Qur’an. namun demikian, arti maupun terjemahan dari surah-surah tersebut tidak terbalik sehingga masih bisa dipahami. sumber lengkap surah-surah tersebut agar membuka Al-Qur’an..

      terima kasih atas kunjungannya..

      Suka

  11. […] Perempuan itu mengangguk dan berkata, “Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernornya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya.”Maka ketika kemudian Gubernor yang kematian istri itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena Gubernor memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada gubernornya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya. Share this:TwitterFacebookLike this:LikeBe the first to like this. This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink. ← 10 karakteristik wanita sholehah kisah wanita sholehah → […]

    Suka

  12. […] menyayanginya. Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud,   dia keluar bersama        wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka- lukanya, Fatimah langsung […]

    Suka

  13. […] menyayanginya. Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud,   dia keluar bersama        wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka- lukanya, Fatimah langsung […]

    Suka

  14. […] menyayanginya. Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud,   dia keluar bersama        wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka- lukanya, Fatimah langsung […]

    Suka

  15. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua […]

    Suka

  16. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua […]

    Suka

  17. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua […]

    Suka

  18. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua […]

    Suka

  19. […] tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua […]

    Suka

  20. twienztar berkata:

    […] Perempuan itu mengangguk dan berkata, “Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernornya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya.”Maka ketika kemudian Gubernor yang kematian istri itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena Gubernor memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada gubernornya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya. […]

    Suka

Tinggalkan komentar