Ayat Bibel Yang Dijadikan Acuan KeTuhanan Yesus (Isa Al-Masih) Oleh Umat Nasrani

Posted: 2 Agustus 2010 in Kristologi
Tag:, , , , , ,

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..

Tafsir Kitab Yohanes (1)

Ayat yang cukup sering dijadikan dasar fondasi akan ketuhanan Yesus oleh umat Nasrani beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.; Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. – Kitab Injil Yohanes 1:1-3

Serta

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. – Kitab Injil Yohanes 1:14
Sejauh mana kebenaran ayat-ayat diatas dalam mendukung ke-Tuhanan Yesus ?
Mari kita analisa …

Point pertama, bahwa kalimat yang terdapat pada Injil Yohanes tersebut, bukanlah merupakan ucapan atau kesaksian dari Yesus sendiri, melainkan hanyalah kalimat dari Yohanes sipenulis Injil, sementara Yohanes penulis Injil ini pun berdasarkan hasil penelitian dari banyak sarjana alkitab sendiri, bukanlah Yohanes bin Zabdi murid Yesus.

Point berikutnya, hal yang unik dalam alkitab Indonesia ayat dari Injil Yohanes pasal 1 ayat 14 diatas tampaknya baik-baik saja dan tidak ada yang salah, tetapi coba kita samakan dengan alkitab berbahasa Inggris versi King James Version akan anda temukan beberapa kalimat berada dalam tanda kurung, yang mengindikasikan bahwa kalimat ini tidak pernah ada pada versi alkitab tertua.

“And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth.” (John 1:14)

Kenapa para penterjemah Alkitab Indonesia meninggalkan penulisan tanda kurung tersebut ? Jelas bahwa agar ayat ini bisa lebih leluasa untuk dipakai sebagai penopang ketuhanan Yesus tanpa mendapat pertanyaan yang bersifat kritis.

Tapi ya sudahlah, terlalu bertele-tele jika harus membahas masalah ini saja sebab berdasarkan pengalaman, merekapun akan mengeluarkan argumen yang panjang-panjang untuk menjawabnya.

Untuk itu mari kita memulai pembahasan :
Pada pasal 1:1-3, disebut oleh Yohanes bahwa pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Allah, dan firman itu adalah Allah.

Firman ini mulanya sama sebagaimana permulaan dengan Allah asalnya. Semua benda dibuat oleh-Nya. Dan tanpa Dia, tidak akan ada benda apapun yang terciptakan.

Sekarang, apa yang dimaksud dengan Firman atau dalam Bible berbahasa Inggris disebut dengan Word ini ?

Jika kita analisa, isi Kalimat sambungannya belum merupakan kalimat jawaban tetapi berupa kalimat penambahan, yaitu bahwa “Firman atau Word” tadi bersama dengan Tuhan (The Word was with God).
Kedua kalimat ini disambungkan dengan kata “With” atau “Beserta/bersama”.
Sekarang :

Jika ada orang berkata Abdullah Gymnastiar bersama Zainuddin Mz”, maka susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa Abdullah Gymnastiar tetaplah Abdullah Gymnastiar itu sendiri dan dia bukan Zainuddin Mz.
Jadi berdasarkan ayat Bible tersebut yang menyatakan bahwa “The Word was with God”, langsung dapat dimengerti bahwa “The Word” bukanlah “God” (Firman bukanlah Allah), begitupula sebaliknya, lihat kembali analogi yang sudah saya berikan diatas.

Jika pada kalimat berikutnya disebut bahwa “The Word was God”, maka kita tidak bisa mengambil arti bahwa “Word” itulah Tuhan, melainkan kita kembalikan pada kalimat sebelumnya, bahwa “The Word was with God”, jika tidak, maka kita akan menemukan satu pertentangan yang tajam dalam satu ayat, dimana disebut pada awal bahwa si A bersama dengan B (meaning A # B) lalu pada kalimat berikutnya mengatakan bahwa A = B, ini suatu kontradiksi.
Untuk itu, mari kita hilangkan kontradiksi ini dengan cara yang terbaik sebagaimana saya sebutkan diatas.
Sejenak kita melakukan lompatan pembahasan dahulu kepada ayat ke-14 dari pemberitaan Yohanes.
“And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth.” (John 1:14)
Dan “The Word” dijadikan bentuk Jasmani (flesh = tubuh berdaging = jasmani), lalu The Word yang sudah menjadi jasmani ini tinggal diantara manusia (“us” disini merefer pada manusia atau human being).

Kita kembalikan lagi pembahasan Yohanes, dimana dikatakan bahwa The Word pada 1:1 yang bersama dengan Tuhan itu telah menjadi jasmani yang tinggal ditengah-tengah manusia pada 1:14.
Sebagaimana yang sudah kita bahas, bahwa The Word # Yahweh, untuk itu kita juga tidak bisa langsung mengatakan bahwa “The Word” tersebut adalah inkarnasi dari Yahweh dalam wujud jasmani manusia, sebab Yahweh bukanlah “The Word” itu sendiri.
Lalu apa “The Word” itu sebenarnya ?
Mari kita kembali pada pembahasan sebelumnya mengenai kelahiran ‘Isa yang diriwayatkan oleh Lukas 1:30 :
Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. (Lukas 1:30)
Disini malaikat Gabriel telah memberitahukan kepada Maria bahwa dirinya telah memperoleh kasih karunia dari Allah. Apakah kasih karunia dari Allah itu ?
Jawabannya ada pada ayat berikutnya :
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Lukas 1:31)
Jadi kasih karunia tersebut berupa hamilnya Maria yang disebutkan pada ayat ke-35 bahwa “…kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau” yang dilanjutkan pada ayat ke-37 :”Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Inilah sebenarnya jawaban dari polemik “The Word” pada Yohanes 1:1-3 dan 14 tersebut, bahwa “The Word” itu merupakan ketetapan atau keputusan yang dibuat Allah dan bukan Allah itu sendiri.
Dimana sang “The Word” akan diberikan kepada Maria bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang suci tanpa bapak jasmani karena sebab kuasa Allah yang maha tinggi, sebab bagi Allah tidak ada sesuatu yang mustahil.
Lagi-lagi ini memiliki pengertian yang serupa dengan al-Qur’an yang sudah pernah kita bahas pada email terdahulu dimana disana disebutkan bahwa :
“Ketika Malaikat berkata:”Wahai Maryam, sesungguhnya Allah mengabarkan kepadamu bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya Almasih, ‘Isa putra Maryam.” (QS. 3:45)
“Allah berfirman : ‘Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:”Jadilah”, lalu jadilah dia.” (QS. 3:47)
Demikianlah Tuhanmu berfirman : ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku, karena Kami hendak menjadikannya suatu tanda untuk manusia dan sebagai suatu rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah ditetapkan”. (QS. 19:21)
Dalam hal pembahasan “Kalimat” didalam al-Qur’an, terdapat beberapa kategori :
1. “Kalimat” bisa berartikan “Ujian”
Dasarnya adalah al-Qur’an Surah al-Baqarah (2) ayat ke-124 :
Dan tatkala Ibrahim DIUJI oleh Tuhannya dengan beberapa UJIAN, maka dilaksanakannya dengan sempurna.
Konteks ayat diatas dalam bahasa al-Qur’an-nya adalah :
“Wa ‘idzibtala Ibrahim marobbuhu bi KALIMATI faatammahunna …”
2. “Kalimat” bisa berartikan “Ketetapan”
Dasarnya adalah al-Qur’an Surah az-Zumar (39) ayat ke-71 :
“Tetapi berlakulah ketetapan siksa atas orang-orang kafir”
Konteks ayat diatas dalam bahasa al-Qur’an-nya adalah :
“Qolu bala walakin haqqot KALIMAT alazabi ‘alal kafirin”
Lebih jauh lagi, al-Qur’an secara langsung mengadakan pembantahan mengenai status keTuhanan ‘Isa putra Maryam ini melalui ayat :
“Hai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu berkata atas Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, ‘Isa putera Maryam itu, tidak lain melainkan utusan Allah dan Kalimah-Nya yang Dia berikan kepada Maryam dengan tiupan ruh daripadaNya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu berkata: “Tritunggal”, Hentikanlah ! Baik bagimu. Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari mempunyai anak, kepunyaanNya-lah semua yang dilangit dan semua yang dibumi; Cukuplah Allah sebagai Pelindung.” (QS. 4:171)
Sehingga nyatalah keterangan al-Qur’an dalam hal ini bahwa Kalimatullah itu tidak berarti Allah itu sendiri sebagaimana yang tertulis dalam Yohanes 1:1-3 dan 1:14 dan al-Qur’an sama sekali tidak mendukung doktrin keTuhanan ‘Isa al-Masih.
Adapun juga kalimat “peniupan ruh daripadaNya” sebagaimana yang telah terjadi pada Maryam itu pada konteks ayat diatas adalah sama kejadiannya dengan tiupan ruh dari-Nya yang diberikan kepada Nabi Adam as.
“Tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan menusia dari tanah !, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruhKu; maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya !”
(QS. 38: 71-72)
Makanya, benarlah firman Allah berikut ini :
“Sesungguhnya perbandingan Isa disisi Allah, adalah seperti Adam. Allah jadikan dia dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya: “Jadilah !”, maka jadilah dia.
(QS. 3:59)
Adam telah diciptakan oleh Allah tanpa ayah dan ibu, Hawa diciptakan tanpa ibu dan Isa diciptakan dengan tanpa seorang bapak. Sungguh, semuanya adalah hal yang mudah saja bagi Allah, Tuhan semesta alam seperti bunyi dari Lukas 1:37 dan Surah Ali Imran 47 serta Surah Maryam 21 yang telah saya cantumkan diatas.
“Dan tidakkah manusia pikirkan bahwa Kami jadikan ia dari setitik Nutfah tetapi tiba-tiba ia jadi pembantah yang nyata, dan dia mengadakan perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang hancur luluh ?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala ciptaan.” (QS. 36:77-79)
Dia mampu menjadikan sesuatu yang sebelumnya tidak ada, lalu diadakan-Nya (lihat Yohanes 1:3, Surah al-Kahfi 51, ar-Ruum 8 dsb), dibentukNya dunia dan seluruh alam raya ini dengan kekuasaanNya, apakah kita mesti harus ragu dengan kebijaksanaanNya ?
Menganggap bahwa kelahiran ‘Isa almasih itu sebagai suatu keistimewaan tersendiri dan dinisbatkan sebagai kelahiran Tuhan, rasanya cenderung hanya memperikutkan kita kepada tradisi-tradisi masa lalu, kepercayaan Mesir kuno, Babilon, Persi atau Yunani. Mereka semuanya membatasi ruang lingkup kekuasaan Allah sebagai Tuhan yang serba Maha.

Ayat lainnya yang juga dijadikan oleh kaum Nasrani alasan untuk mempertuhankan al-Masih adalah :
“Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 10:38)
Ayat ini bisa kita tarik benang merah dengan ayat yang terdapat didalam Yohanes 17:21 dan 23 :
“Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. “
“Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.”
Kalimat “Bapa dalam aku”, dan muridnya pun jadi satu dengan Allah dan Yesus mempunyai pengertian bahwa Allah selalu menyertai Yesus dan para muridnya dimana dan kapan saja, sebagaimana pula sabda Nabi Muhammad Saw seperti : “Janganlah takut, sesungguhnya Allah beserta kita.” Didalam Al-Qur’an juga dikatakan :
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. 2:153 dan 8:46)
Bahkan para penyair sufi sering juga melantunkan syair “Dihatiku ada Allah”, kalimah ini bukan berarti bahwa Allah bertempat didalam diri sang sufi, analogi ini juga bisa kita nisbatkan pada kalimat Yesus tersebut, sebab Allah tidak membutuhkan ruang, waktu dan tempat.
Selain itu, untuk menambah kelengkapan penjelasan bahwa anak Tuhan yang dipakaikan terhadap Yesus hanyalah satu kiasan, kita tarik lagi benang merah antar ayat-ayat Bible.
Kalimat anak Tuhan ini juga bisa kita temukan dalam berbagai ayat Bible lainnya yang merujuk pada pribadi atau golongan selain dari Yesus.
Daud disebut sebagai anak Allah yang sulung berdasarkan Mazmur 89:27
Yakub alias Israil adalah anak Allah yang sulung berdasarkan Keluaran 4:22 dan 23
Afraim adalah anak Allah yang sulung berdasar pada Yeremia 31:9
Adam disebut sebagai anak Allah berdasar Lukas 3:38
Selanjutnya tercatat pula adanya anak-anak Allah dalam :
Kitab Kejadian 6:2 dan 6:4,
Kitab Job 1:6 dan Job 2:1 serta Job 38:7
Bahkan salah satu kriteria untuk menjadi anak-anak Allah adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Matius pasal 5 ayat 9 dan juga Yohanes pasal 1 ayat 12:
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”.
Dengan demikian maka sebagai kesimpulan akhir dari semua ini adalah : Bahwa yang disebut selaku anak Allah itu merupakan manusia yang dicintai atau diridhoi Allah yang lazim juga dikenal sebagai para kekasih Allah atau mereka yang taat kepada perintah-perintah Tuhan.
Dalam hal ini, Allah menyatakan firman-Nya di Qur’an sebagai berikut :
“Dan mereka berkata: ‘Allah mempunyai anak.”, Mahasuci Dia !
Bahkan Dia-lah yang mempunyai apa-apa yang dilangit dan dibumi.”

(QS. 2:116)
Mereka berkata:”Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. 10:68)
Dan telah berkata orang-orang Yahudi dan Nasrani: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Tanyalah: “Kalau begitu, kenapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu ?” Kamu adalah manusia (biasa) yang telah diciptakan-Nya.” (QS. 5:18)
“Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun.”
(Qs Al-Ikhlash 112:1-4)
Catatan :
Ayat-ayat Bible terjemahan Bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam artikel ini diambil dari Software SABDA(c)/OLB versi 7.03/Win32 yang bisa didownload pada alamat http://www.sabda.org/sabda, sementara ayat-ayat Bible terjemahan Bahasa Inggris dicuplik dari “The Restored Name King James Version of the Scriptures” yang bisa didownload dari alamat web site http://www.eliyah.com/Scripture/

Sementara ayat-ayat al-Qur’an yang ada, diterjemahkan sesuai dengan konteks aslinya dan sedikit mengacu pada standard Tafsir al-Furqan milik almarhum A. Hassan dari Persatuan Islam.


https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] Ayat Bibel Yang Dijadikan Acuan KeTuhanan Yesus (Isa Al-Masih) Oleh Umat Nasrani […]

    Suka

  2. […] juga dalam Alkitab, ternyata, ada cukup banyak ayat yang hanya pantas dibaca oleh orang-orang yang sudah berumur 17 […]

    Suka

  3. […] yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus […]

    Suka

  4. […] dalam mencari kebenaran, kitab suci Al Qur’an telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihissalam). “Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon […]

    Suka

  5. […] MATIUS 4:6 dan 7 jelaslah diterangkan bahwa Yesus itu taat dan Allah adalah Rab dan Tuhan menurut sabdanya dalam ayat 7: “Telah tersurat pula: janganlah engkau mencobai Allah […]

    Suka

  6. […] banyak pertentangan ayat dalam Bibel. Ayat-ayat yang saling bertentangan ini begitu banyaknya sehingga sulit untuk dipercaya bahwa ayat […]

    Suka

  7. […] Kristen yang awam, kebanyakan percaya bahwa semua yang tertulis di dalam Alkitab merupakan tulisan-tulisan yang diilhamkan oleh […]

    Suka

  8. […] di jawab dengan pasti dan tepat. Ini mungkin juga merupakan bukti bahwa orang Yahudi selalu ingin memalsukan fakta Injil asli, karena bagi mereka, Yahudi, mereka senang bila dapat menyesatkan kaum Kristian dari ajaran asli […]

    Suka

  9. […] Yesus sendiri menolak untuk disebut sebagai anak Tuhan pada beberapa kesempatan, Jesus himself refused to be called son of God on a number of occasions. […]

    Suka

  10. […] Orang pertama yang menyusun dengan rapi sistem kepausan dan ikut mendukungnya adalah Gregory I (540-609 M). Ketika pengaruh gereja makin luas, Paus diangkat sebagai sumber kekuasaan agama dan dunia, dan menerima kekuasaan tak terbatas. Melanggar titah dan perintahnya adalah dosa besar (diktator). Ia mempunyai hak dalam menyusun undang-undang, para kaisar tidak memiliki jalan lain, selain takluk dan tunduk kepadanya. Semua orang tunduk dalam masalah agama dan dunia kepada lapisan pastur dan susunan kepegawaian. Mereka seperti bentuk sebuah piramida dan Paus berada di puncaknya. Peristiwa ini terjadi hingga sampai menimbulkan pertentangan antara PAUS & ILMUWAN. […]

    Suka

  11. […] AJARAN Alkitab bahwa Allah itu esa atau satu disebut monoteisme. Dan L. L. Paine, profesor sejarah gereja, menyatakan bahwa monoteisme dalam bentuknya yang paling murni tidak mengizinkan adanya Tritunggal: “Perjanjian Lama secara tegas adalah monoteistis. Allah adalah suatu pribadi tunggal. Gagasan bahwa suatu tritunggal dapat ditemukan di dalamnya… sama sekali tidak berdasar.” […]

    Suka

  12. […] Allah dalam Surah Al Maidah ayat 17, bahwa dihukumkan kafir bagi barang siapa yang beranggapan bahwa Al Masih ibnu Maryam adalah […]

    Suka

  13. […] Maryam, sesungguhnya Allah mengabarkan kepadamu bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya Almasih, ‘Isa putra Maryam, yang mulia didunia dan akhirat dan seorang dari mereka yang dihampiri. Dan dia akan berbicara […]

    Suka

  14. […] ibu mereka tidak menjadikan nabi Adam sebagai tuhan, padahal kalau memang alasan kelahiran yg ajaib sebagai bukti Yesus adalah tuhan, maka Adamlah yang lebih patut disebut tuhan daripada […]

    Suka

  15. […] kita akan melihat kisah dalam Alkitab yang menggambarkan Allah SWT berlaku sangat tidak adil terhadap hamba-Nya, ketidak-adilan Allah […]

    Suka

  16. […] Bimbingan, Keempat (4) Injil, Roh Kudus, Sejarah Penulisan 0 Ada empat Injil yang diterima dan digunakan oleh umat Kristen saat ini yaitu […]

    Suka

  17. […] Misi Nabi Isa as/Yesus menurut Injil dan Al-Qur’an 1. Isa as/Yesus diutus hanya untuk bangsa Israel 2. Dihari kiamat Isa as / Yesus hanya akan […]

    Suka

  18. […] ?jalan hidup? Yesus yang mereka yakini tidak pernah menikah dalam hidupnya itu, sesungguhnya tidak berasal dari awal Katolikisme itu […]

    Suka

  19. […] nabi ini samasekali tidak akan mengenal istilah “Elohim dan Yahweh. Bahkan nabi Isa (Yesus) sendiri tidak mengenal Yesus Kristus, atau dia akan bengong tak mengerti kalau dia dipanggil […]

    Suka

  20. […] M Origines gelar Adamantios, kelahiran Iskandaria 185-254, bapa Gereja, dan penulis Gereja, menentang doa-doa ditujukan kepada […]

    Suka

  21. […] tidak peduli, walaupun tidak pernah dibaptis. Bahkan, di sekolah sava termasuk siswa yang aktif mengikuti kegiatan keagamaan, baik di OSIS (seperti peringatan hari besar agama Kristen) dan juga kegiatan misa di gereja atau […]

    Suka

  22. […] Yesus sendiri menolak untuk disebut sebagai anak Tuhan pada beberapa kesempatan, Jesus himself refused to be called son of God on a number of occasions. […]

    Suka

  23. […] orang Arab itu pula berkata: “Demi keagungan serta kemuliaan ALLAH,  jika ALLAH akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat […]

    Suka

  24. […] ibunya di sampingnya … dan inilah ucapan ibu bar’ah kepadanya “Bar`ah aku akan pergi ke  surga di depan Anda, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al- Quran dan menghafalkannya setiap […]

    Suka

  25. […] peroleh adalah terlebih banyak untuk engkau kumpulkan. Dan merugilah bagi yang berniat bertaubat di masa tuanya, sedang ia tiada beroleh amalan yang banyak melainkan masa mudanya yang tersiakan karena […]

    Suka

  26. […] orang Arab itu pula berkata: “Demi keagungan serta kemuliaan ALLAH,  jika ALLAH akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat […]

    Suka

  27. […] di jawab dengan pasti dan tepat. Ini mungkin juga merupakan bukti bahwa orang Yahudi selalu ingin memalsukan fakta Injil asli, karena bagi mereka, Yahudi, mereka senang bila dapat menyesatkan kaum Kristian dari ajaran asli […]

    Suka

  28. […] dalam metabolisme air dan mengendalikan cairan tubuh, dan juga menjaga keseimbangan panas dan dingin yang sangat fundamental bagi […]

    Suka

  29. […] peroleh adalah terlebih banyak untuk engkau kumpulkan. Dan merugilah bagi yang berniat bertaubat di masa tuanya, sedang ia tiada beroleh amalan yang banyak melainkan masa mudanya yang tersiakan karena […]

    Suka

Tinggalkan komentar