Sejarah Shalat Dan Dalil-dalilnya Dalam Qur’an Dan Injil

Posted: 18 Juli 2010 in Kajian
Tag:, ,

Sejarah Sholat

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

Dirikanlah sholat, sungguh ini merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman

– Qs. 4 an-nisaa’ :103- 104

Hai orang-orang yang beriman, Ruku’ dan sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu ; Berbuatlah kebaikan, supaya kamu mendapatkan kemenangan – Qs. 22 al-hajj : 77

Istilah Sholat berasal dari kata kerja Shalaah (yang menyatakan suatu perbuatan) dan orang yang melakukannya disebut Mushallin, sementara pusat tempat melakukannya disebut Musholla.

Kecuali bagi orang yang mushollin (yang mengerjakan sholat)

– Qs. 70 al-Ma’arij : 22

Jadikanlah sebagian dari maqam Ibrahim itu musholla (tempat sholat)

– Qs. 2 al-Baqarah: 125

Sholat merupakan suatu perbuatan memuliakan Allah yang menjadi suatu tanda syukur kaum muslimin sebagai seorang hamba dengan gerakan dan bacaan yang telah diatur khusus oleh Nabi Muhammad Saw yang tidak boleh dirubah kecuali ada ketentuan-ketentuan yang memang memperbolehkannya[1].

Perintah sholat sendiri sudah harus diperkenalkan sejak dini kepada generasi muda Islam agar kelak dikemudian hari mereka tidak lagi merasa canggung, malu atau malah tidak bisa melakukannya.

Dari Amer bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, berkata :

Rasulullah Saw bersabda: ‘Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan sholat disaat mereka berumur 7 tahun dan pukullah mereka jika tidak mengerjakannya saat mereka berumur 10 tahun’

– Hadis Riwayat Ahmad dan abu daud

Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat ; dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya – Qs. 20 thaahaa: 132

Dari Hadis kita mendapati bahwa mendirikan sholat sudah ditekankan mulai umur 7 tahun dan bila sampai usia 10 tahun belum juga melaksanakannya maka kita seyogyanya mulai diberi penegasan berupa pukulan sampai mereka mau mendirikannya. ; Tentu pukulan yang dimaksud disini tidak dengan tujuan menyakiti apalagi sampai pada tingkat penganiayaan, namun sekedar memberi pengajaran dan peringatan agar mau dan tidak malas untuk sholat. Bukankah secara paradoks siksa Allah jauh lebih keras dari sekedar pukulan yang kita berikan dalam rangka menyayangi anak-anak kita dan menghindarkan mereka dari azab Allah ?

Jagalah dirimu dari hari dimana seseorang tidak dapat membela orang lain walau sedikitpun dan hari tidak diterima permintaan maaf serta tidak ada tebusan baginya dan tidaklah mereka akan ditolong

Qs. 2 al-Baqarah : 48

Namun al-Quran juga disatu sisi tidak menjelaskan secara detil sejak kapan dan bagaimana teknis pelaksanaan Sholat yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Meski demikian al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Sholat sudah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya, seperti perintah Sholat kepada Nabi Ibrahim dan anak cucunya[2], kepada Nabi Syu’aib[3], kepada Nabi Musa[4] dan kepada Nabi Isa al-Masih[5]. Pernyataan al-Qur’an tersebut dibenarkan oleh cerita-cerita yang ada dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang mengisahkan tata cara beribadah para Nabi sebelum Muhammad yaitu ada berdiri, ruku dan sujud yang jika dirangkai maka menjadi Sholat seperti Sholatnya umat Islam.

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah

Perjanjian Lama – Kitab Keluaran 34:8

Masuklah, marilah kita sujud menyembah,

berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

Perjanjian Lama – Kitab Mazmur 95:6

Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah

Perjanjian Lama – Kitab Yosua 5:14

Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah,

dengan mukanya di antara kedua lututnya

Perjanjian Lama – Kitab I Raja-raja 18:42

Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,

lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.

Perjanjian Lama – Kitab Bilangan 20:6

Kemudian ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya

lalu ia berlutut dan berdoa – Perjanjian Baru – Injil Lukas 22:41

Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa

– Perjanjian Baru – Injil Markus 14:35

Dari kenyataan ini, maka jelas bagi umat Islam bahwa Sholat sudah menjadi suatu tradisi dan ajaran yang baku bagi semua Nabi dan Rasul Allah sepanjang jaman, sebagaimana firman-Nya :

Sebagai ketentuan Allah yang telah berlaku sejak dahulu, Kamu sekalipun tidak akan menemukan perubahan Bagi ketentuan ALLAH itu

– Qs. 48 al-fath: 23

Kisah perjalanan Nabi Muhammad mengarungi angkasa raya yang disebut dengan istilah Isra’ dan Mi’raj yang menceritakan awal diperintahkannya Sholat kepada Nabi Muhammad sebagaimana terdapat dalam beberapa hadis yang dianggap shahih atau valid oleh sejumlah ulama secara logika justru mengandung banyak ketidaksesuaian dengan fakta sejarah dan ayat-ayat al-Quran sendiri.

Menurut hadis, Isra’ dan Mi’raj terjadi sewaktu Khadijah, istri pertama Rasulullah wafat, dimana peristiwa ini justru menjadi salah satu hiburan bagi Nabi yang baru ditinggalkan oleh sang istri tercinta dan juga paman beliau, Abu Thalib dimana tahun ini disebut dengan tahun duka cita atau aamul ilzan[6].

Sementara sejarah juga mengatakan bahwa jauh sebelum terjadinya Isra’ dan Mi’raj, Nabi Muhammad dipercaya telah melakukan Sholat berjemaah dengan Khadijjah sebagaimana yang pernah dilihat dan ditanyakan oleh Ali bin abu Thalib yang kala itu masih remaja[7].

Logikanya perintah Sholat telah diterima oleh Nabi Muhammad bukan saat beliau Isra’ dan Mi’raj namun jauh sebelum itu, apalagi secara obyektif ayat al-Qur’an yang menceritakan mengenai peristiwa Mi’raj sama sekali tidak menyinggung tentang adanya pemberian perintah Sholat kepada Nabi.[8] ; Pada kedua surah tersebut hanya menekankan cerita perjalanan Nabi tersebut dalam rangka menunjukkan sebagian dari kebesaran Allah dialam semesta sekaligus merupakan kali kedua bagi Nabi melihat wujud asli dari malaikat Jibril setelah sebelumnya pernah beliau saksikan saat pertama mendapat wahyu di gua Hira.

Selain itu, diluar hadis Isra’ dan Mi’raj yang menggambarkan Nabi memperoleh perintah Sholat pada peristiwa tersebut, Imam Muslim dalam musnadnya ada meriwayatkan sebuah hadis lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan cerita Mi’raj namun disana menjelaskan bagaimana Nabi mempelajari Sholat dari malaikat Jibril.

Dari Abu Mas’ud r.a. katanya : Rasulullah Saw bersabda : turun Jibril, lalu dia menjadi imam bagiku Dan aku sholat bersamanya, kemudian aku sholat bersamanya, lalu aku sholat bersamanya dan aku sholat bersamanya dan aku sholat bersamanya Nabi menghitung dengan lima anak jarinya – Hadis Riwayat Muslim[9]

Jika demikian adanya, bagaimana dengan kebenaran hadis yang dipercaya oleh banyak orang bahwa perintah Sholat baru diperoleh Nabi sewaktu isra’ dan mi’raj ?

Mungkin kedengarannya ekstrim, tetapi meragukan atau malah menolak keabsahan validitas hadis-hadis tersebut bukanlah perbuatan yang tercela apalagi berdosa, dalam hal ini kita tidak menolak dengan tanpa dasar yang jelas, para perawi hadis tetaplah manusia biasa seperti kita adanya, mereka juga bisa salah baik disengaja apalagi yang tanpa mereka sengaja atau sadari, adalah kewajiban kita untuk melakukan koreksi jika mendapatkan kesalahan pada riwayat hadis yang mereka lakukan tentunya dengan tetap menjaga kehormatannya dan berharap semoga Allah mengampuni kesalahannya.

Beberapa kejanggalan variasi cerita Isra’ dan Mi’raj diantaranya sebut saja kisah Nabi Muhammad dan Buraq ketika berhenti di Baitul maqdis dan melakukan sholat berjemaah didalam masjidil aqsha bersama arwah para Nabi sebelumnya, padahal sejarah mencatat bahwa masjid al-aqsha baru dibangun pada masa pemerintahan Khalifah umar bin khatab tahun 637 masehi saat penyerbuannya ke Palestina yang mana notabene saat itu Nabi Muhammad sendiri sudah cukup lama wafat, beliau wafat tahun 632 masehi.

Cerita sholatnya Nabi Muhammad dan para arwah inipun patut mengundang pertanyaan, sebab Nabi sudah melakukan sholat (menurut hadis itu malah raka’atnya berjumlah 2) sehingga pernyataan Nabi menerima perintah Sholat saat Mi’raj sudah bertentangan padahal kisah ini terjadi detik-detik sebelum mi’raj itu sendiri.

Belum lagi cerita sholatnya para arwah Nabi pun rasanya tidak bisa kita terima dengan akal yang logis, masa kehidupan mereka telah berakhir sebelum kelahiran Nabi Muhammad dan mereka sendiri sudah menunaikan kewajiban masing-masing selaku Rasul Allah kepada umatnya, perlu apa lagi mereka yang jasadnya sudah terkubur didalam tanah itu melakukan sholat ?

Setelah selesai sholat berjemaah, lalu satu persatu para arwah Nabi dan Rasul itu memberi kata sambutannya … sungguh suatu hal yang terlalu mengada-ada, karena jumlah mereka ada ribuan yang berasal dari berbagai daerah dibelahan dunia ini, baik yang namanya tercantum dalam al-Quran ataupun tidak[10], berapa lama waktu yang habis diperlukan untuk mengadakan kata sambutan masing-masing para arwah ini ?

Jika dimaksudkan agar semua Nabi dan Rasul itu bertemu dan bersaksi mengenai kebenaran Muhammad, ini dibantah oleh al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa pada masa kehidupan mereka dan pengangkatan mereka selaku Nabi dan Rasul, Allah telah mengambil perjanjian dari mereka mengenai akan datangnya seorang Rasul yang membenarkan ajaran mereka sebelumnya lalu terdapat perintah tersirat agar mereka menyampaikan kepada umatnya masing-masing :

Dan ketika Allah mengambil perjanjian terhadap para Nabi :

‘Jika datang kepadamu Kitab dan Hikmah, lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa-apa yang ada tentang diri kamu, hendaklah kamu imani ia secara sebenarnya.’ ; Dia bertanya : ‘Sudahkah kalian menyanggupi dan menerima perjanjian-Ku tersebut ?’ ; Mereka menjawab : ‘Kami menyanggupinya !’ ; Dia berkata : ‘Saksikanlah ! dan Aku bersama kamu adalah dari golongan mereka yang menyaksikan !’

– Qs. 3 ali imron: 81

Puncak kemustahilan cerita dari hadis-hadis mi’raj adalah saat Nabi Muhammad diberitakan telah bolak balik dari Allah ke arwah Nabi Musa untuk penawaran jumlah sholat yang semula 50 kali menjadi 5 kali dalam sehari semalam, apakah sedemikian lalainya Nabi Muhammad itu sehingga dia harus diberi saran berkali-kali oleh arwah Nabi Musa agar mau meminta keringanan kepada ALLAH sampai 9 kali pulang pergi ?

Tidakkah kekurang ajaran arwah Nabi Musa dalam cerita tersebut dengan menganggap Allah juga tidak mengerti akan kelemahan dan keterbatasan umat Nabi Muhammad sebab tanpa dipikir dulu telah memberi beban kewajiban yang pasti tidak mampu dikerjakan oleh mereka sehingga arwah Nabi Musa itu harus turut campur memberi peringatan kepada Allah dan Nabi Muhammad lebih dari sekali saja sebagai suatu indikasi israiliyat (hadis buatan orang-orang Israel atau Yahudi yang sengaja dibuat untuk tetap memuliakan Nabi Musa diatas yang lain) ?

Apakah hadis-hadis yang demikian ini masih akan diterima dan dipertahankan hanya untuk mempertahankan dalil turunnya perintah Sholat, sementara al-Qur’an sendiri yang nilai kebenarannya sangat pasti justru tidak berbicara apa-apa tentang hal tersebut ?

Tidak diragukan bahwa Nabi Muhammad pernah melakukan Isra’ dan Mi’raj karena hal ini ada didalam al-Quran dan bisa dianalisa secara ilmiah, tidak perlu diragukan pula bahwa Sholat merupakan salah satu kewajiban utama seorang muslim sebab inipun banyak sekali ayatnya didalam al-Quran dan hadis-hadis lain, bahkan sholat merupakan tradisi yang diwariskan oleh semua Nabi dan Rasul dalam semua jamannya. Hanya saja itu tidak berarti kaum muslimin bisa menerima semua riwayat hadis yang isinya secara jelas mempunyai pertentangan dengan al-Quran dan logika, sehingga akhirnya hanya akan menyerahkan akal pada kebodohan berpikir, padahal Allah sendiri mewajibkan manusia untuk berpikir dan berdzikir didalam membaca ayat-ayat-Nya.

[1] Misalnya jika sakit boleh sholat dengan cara duduk, berbaring hingga hanya dengan kedipan mata saja

[2] Lihat surah 21 al-anbiya ayat 73 dan surah 19 Maryam ayat 55

[3] Lihat surah 11 Huud ayat 87

[4] Lihat surah 20 Thaahaa ayat 14

[5] Lihat surah 19 Maryam ayat 31

[6] Drs. Abu Ahmadi, Mutiara isra’ mi’raj, Penerbit Bumi Aksara, hal. 27

[7] Muhammad Husain Haekal , Sejarah Hidup Muhammad, edisi besar, Penerbit Litera antarNusa, 1998, hal. 87 – 88

[8] Lihat surah 17 al-israa ayat 1 dan surah 53 an-najm ayat 13 s/d 18

[9] Fachruddin HS, Terjemah Hadits Shahih Muslim III, Bagian ke-26, Waktu Sembahyang Fardu dan Kiblat, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1979, hal. 170

[10] lihat surah 40 al-mu’min: 78 dan surah. 17 al-israa’: 15

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] Sejarah Shalat Dan Dalil-dalilnya Dalam Qur’an Dan Injil […]

    Suka

  2. […] Sejarah Shalat Dan Dalil-dalilnya Dalam Qur’an Dan Injil […]

    Suka

  3. […] Sejarah Shalat Dan Dalil-dalilnya Dalam Qur’an Dan Injil […]

    Suka

  4. […] gawat. Semula beliau tetap berusaha agar dapat melaksanakan tugas sehari-hari, seperti mengimami shalat jama’ah. Akan tetapi ketika dirasa penyakitnya bertambah berat, beliau memerintahkan Abu Bakar Ash Shiddiq […]

    Suka

  5. […] Allah tidak disembah secara terang-terangan selain di tengah-te­ngah kalian dan di negeri kalian. Shalat pun belum pernah diada­kan secara berjama’ah selain di masjid-masjid kalian. Iman pun tidak […]

    Suka

  6. […] Islam dan Iman adalah pengucapan 2 kalimah syahadat, pembenaran adanya hari kebangkitan, mendirikan sholat 5 waktu karena Allah, melaksanakan ibadah Haji bila mampu, berpuasa dibulan Ramadhan serta mengeluarkan […]

    Suka

  7. […] berpendapat seharusnya bersegera menunaikan shalat lima waktu, dan melakukan diawal waktu lebih utama dari pada di akhir waktu. Hal demikian untuk mendapatkan […]

    Suka

  8. […] Al-Nafis, ilmuwan Muslim abad ke-13. Adalah Dr Muhyo Al-Deen Altawi, fisikawan Mesir, yang mulai menyusur kanal-kanal sejarah sejak tahun 1924. Ia menemukan sebuah tulisan berjudul Commentary on the Anatomy of Canon of […]

    Suka

  9. […] umat Islam Allah swt sdh memasang rambu-rambu yg hrs ditaati oleh seluruh umat Islam se-Dunia yaitu tidak boleh atau dilarang mengikuti tradisi atau kebiasaan atau aturan yang dipakai oleh […]

    Suka

  10. […] Imam Ghazali membenarkan perbuatan ahli kalam yang mencampur adukkan pembahasan ushul fikih dengan pembahasan ilmu kalam dalam pernyataannya, “Para ahli ushul dari kalangan ahli kalam banyak sekali memasukkan […]

    Suka

  11. […] karena ucapanku bagi seratus wanita sama seperti ucapanku bagi satu wanita, atau seperti ucapanku bagi satu wanita”. (Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwattha’, hal. 982 dari […]

    Suka

  12. […] adalah orang yang paling baik ibadahnya di mata penduduk Mekkah. Pada suatu hari dia bertemu dengan Sallamah, gadis pinangan orang Quraisy. Lalu al-Qass mendengar […]

    Suka

  13. […] Dan suatu penyesalan karena perkara dunia, tiadalah berlangsung lama. Sedang penyesalan karena perkara akhirat itulah yang baka, dan terpenjaralah ia sepenuhnya dalam penyesalannya untuk selama-lamanya. […]

    Suka

  14. […] Komentar Terakhir Perjanjian Nafs (Alam Ruh) Dan Bingkisan Manusia Untuk ALLAH, Dibalik Dua Pintu Manusia Dunia Dan Kelahiran Serta Akhirat Dan Kematian Serta Bertaubatlah Selagi Jasad Masih Bernyawa « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada “The Bible Code” Buku Ramalan Masa Depan Dan Akhir Zaman, Benarkah ??Perjanjian Nafs (Alam Ruh) Dan Bingkisan Manusia Untuk ALLAH, Dibalik Dua Pintu Manusia Dunia Dan Kelahiran Serta Akhirat Dan Kematian Serta Bertaubatlah Selagi Jasad Masih Bernyawa « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Penguasaan Yahudi Atas Tanah Palestina, Messiah Dari Kuil Sulaiman Dan Proyek Internasional Ghorqod, Kepercayaan Barat Atas Nubuat – Nubuat Nabi Dalam Injil Darby Atau Scofield Serta Perang Besar ArmageddonPerjanjian Nafs (Alam Ruh) Dan Bingkisan Manusia Untuk ALLAH, Dibalik Dua Pintu Manusia Dunia Dan Kelahiran Serta Akhirat Dan Kematian Serta Bertaubatlah Selagi Jasad Masih Bernyawa « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Sejarah Shalat Dan Dalil-dalilnya Dalam Qur’an Dan Injil […]

    Suka

  15. […] Serta Bertaubatlah Selagi Jasad Masih Bernyawa « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Sejarah Shalat Dan Dalil-dalilnya Dalam Qur’an Dan InjilPerjanjian Nafs (Alam Ruh) Dan Bingkisan Manusia Untuk ALLAH, Dibalik Dua Pintu Manusia Dunia Dan […]

    Suka

  16. Admin berkata:

    Rasulullah Saw bersabda: ‘Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan sholat disaat mereka berumur 7 tahun dan pukullah mereka jika tidak mengerjakannya saat mereka berumur 10 tahun’
    – Hadis Riwayat Ahmad dan abu daud

    Hadits tersebut sangat bertentangan dengan ayat ini dalam hal bersabar, bahkan memerintahkan perbuatan yang tidak pantas terhadap kemanusiaan, anak kecil yang tidak berdosa. kasian anak kecit itu

    Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat ; dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya – Qs. 20 thaahaa: 132

    Suka

    • Assalamu ‘alaikum wa rahamtullahi wa barakaatuh..

      syukron untuk komentar antum..

      kita perlu memahami serta menelaah baik hadist sabda nabi maupun firman ALLAH didalam Al-Qur’an, karenanya agar kita memiliki pemahaman yang benar lagi lurus dalam agama kita diharuskan untuk mengaji, mengkaji dan kemudian mengamalkannya. dan untuk sabda nabi di atas seperti pernyataan pukul tersebut, didalam Al-Qur’an juga terdapat perintah untuk memukul istri sebagai berikut :

      وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً

      Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. An-Nisaa:034

      kita tentu mengetahui bahwa berbuat aniaya kepada orang lain didalam Islam walau dengan jalan apapun didalam Islam adalah haram. karenanya perlu kita ketahui bahwa kata pukul pada ayat tersebut di atas ahli tafsir mengartikan kata “pukul” yaitu dengan pukulan yang tidak menyakiti tubuh istri tersebut, seperti memukul hatinya dengan menasehati, mengingatkan kesalahannya, dan dosa yang diakibatkan oleh perbuatannya. maka begitu pula bagi seorang anak yang belum berdosa seperti sabda nabi tersebut yang menggambarkan betapa pentingnya untuk shalat dan kita harus mendidik anak-anak untuk mengenal dan mengerjakan syari’at ajaran agama agar anak tersebut terbiasa dan bahkan lebih mapan dikemudian hari. Jazzakallahu khoir..

      Suka

      • Admin berkata:

        dh, ra, ba (d,r,b) terdapt dalam ayat diantaranya sbb:

        2:26, 2:20, 2:61, 2:73, 2:273, 3:112, 3:156, 4:34, 4:94, 4:101, 8:12, 8:50, 13:17, 14:24: 14:25, 14:45, 16:74, 16:75, 16:76, 16:112, 17:48, 18:11, 18:32, 18: 45, 20:77, 22:73, 24:31, 24:35, 25:9, 25:39, 26:63, 29:43, 30:28, 30:58, 36:13………. masih banyak ayat ayat yang mengandung kata d-r-b.

        Silahkan coba bandingkan arti masing masing ayat tsb… maka apakah benar bahwa artinya adalah “memukul”?

        trims

        Suka

  17. ya akhi..tidak semua perkataan didalam al-qur’an mengandung pengertian yang sama, karenanya kita harus melihat dan mempelajari sejarah turunnya surah tersebut. seperti firman ALLAH didalam Hadist Qudsyi yang berbunyi “sesungguhnya Kami telah menempatkan perumpamaan – perumpamaan didalam Qur’an”, dan juga dengan ayat-ayat mutasyabihat yang mengandung pengertian khusus dan jika disalah pahami dapat menyebabkan kesesatan. karenanya kita membutuhkan ahli tafsir terpercaya untuk memahami ayat-ayat tersebut :

    Sebagaimana Firman ALLAH Ta’ala :

    هُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ

    Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. Ali-‘imran : 007.

    syukron..

    Suka

  18. Admin berkata:

    Ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung perkataan “hadis” yang berjumlah 28 kesemuanya adalah seperti di bawah ini:

    4:42. Pada hari itu orang-orang yang tidak percaya, orang-orang yang mengingkari rasul, akan menginginkan supaya bumi didatarkan dengan mereka; dan mereka tidak akan menyembunyikan daripada Allah sesuatu hadis.

    4:78. Di mana sahaja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walaupun kamu berada di dalam menara-menara yang dibangunkan. Jika yang baik menimpa mereka, mereka berkata, “Ini daripada Allah”; tetapi jika keburukan menimpa mereka, mereka berkata, “Ini daripada kamu.” Katakanlah, “Semuanya daripada Allah.”Bagaimanakah dengan kaum ini? Mereka hampir-hampir tidak memahami sebarang hadis.

    4:87. Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan padanya. Dan siapakah yang lebih benar hadisnya daripada Allah?

    4:140. Dia menurunkan kepada kamu di dalam Kitab, “Apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah dinafikan, dan diperolok-olokkan, janganlah duduk bersama mereka sehingga mereka terjun pada hadis (pembicaraan) yang lain; jika tidak, kamu adalah serupa dengan mereka.” Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik, dan orang-orang yang tidak percaya, kesemuanya di dalam Jahanam.

    6:68. Apabila kamu melihat orang-orang yang terjun pada ayat-ayat Kami, berpalinglah daripada mereka sehingga mereka terjun pada hadis (pembicaraan) yang lain; dan, jika syaitan menjadikan kamu lupa, janganlah duduk setelah teringat bersama kaum yang zalim.

    7:185. Tidakkah mereka merenungkan dominion langit dan bumi, dan apa sahaja yang Allah cipta, dan boleh jadi tempoh mereka sudah dekat? Maka dengan hadis apakah yang mereka, sesudah ini (al-Qur’an), akan mempercayai?

    12:6. Begitulah Pemelihara kamu memilih kamu, dan Dia mengajarkan kamu (Yusuf) interpretasi hadis (mimpi), dan Dia akan menyempurnakan rahmat-Nya ke atas kamu, dan ke atas keluarga Yaakub, sebagaimana Dia menyempurnakannya sebelum itu ke atas kedua bapa-bapa kamu, Ibrahim dan Ishak; sesungguhnya Pemelihara kamu Mengetahui, Bijaksana.”

    12:21. Orang yang membelinya, dari Mesir, berkata kepada isterinya, “Berilah dia tempat tinggal yang mulia, dan boleh jadi dia akan bermanfaat kepada kita, atau kita mengambil dia untuk anak sendiri.” Maka Kami meneguhkan Yusuf di bumi, dan supaya Kami mengajarnya interpretasi hadis (mimpi). Allah memenangi dalam urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

    12:101. Wahai Pemeliharaku, Engkau telah memberikan aku untuk memerintah, dan Engkau telah mengajar aku interpretasi hadis (mimpi). Wahai Pemula langit dan bumi, Engkau Waliku (Pelindungku) di dunia dan akhirat. Matikanlah aku dalam kemusliman, dan satukanlah aku dengan orang-orang yang salih.”

    12:111. Sesungguhnya dalam cerita-cerita mereka adalah pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai minda; ia bukanlah hadis yang diada-adakan, tetapi satu pengesahan bagi apa yang sebelumnya, dan penjelasan bagi segala sesuatu, dan petunjuk, dan pengasihan, bagi kaum yang mempercayai.

    18:6. Boleh jadi, jika mereka tidak mempercayai hadis ini (al-Qur’an), kamu membinasakan diri kamu dengan kesedihan kerana mereka.

    20:9. Sudahkah datang kepada kamu hadis (cerita) Musa?

    23:44. Kemudian Kami mengutus rasul-rasul Kami berturut-turut. Setiap kali rasulnya datang kepada satu umat, mereka mendustakannya, maka Kami menjadikan sebahagian mereka mengikuti sebahagian yang lain, dan Kami membuat mereka hadis; maka nyahlah kaum yang tidak mempercayai!

    31:6. Antara manusia, ada yang membeli hadis yang menghiburkan untuk menyesatkan daripada jalan Allah tanpa pengetahuan, dan untuk mengambilnya dalam olok-olokan; mereka itu, bagi mereka, azab yang hina.

    33:53. Wahai orang-orang yang percaya, janganlah kamu masuk rumah-rumah Nabi, kecuali diizinkan kepada kamu untuk makan, tanpa menanti-nanti akan masanya. Tetapi jika kamu diundang, maka masuklah; dan apabila kamu telah selesai makan, bertaburlah, dan janganlah berpanjangan dalam hadis; itu menyakiti Nabi, dan dia malu pada kamu; tetapi Allah tidak malu pada yang benar. Dan apabila kamu meminta kepada isteri-isterinya sesuatu barang, mintalah kepada mereka dari belakang hijab (tabir); itu lebih bersih untuk hati kamu dan hati mereka. Tiadalah bagi kamu untuk menyakiti rasul Allah, dan tiada juga untuk mengahwini isteri-isterinya sesudah dia, selama-lamanya; sesungguhnya pada yang demikian itu adalah besar pada pandangan Allah.

    34:19. Tetapi mereka berkata, “Wahai Pemelihara kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami”; dan mereka menzalimi diri-diri mereka sendiri, maka Kami membuat mereka hadis, dan Kami menghancurkan mereka berkecai. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah ayat-ayat bagi tiap-tiap orang yang sabar, yang berterima kasih.

    39:23. Allah menurunkan hadis yang paling baik sebagai sebuah Kitab, yang serupa (mutasyabihat) dalam pengulangannya, dengannya digentarkan kulit orang-orang yang takut kepada Pemelihara mereka; kemudian kulit mereka dan hati mereka menjadi lembut pada mengingati Allah. Itulah petunjuk Allah, dengannya Dia memberi petunjuk kepada sesiapa yang Dia mengkehendaki; dan sesiapa yang Allah menyesatkan, maka tidak ada baginya yang memberi petunjuk.

    45:6. Ini adalah ayat-ayat Allah yang Kami membacakan kamu dengan benar; maka dengan hadis apakah, sesudah Allah dan ayat-ayat-Nya, yang mereka akan mempercayai?

    51:24. Sudahkah datang kepada kamu hadis tamu Ibrahim yang mulia?

    52:34. Kemudian hendaklah mereka mendatangkan satu hadis yang serupa dengannya, jika mereka berkata benar.

    53:59. Maka adakah kamu berasa hairan dengan hadis ini,
    53:60. Dan kamu ketawa, dan kamu tidak menangis,

    56:81. Apa, adakah kamu menganggap hadis ini rendah?

    66:3. Dan apabila Nabi memberitahu secara rahsia kepada seorang daripada isteri-isterinya mengenai sesuatu hadis; dan kemudian, apabila dia (isteri) memberitahukannya, dan Allah memberitahunya kepada dia (Nabi), dia (Nabi) memberitahu sebahagian daripadanya, dan memalingkan sebahagian daripadanya; kemudian, apabila dia memberitahunya (isteri) daripadanya, dia (isteri) berkata, “Siapakah yang memberitahu ini kepada kamu?” Dia berkata, “Aku diberitahu oleh Yang Mengetahui, Yang Menyedari.”

    68:44. Maka tinggalkanlah Aku bersama orang yang mendustakan hadis ini! Kami akan menarik mereka sedikit demi sedikit dari arah yang mereka tidak mengetahui,

    77:50. Maka dengan hadis apakah sesudah ini yang mereka akan mempercayai?

    79:15. Sudahkah datang kepada kamu hadis Musa?

    85:17. Sudahkah datang kepada kamu hadis tentera-tentera,

    88:1. Sudahkah datang kepada kamu hadis Yang Menutupi?

    Kesimpulan:
    Bahwa tiada satu pun ayat Allah yang tercatat di dalamnya perkataan hadis nabi,… apalagi nama hadits bukhori/muslim.

    Suka

    • Afwan Akhi, beda penerjemah bisa membuat arti yang berbeda pula. didalam Qur’an saya yang tlah disyahkan oleh kementrian agama seperti inilah terjemahan akan ayat-ayat yang antum sampaikan :

      4:42. Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disama-ratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun.

      4:78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?

      4:87. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah.

      4:140. Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,

      6:68. apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).

      7:185. Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al Qur’an itu?
      12:6. demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta`bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni`mat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya`qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni`mat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

      12:21. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: “Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta`bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.

      12:101. Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta`bir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.

      12:111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

      18:6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur’an).

      dan seterurnya..

      demikianlah bunyi terjemahannya dalam Qur’an saya, sepertinya Qur’an antum adalah terjemahan dari malaysia atau yang lain dan seumpamanya karenanya beda penerjemah bisa jadi beda arti. Afwan akhi sepertinya tidak akan cukup kita membahas hal ini, melainkan marilah belajar pada ahlinya yang lebih fasih bacaannya, terjemahannya dan tafsirnya. didalam Qur’an antum kebanyakan dari kata “hadist
      ” selalu disertai tanda “()” dengan maksud sebagai arti dari kata “hadist” dalam ayat tersebut. artinya bahwa arti kata yang berada didalam tanda ( ) tersebut adalah menurut arti dari pemahaman si penerjemah, karenanya..marilah merujuk pada tafsirnya..yang Insya ALLAH akan lebih menjelaskan makna kata demi kata daripada ayat-ayat tersebut.

      dan perihal hadist Nabi, bahwasanya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala mengutus Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah sebagai penerjemah sekaligus menafsirkan setiap arti daripada ayat-ayat Al-Qur’an untuk disampaikan kepada manusia. Al-Qur’an yang merupakan Kalam ALLAH dan menjadi hukum dari sisi ALLAH untuk segenap ummat manusia terlebih khusus bagi ummat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri yaitu “Islam”. karenanya pada masa Nabi Muhammad shallallahu Alaihi wa Sallam masih hidup, tidak ada yang salah faham dengan tafsir wahyu maupun ayat yang diturunkan kepada beliau. setiap kali turun wahyu, ummat Nabi pada masanya selalu bertanya takwil daripada ayat terebut dan kemudian rasulullah menjelaskan maksud ayat tersebut dan demikian secara terus menerus setiap kali wahyu diturunkan, karenanya keberadaan sabda nabi maupun hadist shahih nabi adalah untuk menjelaskan ayat-ayat maupun hukum-hukum ALLAH yang terdapat didalam Qur’an untuk memperdalam maksud daripada ayat-ayat ALLAH tersebut. artinya bahwa setiap perkataan Nabi bersumber dari Al-Qur’an atau yang telah ALLAH ajarkan kepada Nabi sebelumnya baik yang tertulis didalam Al-Qur’an maupun tidak atau yang biasa disebut sebagai hadist Qudsyi.

      afwan untuk segala kekhilafan dan kekurangan…

      Jazzakallahu Khoir..

      Suka

  19. Admin berkata:

    syukron akhi, trims udah berbagi

    Suka

  20. Rasyidi Abdullah berkata:

    Assalammualaikum… mohom maaf saudara, saya ingin bertanya bolehkah kiranya saudara menerangkan bagaimana cara Rasullah bersolat atau beribadah di dalam Gua Hira’, sebelum Baginda diangkat menjadi Nabi dan Rasul? Setahu saya Gua Hira’ itu kecil dan rendah, agak sukar untuk orang dewasa berdiri di dalamnya?

    Suka

    • Wa’alaikumsalam wa rahmtullahi wa barakaatuh..

      afwan akhi, gua hira tidak seperti yang antum perkirakan. Panjang gua tersebut sekitar tiga meter dengan lebar sekitar satu setengah meter, dan ketinggian sekitar dua meter. Dengan luas dimensi seperti itu, gua ini dapat digunakan untuk shalat dua orang. Di bagian kanan gua juga terdapat teras dari batu yang cukup bisa digunakan untuk shalat dalam keadaan duduk atau hanya sekedar bertafakur saja. sehingga gua hira merupakan tempat yang paling ideal bagi Rasulullah untuk melaksanakan shalat, bertahannuts, dan menyembah Allah dari sebelum maupun sesudah beliau menerima wahyu.

      Suka

      • Admin berkata:

        Assalamu`alaikum

        @ Rasyidi Abullah: bagaimana anda bisa mengetahui bahwa gua hira itu kecil dan rendah? apakah anda membaca wahyu tentangnya?

        @Tausiyah: Gua hira dikatakan tempat paling ideal bagi rasulullah, apakah ada ayat al quran yang berbicara tentangnya. ataukah hanya menduga duga saja?

        Suka

  21. @ akhi Admin : Wa ‘alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakaatuh..

    afwan akhi..bukan menduga – duga, namun sejarah yang mengatakan demikian.. gua hira biasa dikunjungi para jama’ah baik saat haji atau umrah dengan mendaki bukit “jabal nur”..bukti sejarah masih tertulis dengan baik sampai saat ini, yang mana Gua Hira merupakan tempat pertama kali Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menerima wahyu..

    coba antum perhatikan penampakan Gua Hira baik dari luar maupun dari dalam pada link berikut yang saya search dari google images :

    https://www.google.co.id/gua-hira

    Suka

  22. […] terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf. Memiliki pengaruh dan pemikiran yang telah menyebar ke seantero dunia Islam. Ironisnya sejarah dan perjalanan hidupnya masih terasa asing. Kebanyakan kaum muslimin belum […]

    Suka

  23. […] cukupkan atas mereka, akan tetapi di akhirat tiadalah.. melainkan adalah mereka termasuk daripada golongan orang-orang yang […]

    Suka

  24. […] Dan suatu penyesalan karena perkara dunia, tiadalah berlangsung lama. Sedang penyesalan karena perkara akhirat itulah yang baka, dan terpenjaralah ia sepenuhnya dalam penyesalannya untuk selama-lamanya. […]

    Suka

Tinggalkan komentar