Sekali Lagi, Waspadailah terhadap Gerakan Pemurtadan

Posted: 18 Juni 2010 in Pemurtadan
Tag:, ,

Dalam tulisan di harian Republika Jumat, 26 April 2002,dalam tulisan berjudul “Pemurtadan Berkedok Tenaga Kerja,” kita diingatkan kembali pada Allah Yarham Dr. Muhammad Nasir yang jauh-jauh hari telah mengingatkan kita akan bahaya kristenisasi. Isu yang selama ini agak luput dari perhatian kaum muslimin, mengingat begitu banyak persoalan baru yang timbul atau sengaja ditimbulkan untuk membuat kita lalai dari permasalahan kristenisasi tersebut.

Masalah kristenisasi ini adalah masalah yang sangat serius, sebab hari ini kita dihadapkan pada kekuatan global misionaris internasional yang semakin berani melakukan aksi-aksi kristenisasinya. Konflik berkepanjangan di Maluku yang diawali dengan insiden Idul Fitri berdarah yang kemudian menjalar ke Poso juga dengan indikasi yang sama, menunjukkan kepada kita begitu hebatnya kekuatan tersebut –dengan dukungan Barat Kristen–, pemerintah dan juga TNI tentu sudah mengetahui siapa otak dan dalang serta pelaku di lapangan yang selalu membuat kerusuhan dan tidak menginginkan kedamaian (padahal damai itu indah).

Keheranan kita begitu bertambah ketika desa kecil bernama Poso tersebut menarik perhatian Amerika serikat sehingga menurunkan senatornya (anggota parlemen) untuk berkunjung ke sana dan mempertanyakan nasib minoritas Kristen yang mengawali kerusuhan dan pembantaian. Begitu juga ketika kunjungan para pejabat Indonesia ke luar negeri. Keadaan ini bertambah parah ketika di kancah internasional umat Islam menjadi tertuduh, dicurigai sebagi terorisme yang harus diwaspadai, yayasannya harus diaudit, serta dituduh dengan berbagai macam tuduhan yang tak berdasar hanya karena ia sebagai muslim? (kasus Tamsil cs di Pilipina). Sementara itu kita tidak pernah tahu berapa banyak dana internasional yang sudah mengalir dan berputar di Indonesia untuk kristenisasi atau untuk penghancuran dan penyelewengan akidah Umat?

Masihkah anda berpendapat Kristenisasi hanya sebuah ILLUSI saja ???

Apabila kita mencoba untuk melakukan survei terhadap kasus-kasus kerusuhan yang bernuansa “SARA” selama ini, ternyata lebih banyak disebabkan ulah “kurang ajar” dari para misionaris dan provokator Kristen, yang kemudian kasus tersebut biasanya tidak pernah selesai dan membuka peluang terulang kembali. Apakah karena banyaknya aparat kita yang mulutnya sudah disumpal, serta tangannya diikat dengan berbagai fasilitas yang menggiurkan? sehingga tidak pernah selesai atau memang tekanan internasional yang begitu kuat menghujam negeri ini? sehingga biarlah masyarakat sendiri yang menyelesaikan kasus tersebut?

Hal kedua yang juga patut diwaspadai adalah merebaknya berbagai pemikiran yang berusaha mempertipis (menghilangkan) kepemilikan terhadap agama, yang intinya bahwa semua agama di dunia ini adalah benar, sama saja, jadi masa bodoh dengan kristenisasi ? Padahal inti dari aliran pemikiran itu adalah manusia tidak perlu beragama. Jelas pemikiran semacam ini sangat membahayakan aqidah umat. Dan tentu saja kelompok orang yang bergairah dengan pemikiran semacam ini mendapat dukungan finansial dari kelompok pertama diatas tadi (salah satu lembaga pemikiran keagaman kaum muda yang cukup dikenal tidak kurang menghabiskan anggaran $ 2 juta dolar pertahunnya, sebuah angka yang cukup fantastis).

Kasus SARA bukan berarti harus didiamkan, karena sangat sensitive mengundang pertikaian. Justru aparat dan pihak berwenang harus pro aktif dalam memberantas dan menanggulangi kasus-kasus SARA agar masyarakat yang terkait kasus itu tidak merasa diabaikan dan diacuhkan aspirasinya. Banyaknya kasus pertikaian SARA justru dipicu oleh sikap aparat dan pihak berwenang yang lebih suka mendiamkan bahkan membiarkan hal itu terjadi. Setelah kerusuhan terjadi, tiba-tiba semua pihak ribut dan menyalahkan masyarakat yang bertindak. Sekali lagi, menyelesaikan masalah SARA bukanlah dengan mendiamkannya dan membiarkannya berlalu ditelan waktu, tapi dengan menyelesaikannya secara hokum yang benar-benar tegas, bukan basa-basi politik semata. Terutama masalah kristenisasi yang sangat gencar di berbagai belahan bumi Nusantara ini.

Dan tak kalah pentingnya. sudah seharusnya tokoh umat bahu membahu membentengi umat ini dari berbagai macam upaya penghancuran aqidah yang memang sangat rapi, terencana, sistematis, dan tentunya dengan dana yang tak terbatas. Hikmah dari semua ini umat Islam didorong oleh Allah untuk lebih banyak berkarya, lebih banyak melakukan amal sholeh dan tidak berpangku tangan, dan tentu saja lebih yakin akan kekuatan dan pertolongan Allah, sebab Allah akan melihat siapa yang menolong agamanya, dan barang siapa menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongnya dan menguatkan kedudukannya. Ayo siapa siap daftar membela agama Allah? (Al-Islam)

Komentar
  1. […] Sungguh ia adalah dua hal yang amat berbeda, karena tiap-tiap makhluk  ALLAH yang telah melewati  dunia maka tentulah ia akan kembali kepada Rabb Semesta Alam menuju alam akhirat. […]

    Suka

  2. […] Sungguh ia adalah dua hal yang amat berbeda, karena tiap-tiap makhluk  ALLAH yang telah melewati  dunia maka tentulah ia akan kembali kepada Rabb Semesta Alam menuju alam akhirat. […]

    Suka

  3. […] diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Lima kitab awal dari kitab Perjanjian Lama Kristen adalah apa yang oleh umat Yahudi diakui sebagai Torah/Taurat/Pentatouch, […]

    Suka

  4. […] Nabi Untuk Membawa Agama Kebenaran Dan Kedamaian « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Sekali Lagi, Waspadailah terhadap Gerakan PemurtadanNabi Muhammad Adalah Nabi Yang Ditunggu Tunggu Ummat Hindu, Serta Ayat-Ayat Ramalan Kitab Suci Agama […]

    Suka

  5. […] Sungguh ia adalah dua hal yang amat berbeda, karena tiap-tiap makhluk  ALLAH yang telah melewati  dunia maka tentulah ia akan kembali kepada Rabb Semesta Alam menuju alam akhirat. […]

    Suka

Tinggalkan komentar