Perempuan-Perempuan yang Bersuami

Posted: 8 Juni 2010 in Perempuan Yang Haram Dikawini
Tag:,

15) Perempuan yang sudah kahwin dan masih menjadi tanggungan suaminya, tidak boleh dikahwin oleh laki-laki lain. Dan supaya perempuan dapat halal untuk laki-laki lain itu, diperlukan dua syarat sebagai berikut:

a) Perempuan tersebut sudah lepas dari kekuasaan suaminya baik kerana ditinggal mati oleh suaminya ataupun kerana ditalak.

b) Sudah sampai kepada iddah yang telah ditentukan Allah. Dan selama dalam iddah adalah menjadi tanggungan suami yang pertama.

Sedang masa iddah, ialah sebagai berikut:

1. Untuk orang yang hamil: sampai melahirkan anak, baik masanya itu pendek ataupun panjang.
2. Yang ditinggal mati oleh suaminya: masa iddahnya empat bulan sepuluh hari.
3. Untuk yang dicerai biasa: tiga kali haidh (sampai suci).

Ditetapkannya tiga kali adalah untuk dapat memastikan terhadap kebersihan rahim, sebab dikhuwatirkan masih ada kaitannya dengan air si laki-laki pertama. Untuk itu maka sangat perlu berhati-hati, demi menjaga tercampurnya nasab. Ini berlaku untuk perempuan yang sudah dewasa, bukan anak-anak dan bukan yang sudah tua yang memang sudah tidak haidh. Untuk kedua perempuan ini berlaku iddah bulan, iaitu tiga bulan. Tentang iddah ini Allah telah berfirman dalam al-Quran sebagai berikut:

“Dan perempuan-perempuan yang ditalak, hendaklah menunggu dirinya itu sampai tiga kali suci (guru’), dan tidak halal bagi mereka untuk menyembunyikan apa-apa yang Allah telah jadikan dalam rahim mereka, kalau benar-benar mereka itu beriman kepada Allah dan hari akhir.” (al-Baqarah: 228)

“Dan perempuan perempuan yang sudah berhenti dari haidh jika kamu ragu-ragu, maka iddah mereka ialah tiga bulan; dan begitu juga orang-orang perempuan yang belum haidh. Sedang untuk mereka yang mengandung, masa iddahnya itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.” (al-Thalaq: 4)

“Dan orang-orang yang meninggal dunia dan meninggalkan isteri, hendaklah isteri-isterinya itu menunggu diri-diri mereka empat bulan sepuluh hari.” (al-Baqarah: 234)

Lima belas macam perempuan yang haram dikahwin seperti tersebut di atas, telah diterangkan oleh Allah dalam tiga ayat di surah an-Nisa’, iaitu sebagai berikut:

“Jangan kamu kahwin dengan perempuan-perempuan yang pernah dikahwin oleh ayah-ayahmu, kecuali apa-apa yang telah lalu; sebab sesungguhnya dia itu (perbuatan seperti itu) satu kejelekan dan perbuatan dosa serta cara yang tidak baik. Telah diharamkan atas kamu ibu-ibu kamu, anak-anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, bibi-bibimu dari ayah, bibi-bibimu dari ibu, anak-anak perempuannya saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuannya saudaramu yang perempuan, ibu-ibu kamu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuan kamu yang sesusu, ibu-ibu isteri kamu, anak-anak tiri yang dalam pangkuanmu yang ibunya telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum mencampuri mereka itu, maka tidaklah berdosa atas kamu (untuk mengawini anaknya itu), isterinya anak laki-lakimu sendiri dan memadu antara dua saudara perempuan, kerana sesungguhnya Allah adalah pengampun dan penyayang. Dan (diharamkan juga atas kamu) perempuan perempuan yang mempunyai suami.” (an-Nisa’: 22- 24)

Komentar
  1. […] dan akhlaqnya ini membuat kagum rekan-rekannya di timnas Prancis, FC Bayern Muenchen, maupun kerabatnya. Steve Bradore dari Organisasi […]

    Suka

  2. […] dan akhlaqnya ini membuat kagum rekan-rekannya di timnas Prancis, FC Bayern Muenchen, maupun kerabatnya. Steve Bradore dari Organisasi […]

    Suka

  3. […] pertemuan kita saat aku pertama kali  bekerja  di  kantormu,  akan  membawaku  pada  cinta  sejatiku.  Aku  begitu  terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku […]

    Suka

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s