Proses-proses Taubat

Posted: 7 Juni 2010 in Renungan
Tag:,

PROSES-PROSES TAUBAT
Ada 3 syarat untuk Taubatan Nasuha (taubat total) :
1. MENGHAYATI SYARAT-SYARAT POKOK TAUBAT

1.1. Terhadap masa lalu : menyesali secara serius kesalahan masa lalu, harus ada perasaan bersalah, bahkan merasa jijik/ merasa kotor ketika mengingat masa lalu yang buruk
1.2. Terhadap masa kini : mencabut lepas secara total saat ini juga semua perbuatan buruk yang bertentangan dengan agama
1.3. Terhadap masa depan :
1.3.1 meniatkan dengan sungguh-sungguh (komitmen yang keras) untuk tidak kembali ke masa lalu yang buruk
1.3.2 memurnikan perbuatan : hanya minta yang halal, menolak yang haram, membayar hutang dosa masa lalu sebisanya, hutang dosa pada Allah mudah dilakukan sedang hutang dosa pada manusia harus dilakukan langsung (kalau tidak sanggup, mintalah tolong agar Allah yang membayarkannya, sungguh Allah Maha Penolong dan Maha Pengampun),
2. MENGHAYATI MAKNA DOSA
Memahami dengan baik perintah & larangan agama, halal & haram menurut syariat Islam, serta hal-hal yang tergolong sunnah, makruh dan mubah. Harus ada perubahan sikap kita dalam memandang kewajiban dan larang agama, sebagai contoh :
Kalau dulu, hanya merasa berdosa bila :
– Tidak melaksanakan kewajiban (misalnya tidak sholat, tidak puasa dll)
– Melaksanakan yang dilarang agama (misalnya mencuri, berzinah, dll)
Maka sekarang harus punya sikap yang lebih peka terhadap dosa, yaitu merasa ‘bersalah’ bila :
– Tidak melaksanakan hal-hal yang sunnah (misalnya sholat sunnah, bersedekah, dll)
– Melaksanakan hal-hal yang makruh atau berlebihan dalam hal mubah
3. MENGHAYATI SIKAP ISTIQOMAH DALAM TAUBAT
Yaitu memelihara kondisi taubat dengan konsisten, misalnya melalui :
1. Merubah pergaulan, mengganti teman yang berpengaruh buruk dengan teman-teman yang soleh
2. Merubah suasana rumah menjadi lebih Islami, menyingkirkan hal-hal yang berpotensi untuk mengundang dosa dari rumah kita, misal tontonan yang tak bermanfaat atau barang-barang haram
3. Secara reguler mengikuti pengajian dan membaca buku-buku mengenai Islam
4. Memperbanyak dzikir tentang taubat setiap harinya
5. Melatih diri dengan memperbanyak menjalankan hal-hal yang sunnah
6. Berdoa agar kita tidak kembali ke masa lalu atau berpaling ke ajaran yang sesat (ya Allah janganlah engkau sesatkan aku sesudah engkau beri jalan yang lurus)
Proses taubat selalu melewati proses ujian untuk mencapai loncatan level taubat yang setinggi mungkin. Ada yang hanya melompat (dari lembah dosa) setinggi seorang ahli dzikir, ada yang setinggi ahli dakwah, ada pula yang setinggi seorang ulama. Ada pula yang gagal melompat hingga
kembali ke lembah yang sama, ini biasanya terjadi karena kesombongan yang masih sulit ia tinggalkan. Kesombongan (ego dan sejenisnya) akan menjelma menjadi buaian-buaian yang berpotensi memperindah masa lalu yang buruk, karena itu ia harus dilepas dulu secara total.
Orang yang bertaubat secara total (taubatan nasuha) akan dihapuskan dosanya secara total pula. Selain itu ada hadiah yang akan diterimanya di dunia, seperti pernah disabdakan Rasulullah SAW, yaitu bahwa Allah akan mengkaruniakan 4 hal dibawah ini (atau yang setara dengannya) bagi orang
yang bertaubat secara total :
1. Terhindar dari ‘kekeringan’
2. Diberi ‘harta’
3. Diberi ‘anak’
4. Diberi ‘sungai’
Taubat bukan saja konsumsi bagi orang yang berlumuran dosa, bahkan Rasulullah SAW selalu mengulang-ngulang dzikir taubatnya minimal sebanyak 70 kali sehari. Setiap manusia ada berjuta kemungkinan untuk berbuat dosa setiap detiknya, entah dia ulama atau orang biasa, entah itu dosa
ketika tergiur melihat lawan jenis yang tidak senonoh pakaiannya, atau dosa karena tidak sabar, atau dosa karena merasa berjasa, dll.
(M. Taufiqurahman S.)

https://tausyah.wordpress.com

 

 

 

Komentar
  1. […] keras, tegas, terus terang dan jujur. Sama halnya seperti Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., sejak memeluk Islam ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk kepentingan Islam dan muslimin. Baginya tak ada kepentingan […]

    Suka

  2. […] cekatan. Anggota-ang­gota pasukan Thalhah yang menjadi sasaran serangannya lari ter­birit-birit menyelamatkan diri. Banyak yang mati terbunuh di ujung pedangnya. Tanah menjadi merah dibasahi darah. Selesai […]

    Suka

  3. […] tinggalkan, kalian tidak akan dipan­dang orang. Barang siapa selalu dekat kepadanya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Allah…, Allah…, pelihara­lah shalat baik-baik, sebab shalat itu amal perbuatan yang paling […]

    Suka

  4. […] Dalam ayat ini, kaum Muslim diperintahkan agar memiliki sifat ghilzhah dalam perang menghadapi kaum kafir. Ini berarti, mereka harus menyiapkannya secara sungguh-sungguh sehingga kaum kafir bisa merasakan kerasnya pasukan kaum Muslim dalam pertempuran. […]

    Suka

  5. […] syaraf di lehernya Juga otak yang didalam tulang-tulang nan amat mungil itu Berikanlah kepadaku, ampunan yang menghapuskan Dosa-dosa yang kulakukan, sejak kali pertama Foote Note. [1]. Shahih Muslimâ€‌ IV/2084. Lihat juga […]

    Suka

  6. […] Penyucian jiwa tersebut dilakukan dengan memaksanya agar mencocoki dan menyepakati manhaj/aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala. […]

    Suka

  7. […] makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq. 4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat. 5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada […]

    Suka

  8. […] bahwa kamu suka shalat bersamaku, ( ketahuilah ) shalatmu di rumahmu lebih baik dari shalat di masjid dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik dari shalatmu di masjidku ( masjid nabawi ), lalu perawi […]

    Suka

  9. […] antara pria dan wanita ini. Saya himbau kepada saudara-saudara kami agar mereka menghindari ikhtilath (bercampur baur pria dan wanita yang bukan mahram). Hendaklah mereka mengetahui, bahwa hal itu […]

    Suka

  10. […] kali antum-anty sekalian sudah tau dengan perkabaran seorang ipar dari mantan perdana menteri Inggris Tony Blair yaitu Lauren Booth yang sudah menjadi muslimah, namun bagaimana proses […]

    Suka

Tinggalkan komentar