Istri Sholihah

Posted: 7 Juni 2010 in Renungan
Tag:

Istri yang shalehah adalah yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan mata suaminya, walau hanya sekadar dengan pandangan mata kepadanya. Seorang istri diharapkan bisa menggali apa saja yang bisa menyempurnakan penampilannya, memperindah keadaannya di depan suami tercinta.

Dengan demikian, suami akan merasa tenteram bila ada bersamanya. Mendapatkan istri shalehah adalah idaman setiap lelaki. Karena memiliki istri yang shalehah lebih baik dari dunia beserta isinya. ”Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri shalehah.” (HR Muslim dan Ibnu Majah).

Di antara ciri istri shalehah adalah, pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR Ibnu Majah).

Kedua, amanah. Rasulullah bersabda, ”Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).

Ketiga, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan
bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.”(QS Ar Rum [30]: 21).

Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang shalehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim).

Namun, istri shalehah hadir untuk mendampingi suami yang juga shaleh. Kita, para suami, tidak bisa menuntut istri menjadi ‘yang terbaik’, sementara kita sendiri berlaku tidak baik. Mari memperbaiki diri untuk menjadi imam ideal bagi keluarga kita masing-masing.
(Bahron Anshori )

https://tausyah.wordpress.com

 

 

 

Komentar
  1. […] keinginan atau hawa nafsunya, sebagai contoh bisa kita lihat dalam kasus perseteruan antara istri-istri beliau (dimana atas dasar kecemburuannya semua istri Nabi termasuk ‘Aisyah sepakat untuk […]

    Suka

  2. […] terus terang ia bertanya kepada Qitham, bagaimana pendapat gadis jelita itu kalau ia mengajukan lamaran untuk dijadikan isteri. Qitham ketika itu menyahut: “Maskawin apa yang dapat kauberikan […]

    Suka

  3. […] dia”. Selanjutnya Abdullah bin Mas’ud menceritakannya. “Maka wanita itu pun menemui istri Abdullah bin Mas’ud tetapi dia tidak mendapatkan sesuatu apapun. Kemudian dia pergi menemui […]

    Suka

  4. […] berat bagimu, untuk tersenyum di hadapan istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar engkau meraih pahala dari […]

    Suka

  5. […] berat bagimu, untuk tersenyum di hadapan istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar engkau meraih pahala dari […]

    Suka

  6. […] memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau […]

    Suka

  7. […] untuk mengokohkan ambang pintu rumahmu.’ Ismail berkata, `Dia adalah ayahku dan engkau merupakan ambang pintu itu. Dia menyuruhku untuk tetap […]

    Suka

  8. […] ba’du. Sesungguhnya aku menikahkan Abu’l Ash bin Rabi’. Dia berbicara kepadaku dan dia membenarkanku. Dan sesungguhnya, Fathimah binti Muhammad adalah segumpal dagingku. Dan aku benar-benar […]

    Suka

  9. […] : tidaklah aku meninggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih bahaya bagi kaum laki-laki dari fitnah kaum wanita. HR. Bukhari dan Muslim. Pengertian hadits di atas bahwa Rasulullah shallallahu […]

    Suka

  10. […] duniawi yang sifatnya hanya sementara. Tenggelamlah ia kedasar laut yang dalam, merapuhkan kemuliaan, kesucian, beserta sekalian perkara kebaikan yang pernah bersemayam didalam hatinya, sehingga […]

    Suka

  11. […] betapa hal itu makin jelas terasa; presenter wanita menghabiskan waktu hingga satu jam utk merias wajah dan penampilan mereka, hanya untuk membahas satu topik “serius” yang memakan waktu tak […]

    Suka

  12. […] Komentar Terakhir Perjalanan Spritual Lauren Booth, Seorang Ipar Dari Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair Dalam Menemukan Islam, Apresiasi Hijab Dan Kesucian Para Muslimah Membawanya Memeluk Islam « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Makna Islam Sebagai Rahmat Bagi Alam SemestaPerjalanan Spritual Lauren Booth, Seorang Ipar Dari Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair Dalam Menemukan Islam, Apresiasi Hijab Dan Kesucian Para Muslimah Membawanya Memeluk Islam « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Ketika Diri Terlilit HutangPerjalanan Spritual Lauren Booth, Seorang Ipar Dari Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair Dalam Menemukan Islam, Apresiasi Hijab Dan Kesucian Para Muslimah Membawanya Memeluk Islam « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Istri Sholihah […]

    Suka

  13. […] Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda […]

    Suka

  14. […] Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda […]

    Suka

  15. […] Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda […]

    Suka

  16. […] Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda […]

    Suka

Tinggalkan komentar