Rukun-Rukun I’tikaaf Dan Tentang Wanita Yang Beri’tikaaf

Posted: 2 Juni 2010 in Fiqih & Fatwa
Tag:,

RUKUN-RUKUN I’TIKAAF

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Rukun-rukun niat adalah

[1]. Niat, karena tidak sah satu amalan me-lainkan dengan niat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” [Al-Bayyinah: 5]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada niat, dan manusia akan mendapatkan balasan menurut niat, dan manusia akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya…”

[HSR. Al-Bukhari no. 1, Fat-hul Baari VI/48, Muslim no. 1907]

Niat tempatnya di hati, tidak di-lafazh-kan.

[2]. Tempatnya harus di masjid.

Hakikat i’tikaaf, ialah tinggal di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Mengenai tempat i’tikaaf harus di masjid berdasarkan firman Allah Ta’ala.

“Artinya: “…Tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedangkan kamu beri’tikaaf di masjid…” [Al-Baqarah: 187]

Jadi, i’tikaaf itu hanya sah bila dilaksanakan di masjid.

TENTANG WANITA YANG BERI’TIKAAF

Menurut jumhur ulama, tidaklah akan sah bagi seorang wanita beri’tikaaf di masjid rumahnya sendiri, karena masjid di dalam rumah tidak bisa dikatakan masjid, lagi pula keterangan yang sudah sah menerangkan bahwa para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan i’tikaaf di Masjid Nabawi.

[Lihat Fiqhus Sunnah I/402]

Tentang wanita yang beri’tikaaf di masjid diharuskan membuat kemah tersendiri dan terpisah dari laki-laki, sedangkan untuk masa sekarang harus dipikirkan tentang fitnah yang akan terjadi bila para wanita hendak i’tikaaf, yaitu terjadinya ikhtilath dengan laki-laki di tempat yang semakin banyak fitnah. Adapun soal bolehnya, para ulama membolehkan namun diusahakan untuk tidak saling pandang antara laki-laki dan wanita.

[Lihat al-Mughni IV/464-465, baca Fiqhul Islam Syarah Bulughul Maram III/260.]

[Disalin dari buku Itikaaf oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1636&bagian=0

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] tibalah ia di suatu tempat dan di situ ada seekor binatang yang besar dan menghalang- halangi orang banyak untuk berlalu di jalanan itu. Anak itu lalu […]

    Suka

  2. […] Muslim Bag. I (Baca : Insya ALLAH Penuh Hikmah) « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Rukun-Rukun I’tikaaf Dan Tentang Wanita Yang Beri’tikaafKisah Seorang Pemuda Tukang Sihir, Seorang Pendeta Yang Beriman Kepada ALLAH Dan Raja Yang Dzalim […]

    Suka

  3. […] Sobir menurut imam Al-Ghazali adalah manusia yang hatinya senantiasa tabah lagi teguh imannya dalam menghadapi segala cobaan dalam jangka waktu yang tertentu demi mencapai tujuannya. Manusia […]

    Suka

  4. […] riwayat di atas menunjukkan luasnya rahmat Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Karena Alloh telah menambah dalam setiap seribu orang bersama […]

    Suka

  5. […] riwayat di atas menunjukkan luasnya rahmat Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Karena Alloh telah menambah dalam setiap seribu orang bersama tujuh […]

    Suka

  6. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  7. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  8. […] wanita-wanita yang sedemikian inilah dihalalkannya poligami sebagai suatu santunan kasih sayang sesama muslim, namun tetap dengan syarat bahwasanya istri yang pertama rela dimadu dan adalah engkau […]

    Suka

  9. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  10. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  11. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 […]

    Suka

  12. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  13. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  14. […] * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal * Matematika 1184 – […]

    Suka

  15. […] = Kedokteran, Ahli Bumi (Geography) 1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) = AhliTumbuh-tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri = Ahli Tumbuh-tumbuhan 1180 – Al-Samawal = Matematika 1184 – […]

    Suka

Tinggalkan komentar