Penghuni Laut Yang Bercahaya

Posted: 26 Mei 2010 in ALLAH & Ciptaan-Nya

Banyak makhluk bawah laut memiliki sistem untuk menghasilkan cahaya, seperti kunang-kunang. Umumnya, mereka menggunakan kemampuan ini untuk mengelabui atau menakuti musuh-musuh mereka. Ubur-ubur jengger (Ctenophore) adalah makhluk lembut yang mirip dengan ubur-ubur dan anemon laut. Mereka umumnya memakan tanaman mikroskopis dan hewan-hewan laut kecil. Sebagian menangkap mangsa mereka menggunakan tentakel (organ menyerupai belalai) yang lengket dan dapat bergerak di air seperti tali alat memancing. Varietas lainnya memiliki mulut yang sangat lebar dan dapat menelan berbagai makhluk, termasuk ubur-ubur jengger lain. Ubur-ubur jengger memiliki rambut-rambut kecil di tubuh mereka yang digunakan untuk bergerak maju di dalam air. Selain itu, hampir semua ubur-ubur jengger memiliki sel penghasil cahaya khusus di sepanjang punggung tubuh mereka yang berlipit. Beberapa spesies masing-masing memiliki ciri tersendiri yang menarik. Misalnya, ubur-ubur jengger yang berwarna merah bisa bersinar bila disentuh. Pada saat yang sama ubur-ubur ini mengalirkan partikel-partikel bercahaya ke dalam air sebagai cara perlindungan untuk mengusir musuh-musuhnya.12

Makhluk-makhluk seperti bintang laut, landak laut (bulu babi), dan bintang ular (featherstar) disebut “echinodermis.” Sebagian besar permukaan kulitnya ditutupi dengan duri besar tajam yang dapat mereka gunakan untuk pertahanan diri. Mereka hidup pada pantai laut di antara batu karang dan di dasar laut. Makhluk-makhluk ini menghasilkan cahaya sendiri untuk melindungi diri dari musuh-musuh mereka. Mereka bisa memiliki lengan-lengan atau duri bercahaya atau sanggup memancarkan awan cahaya ke dalam air saat diserang oleh pemangsa.

Kita dapat menyebutkan satu spesies bintang laut sebagai contoh lain dari makhluk yang menghasilkan cahaya untuk pertahanan diri. Bintang laut ini tinggal 1000 meter (3280 ft) di bawah permukaan laut. Ujung lengannya bersinar dengan cahaya yang berwarna biru kehijauan. Dengan peringatan bercahaya ini, dia memberi tahu pemangsa yang mungkin mengincarnya, bahwa rasanya tidak enak. Bintang-rapuh (brittlestar), hewan laut bercahaya lainnya, bersinar cerah saat diserang dan dapat membuang ujung salah satu lengannya untuk mengusir pemangsa. Ini merupakan taktik pertahanan yang penting. Karena ujung lengan terus bersinar, hal itu menarik perhatian pemangsa, sehingga memberikan kesempatan bagi brittlestar untuk kabur.13

Seperti terlihat di atas, mekanisme untuk menghasilkan cahaya pada makhluk-makhluk juga merupakan contoh dari kecemerlangan dalam ciptaan Allah. Allah adalah Pencipta dari asal mula, yang tidak ada bandingannya.

Komentar
  1. […] dan meletakkan leher depannya, beliau bersabda: “sesungguhnya dia mengeluh karena terlalu banyak kerja dan diberi makan […]

    Suka

  2. […] (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, “Ya Tuhan kami, […]

    Suka

  3. […] (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, “Ya Tuhan kami, […]

    Suka

  4. […] mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi […]

    Suka

  5. […] mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi […]

    Suka

  6. […] mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi […]

    Suka