Malaikat Menjelma

Posted: 26 Mei 2010 in Kisah & Sejarah Islam
Tag:,

“(Ingatlah), ketika malaikat berkata, ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih Isa putra Maryam,seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang  yangdidekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian danketika sudah dewasa dan dia termasuk diantara orang-orang yang saleh.”(Ali-Imran:45-46)

Pada saat itu, malaikat Jibril a.s. mengubah bentuknya menjadi manusia yang sangat sempurna, karenanya (Maryam) tidak dapat melihat Jibril a.s. dalam bentuk aslinya. Allah berfirman, “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalamAl-Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka.Lalu Kami utus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.” (Maryam: 16-17)

Ketika Maryam melihat seorang pemuda yang sangat tampan (penjelmaan malaikat Jibril a.s.) di hadapannya, menembus tabir yang dibuatnya, ia mengira bahwa pemuda tampan itu ingin berbuat jahat kepadanya. Sementara, dia adalahseorang wanita bersih dan suci yang ditumbuhkan Allah SWT dengan pertumbuhanyang baik. Maka ia segera berlindung kepada Allah SWT, “Sesungguhnya akuberlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yangbertakwa.” “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untukmemberimu seorang anak laki-laki yang suci,” ujar Jibril a.s. “Bagaimanaakan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina?,” jawab Maryam tegas.”Demikianlah Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku dan agar dapatKami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami.Dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan,’ jawab Jibril a.s.menjelaskan (Maryam: 18-21)

Kadang-kadang para malaikat mengubah bentuk sebagai orang biasa dan menemui sebagian manusia, guna memberikan kabar yang menggembirakannya dan melapangkan dadanya atas perbuatan dan tingkah lakunya yang baik serta karakteristiknya yang mulia.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda : “Ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam perjalanannya Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya, malaikat itu berkata, “Kemanakah engkau akan pergi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau punya kepentingan dari kenikmatan di desa ini?’ Lelaki itu menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.’ Kemudian malaikat itu berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah SWT yang diutus kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu sebagaimana kamu mencintai-Nya.'”

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.. Ia mendengar Rasulullah bersabda, “Ada tiga orang dari kalangan Bani Israel,yang pertama menderita kusta, kedua berkepala botak, dan ketiga matanya buta. Allah SWT ingin menguji mereka dengan mengutus salah seorang malaikat.Lalu malaikat itu (yang sudah mengubah bentuk menjadi manusia) mendatangi seorang yang menderita kusta itu sembari bertanya, ‘Apakah gerangan yangengkau sukai?’ Orang itu menjawab, ‘Warna yang bagus, kulit yang mulus, dansembuhnya penyakit yang membuat semua orang merasa jijik padaku.’ Kemudian malaikat itu mengusapnya hingga penyakit yang membuat orang  jijik padanya lenyap, serta memberinya warna yang bagus dan kulit yang mulus. Setelah itu malaikat bertanya lagi, ‘Harta apakah yang engkau inginkan?’ Orang itumenjawab, ‘Seekor unta.’ Lalu malaikat itu memberikan seekor unta betina yang sedang hamil tua seraya berkata, “Semoga Allah SWT, menganugerahkan berkah-Nya padamu dengan unta ini.’

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak sambil bertanya,’Apakah gerangan yang engkau sukai?’ Lelaki itu menjawab, ‘Rambut yang bagus dan kesembuhan dari penyakit yang membuat orang jijik padaku.’ Malaikat itu mengusapnya kemudian berlalu setelah memberinya rambut yang bagus. Lebih lanjut malaikat itu bertanya, ‘Harta apakah yang engkau inginkan?’ Lelaki itu menjawab, ‘Seekor sapi.’ Malaikat itu memberinya seekor sapi yang sedang bunting seraya berujar, ‘Semoga Allah menganugerahkan berkah-Nya kepadamu dengan seekor sapi ini.’

Setelah itu malaikat tersebut mendatangi orang yang buta dan berkata,’Apakah gerangan yang sangat engkau inginkan?’ Lelaki buta menjawab, ‘AllahSWT mengembalikan penglihatanku hingga aku bisa melihat manusia.’ Malaikatitu mengusapnya dan kembalilah penglihatannya. Selanjutnya malaikat ituberkata, “Harta apakah yang engkau inginkan?’ Lelaki itu menjawab, ‘Seekorkambing.’ Malaikat itu mengabulkannya dengan memberikan seekor kambing yangsedang bunting. Hewan yang ini melahirkan dan yang ini melahirkan. Akhirnya,orang ini memiliki lahan peternakan unta, orang ini memiliki lahanpeternakan sapi dan orang ini memiliki lahan peternakan kambing.

Setelah itu malaikat mendatangi orang yang pernah menderita penyakit kusta dengan menyamar sebagai orang tua yang menderita kusta seraya berkata, ‘Seorang lelaki miskin yang hidup sebatang kara dalam perjalanan hidupnya .Hari ini ia tidak bisa memohon kepada siapa pun kecuali Allah SWT kemudian kepadamu. Aku meminta kepadamu apa-apa yang telah dianugerahkan (Allah SWT) kepadamu, warna yang bagus, kulit yang mulus, dan harta yang berupa unta untuk kelangsungan hidupku.’ Lelaki itu berkata, ‘Banyak sekali hak-hak yangkau minta.’ Malaikat itu berkata, ‘Sepertinya aku mengenalmu. Bukankah engkau dulu juga seorang penderita kusta yang dikucilkan masyarakat. Saatitu engkau sangat miskin dan kemudian Allah SWT menganugerahkan kekayaanpadamu?’ ‘Harta ini kuwarisi secara turun temurun,’ ujar lelaki itu dengan sombong. ‘Jika engkau berbohong, maka Allah SWT mengembalikanmu seperti keadaan semula….”

Beliau melanjutkan, “Lalu malaikat itu mendatangi orang yang pernah menderita kebotakan dangan menyamar sebagai seorang  lelaki botak seperti dirinya. Ia mengatakan seperti apa yang dikatakannya kepada lelaki yang menderita kusta di atas. Dan diapun menjawab seperti apa yang dijawab oleh rekannya. Kemudian malaikat berkata, ‘Jika engkau berbohong, maka Allah SWTakan mengembalikanmu pada keadaanmu semula…'”

Beliau bersabda, “Setelah itu ia mendatangi orang yang pernah kehilangan penglihatannya dengan menyamar sebagai lelaki tua buta dan berkata, ‘Seorang lelaki miskin dan Ibnu Sabil. Dalam perjalanan hidupku aku tidak lagi memiliki siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Hari ini tidak ada seorangpun yang kuminta, kecuali Allah SWT kemudian kepadamu. Aku meminta atas nama yang mengembalikan penglihatanmu, seekor kambing guna kelangsungan hidupku. Lelaki itu berkata, ‘Aku pernah mengalami kebutaan, lalu Allah SWT mengembalikan penglihatanku seperti sedia kala. Ambilah sesukamu dan tinggalkan sesukamu. Demi Allah, hari ini aku tidak akan mempersulit segalas esuatu yang ingin kau ambil, demi Allah. (Yakni aku tidak akanmempersulitmu dengan menolak sesuatu yang ingin kau minta dan kau ambil).’Lalu malaikat itu berkata, ‘Peliharalah apa-apa yang kau miliki. Sesungguhnya kalian telah diuji. Sesungguhnya Allah SWT meridhaimu dan memurkai kedua rekanmu.'”

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] terbai’at sebagai Khalifah pengganti Utsman r.a. Mendengar selentingan itu ia segera mengambil putusan untuk ce­pat-cepat kembali ke Madinah.Tetapi di tengah perjalanan, ia me­nerima kabar pasti, […]

    Suka

  2. […] mengejar kekayaan dan kedudukan yang sedang menguasai fikiran orang banyak, oleh Muawiyah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tanpa […]

    Suka

  3. […] Setelah ditinggal oleh banyak pengikutnya dan hanya tingal para sahabat yang setia saja, melalui Hujur bin Addiy, Amr bin Al Humuq dan sejumlah sahabat lainnya, Imam Ali r.a. mengeluar­kan sebuah pernyataan tertulis untuk disampaikan kepada kaum muslimin Kufah, terutama bekas pendukungnya. Dalam pernyata­an tertulis itu Imam Ali r.a. membeberkan semua persoalan dan mengungkapkan latar belakang sejarahnya. […]

    Suka

  4. […] kecuali diangkat baginya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan dan tatkala dia shalat para malaikat terus menerus mengucapkan shalawat atasnya selama dia di tempat shalatya dengan doa: Ya Allah, berilah shalawat atasnya. […]

    Suka

  5. […] arif itu lalu pergi bersama setan ke pasar. Sesampainya di pasar, setan itu menjelma seorang laki-laki dan langsung menuju ke toko yang paling besar. Toko itu hanya menjual permata […]

    Suka

  6. […] Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari […]

    Suka

  7. […] membedakan kita dari golongan selain kita. Kita harus memuji Allah yang telah mengaruniakan ciri khas tersebut kepada […]

    Suka

  8. […] asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melakukannya pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk […]

    Suka

  9. […] Semangat mengejar kekayaan dan kedudukan yang sedang menguasai fikiran orang banyak, oleh Muawiyah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tanpa menghitung-hitung berapa banyaknya har­ta Baitul Mal yang harus dikeluarkan, dan tanpa memandang ca­kap atau tidaknya seseorang yang akan diangkat sebagai pejabat bawahan, Muawiyah menggunakan terus kekuasaannya sebagai penguasa daerah Syam, untuk menghimpun pengikut sebanyak mungkin. Ia sangat menginginkan rencana perlawanannya terhadap Imam Ali r.a. segera berhasil. […]

    Suka

  10. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  11. […] Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan […]

    Suka

  12. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  13. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  14. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  15. uwoghani6 berkata:

    […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  16. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  17. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  18. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

  19. […] Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.  Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah […]

    Suka

Tinggalkan komentar