Kendalikan Diri Dari Amarah

Posted: 23 Mei 2010 in Tausiyah
Tag:, ,

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari).

Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih)

Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR. Thobrani, Shohih)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, “Bukanlah maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan.”

Tips Menanggulangi Kemarahan

Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah:

Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
Duduk atau berbaring.
Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan, “Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah” (lihat Durrah Salafiyah).

***

Sumber: Buletin At-Tauhid

Komentar
  1. […] makanan serba kasar dan kering. Kekayaan kaum musli­min dibagi di antara mereka semua berdasarkan keadilan tanpa pilih kasih. Ia hidup taqwa dan zuhud tidak mengenal kesenangan hidup sama […]

    Suka

  2. […] oleh tiga hal,” jawab Khalid bin Muhammad dengan terus terang. “Ia sanggup menahan sabar bila sedang ma­rah. Jika berbicara ia selalu berkata benar. Dan jika menetapkan hukum ia selalu adil.” Demikian […]

    Suka

  3. […] pihak walan tandho bertepuk tangan kegirangan. Mereka tidak usah repot-repot mengeluarkan dana untuik melancarkan hujatan kepada Al-Qur’an. […]

    Suka

  4. […] mereka serta mengakui keutamaan mereka, maka ia termasuk orang-orang yang menang. Sebaliknya, siapa yang membenci dan mencaci mereka, menuduh kepada mereka seperti yang dituduhkan oleh orang-orang Rafidhah (syiah imamiah) dan […]

    Suka

  5. […] membersihkan perbuatan dari perhatian manusia, termasuk pula diri sendiri. Sedangkan shidq artinya menjaga amal dari perhatian diri sendiri saja. Orang yang ikhlas tidak riya’ dan orang yang shidq tidak ujub. Ikhlas tidak […]

    Suka

  6. […] Yang pertama, ditampakkan di hadapan orang awam dan yang difanatikinya. Kedua, beredar dalam ta’lim dan ceramah. Ketiga, sesuatu yang dii’tiqadi seseorang dalam dirinya. Tidak ada yang mengetahui kecuali teman […]

    Suka

  7. […] Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memberikan ketetapan kepada ummatnya untuk menegakkan sunnah yang berdiri atas beliau, sedang barang siapa yang ingkar atas sunnah beliau niscaya ia beroleh […]

    Suka

  8. […] berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu […]

    Suka

  9. […] berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu […]

    Suka

  10. […] mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan […]

    Suka

  11. […] mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan […]

    Suka

  12. […] wahai akhi lagi ukhti sekalian..tiap-tiap manusia selalu hidup dalam kerugian, oleh karena dosa-dosa kecil yang dianggap tak jadi masalah dalam hidupnya, seperti halnya […]

    Suka

  13. […] berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu […]

    Suka

  14. […] Yang pertama, ditampakkan di hadapan orang awam dan yang difanatikinya. Kedua, beredar dalam ta’lim dan ceramah. Ketiga, sesuatu yang dii’tiqadi seseorang dalam dirinya. Tidak ada yang mengetahui kecuali teman […]

    Suka

  15. […] wahai akhi lagi ukhti sekalian..tiap-tiap manusia selalu hidup dalam kerugian, oleh karena dosa-dosa kecil yang dianggap tak jadi masalah dalam hidupnya, seperti halnya […]

    Suka

  16. […] berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu […]

    Suka

  17. […] makanan serba kasar dan kering. Kekayaan kaum musli­min dibagi di antara mereka semua berdasarkan keadilan tanpa pilih kasih. Ia hidup taqwa dan zuhud tidak mengenal kesenangan hidup sama […]

    Suka

  18. […] wahai akhi lagi ukhti sekalian..tiap-tiap manusia selalu hidup dalam kerugian, oleh karena dosa-dosa kecil yang dianggap tak jadi masalah dalam hidupnya, seperti […]

    Suka

  19. […] oleh tiga hal,” jawab Khalid bin Muhammad dengan terus terang. “Ia sanggup menahan sabar bila sedang ma­rah. Jika berbicara ia selalu berkata benar. Dan jika menetapkan hukum ia selalu adil.” Demikian […]

    Suka

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s