Kecantikan dan Harta Tak Menjadi Ukuran Untuk Hidup Bahagia

Posted: 15 Mei 2010 in Renungan
Tag:, , , , , ,

Ketika anakku bertanya “Bu, Siapa sih Marlyn Monroe ?”

Aisyah, anakku yang berusia 7 tahun mengalihkan pandangannya pada jadwal pertandingan sepakbola di sebuah Koran. Tapi tiba-tiba saja ia bertanya,

“Bu, siapa sih Marilyn Monroe itu?”

“Oooh… itu bintang film Amerika yang terkenal,” jawabku sekenanya.

Aku mengira jawaban itu sudah cukup untuk pertanyaan Aisyah.

Tapi ternyata tidak. Ia melanjutkan jawabanku itu dengan pertanyaan lain yang membuatku cukup repot menjawabnya.

“Kalau bom seks itu maksudnya apa?” begitu tanya Aisyah.

Terus terang aku terkejut dengan pertanyaan itu. Aku diam sejenak, lalu mengatakan,

“Itu wanita yang memamerkan kecantikannya. Mereka mengira dengan begitu akan bisa terkenal, disanjung, dan mendapatkan uang dengan cepat,” kataku hati-hati.

“Wahh… pasti para ratu kecantikan itu cantik sekali wajahnya ya Bu?” katanya polos.

“Ya… katanya sih memang begitu,” kataku apa adanya.

Lagi-lagi kukira dialog kami akan selesai di sini, tapi ternyata tidak. Aisyah, putriku yang baru duduk di kelas 2 SD itu memang kritis. Ia pun melontarkan pertanyaan lagi yang menjadikanku lebih serius menanggapi pertanyaannya.

“Kok ibu bilangnya pakai ‘katanya’, memangnya Marilyn Monroe sekarang sudah tua atau sudah tidak cantik lagi?”

“Bukan begitu, dia sekarang sudah meninggal… bunuh diri…” begitu jawabku. Kupikir aku memang harus bisa menjelaskan masalah ini dengan baik kepada putriku.

Setelah perkataanku itu, Aisyah meletakkan koran yang ada di tangannya dan mendekatiku sambil mengatakan, “Kenapa bu? Kan tadi ibu bilang ia orangnya cantik, kaya, terkenal. Kenapa dia bunuh diri?”

Aku mencoba menenangkan diri dan menjawab pertanyaannya perlahan. “Yah, ia memang cantik, terkenal dan kaya. Tapi itu semua sama sekali tidak membuatnya bahagia,” kataku sambil menarik nafas.

Kali ini aku sudah menduga kalau jawabanku itu akan memancing pertanyaannya lagi. Justru sekarang aku yang ingin agar dia kritis terhadap jawabanku tadi. Aku pun bersiap mendengarkan pertanyaan berikutnya.

“Bagaimana mungkin bu, orang cantik, terkenal, kaya, tapi tidak bahagia?” katanya. Pertanyaan itu yang memang kutunggu.

Aku menjawab, “Ya, karena hatinya kelaparan dan mentalnya kering.”

“Apa bu, hatinya kelaparan? Maksudnya bagaimana sih?” tanyanya makin penasaran.

Aku terdiam sejenak, berfikir untuk bisa menjelaskan masalah ini dengan tepat.

“Puteriku, manusia itu seperti yang diajarkan oleh agama kita terdiri dari tubuh, pikiran dan hati. Agar seseorang bisa hidup seimbang, bahagia, dan sehat, maka semuanya itu harus diberi makanan.
Makanan tubuh kita itu adalah nasi, buah atau minuman. Pikiran kita makanannya adalah ilmu pengetahuan seperti yang engkau pelajari di sekolah. Sedangkan hati, makanannya adalah iman kepada Allah. Iman kepada adanya Allah, iman dengan takdir-Nya, kasih sayang-Nya, kekuasaan-Nya dan iman kepada hari akhirat. Sepanjang apapun seseorang hidup, pasti akhirnya akan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita akan berhadapan dengan Allah dan mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita di hadapan Allah… Saat itu, balasan yang kita terima hanya satu dari dua, Surga atau Neraka. Dan Allah tak mungkin tidak adil terhadap hamba-Nya …”

Anakku tampak serius sekali memperhatikan uraian tadi. Ia pun terdiam, sepertinya berpikir dan berkata. “Apakah Marilyn Monroe tidak mengetahui hal itu sehingga ia bunuh diri?” katanya.

“Tidak tahu juga ya. Tapi umumnya orang yang bunuh diri itu adalah karena putus asa dan kekecewaan yang sangat berat. Putus asa seperti itu tidak dialami oleh seorang yang beriman. Dalam surat Yusuf, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidaklah orang yang putus asa kepada rahmat Allah itu kecuali orang-orang yang kafir…”
Meskipun ia mengalami kesulitan, penderitaan dan berbagai kesusahan, tapi orang beriman tetap percaya pada kasih sayang Allah Subhanahu wa ta’ala. Ia bisa melakukan sholat, berdo’a, berdzikir, membaca al-Qur`an yang menjadikan hatinya terang dan jiwanya segar kembali. Karena itulah orang-orang beriman saja yang bisa hidup bahagia ….” (na)

=====

Surat Terakhir yang ditulis oleh Marilyn Monroe (saya search di google)

“Berhati-hatilah terhadap sanjungan dan terhadap kegemerlapan yang menimpamu. Sungguh aku merasa sebagai wanita yang paling sengsara di dunia ini. Aku tidak bisa menjadi seorang ibu. Aku lebih mementingkan rumah dan kehidupan keluarga terhormat diatas segala-galanya.

Sebenarnya, kebahagian hakiki seorang wanita terdapat pada ikatan kehidupan rumah tangga yang suci. Kehidupan keluarga merupakan lambang kebahagian seorang wanita, bahkan kebahagiaan seluruhnya.

” Orang-orang telah menzhalimi aku, bergelut dalam bidang hiburan, sama dengan menjadikan seorang wanita bagaikan barang murahan yang hina walau bagaimanapun banyaknya sanjungan dan ketenaran yang justru mematikan. Aku menyarankan kepada semua wanita agar jangan bergelut dalam bidang ini ataupun sebagai pemainnya. Sesungguhnya kematian mereka akan sama seperti kematianku.”

=====

Khatimah

“Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. Al-Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

#Semoga Bermanfaat.

https://tausyah.wordpress.com

Komentar
  1. […] kalian. Mudah-mudahan Allah akan menghancurkan kalian dalam peperangan sehingga kalian akan menjadi orang-orang hina yang la­ri tunggang langgang. Kalau sampai engkau berkuasa di dunia ini, demi Allah, betapa banyaknya orang dzalim yang akan […]

    Suka

  2. […] perhatikanlah para fakir miskin. Ikut serta­kan mereka dalam kehidupan kalian. Allah…, Allah…, jagalah baik-baik wanita kalian dan para hamba sahaya kalian, sebab Rasul Allah s.a.w. mewasiyatkan supaya kalian menaruh perhatian […]

    Suka

  3. […] Satu keistime­waan yang paling menonjol dan tidak dipunyai oleh Khalifah-kha­lifah lainnya, ialah penguasaannya di bidang-bidang ilmu agama. Tentang hal ini akan kita bicarakan di bagian lain buku […]

    Suka

  4. […] di Syam Muawiyah tinggal di istana megah dan menikmati hidup serba mewah. Kekayaan datang dari mana-mana dalam jumlah yang sukar dihitung. Tetapi kekayaan itu dihambur­kan […]

    Suka

  5. […] Imam Ali r.a. sendiri dengan tegas menyatakan kebijaksanaannya: “Demi Allah, seandainya ada sebagian dari kekayaan itu yang sudah di­pergunakan orang untuk beaya pernikahan atau untuk membeli hamba sahaya perempuan, pasti aku tuntut […]

    Suka

  6. […] ‘Ah Om ini kayak nggak tahu aja, saya kalau malam bernama Donna kalau siang Donni, tapi kalau om cari saya disalon orang-orang pada memanggil saya Ni-Na singkatan dari Donni dan Donna, karena mereka bingung saya ini cewek atau cowok. […]

    Suka

  7. […] juga menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, bersegara melakukan kebajikan sebanyak-banyaknya, [hati-hati terhadap akibat sifat ketamakan, […]

    Suka

  8. […] SWT memang menghendaki makhluk-Nya terbagi kepada mukmin dan kafir, sebuah kehendak kauniyah qodariyyah yang pasti terjadi. Alloh SWT […]

    Suka

  9. […] menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya, tanaman itu menyenangkan hati para penanamnya karena Allah hendak membuat jengkel hati orang-orang […]

    Suka

  10. […] melalui jalur Ibnu Juraij dan Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz, tidaklah diperbolehkan untuk menjadikannya sebagai sandaran, Ibnu Makula berkata:’mereka semua mencap hadits-hadits dari dia sebagai hadits […]

    Suka

  11. […] Abu Muhammad bin Hazm rahimahullah: Permasalahan wajib hadimya shalat berjamaah (di Masjid, peny.), tidak mengharuskan bagi wanita untuk menghadirinya. Dalam perkara ini tidak terdapat ikhtilaf di antara para […]

    Suka

  12. […] Dalam bahasa Arab, dzalim bermakna meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Asal kata dzalim adalah kejahatan dan melampaui batas, dan juga menyimpang dari keseimbangan. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, bab Azh-Zha’ ma‘a […]

    Suka

  13. […] mencukur alisnya dan wanita yang minta dicukurkan alisnya, wanita yang minta direnggangkan giginya untuk mempercantik diri, yang mereka semua merubah ciptaan Allah”. Abdullah bin Mas’ud melanjutkan, maka hal […]

    Suka

  14. […] Dalai Lama. Arelis, sebagai anak yang tumbuh dalam keluarga yang cukup mapan, juga mengikuti banyak kegiatan-kegiatan yang trendi di kalangan […]

    Suka

  15. […] Abu Muhammad bin Hazm rahimahullah: Permasalahan wajib hadimya shalat berjamaah (di Masjid, peny.), tidak mengharuskan bagi wanita untuk menghadirinya. Dalam perkara ini tidak terdapat ikhtilaf di antara para […]

    Suka

  16. […] melalui jalur Ibnu Juraij dan Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz, tidaklah diperbolehkan untuk menjadikannya sebagai sandaran, Ibnu Makula berkata:’mereka semua mencap hadits-hadits dari dia sebagai hadits […]

    Suka

  17. […] SWT memang menghendaki makhluk-Nya terbagi kepada mukmin dan kafir, sebuah kehendak kauniyah qodariyyah yang pasti terjadi. Alloh SWT […]

    Suka

  18. […] beliau, “La Yakhilu”, maksudnya “La Yajuzu”, tidak diperbolehkan. Perkataan beliau, “Bagi wanita yang […]

    Suka

  19. […] Muslimah Bepergian Tanpa Didampingi Oleh Mahramnya « Tausiyah In Tilawatun Islamiyah pada Kecantikan dan Harta Tak Menjadi Ukuran Untuk Hidup BahagiaLarangan Bagi Wanita Muslimah Bepergian Tanpa Didampingi Oleh Mahramnya « Tausiyah In […]

    Suka

  20. […] sebagian besar waktunyadengan meditasi di dalam kesunyian gua Hira. Pada suatu hari,ketika beliau sedang tekun bermeditasi, beliau menerima wahyu yang pertama. Malaikat Jibril mewahyukan kepadanya firmanTuhan yang pertama […]

    Suka

  21. […] Az-Zahra  adalah seorang wanita yang cantik jelita dilahirkan  delapan  tahun  sebelum Hijrah di Mekkah dari Khadijah, istri Nabi yang pertama. […]

    Suka

  22. […] Komentar Terakhir Pelayan Rasulullah Tsa’labah Bin Abdurrahman R.A, Turunnya Firman ALLAH Dalam Hadist Qudsi “Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula” « Ta pada Pesan Khalifah Umar Bin Khattab Sebagai Bahan Renungan Seluruh Mu’minPelayan Rasulullah Tsa’labah Bin Abdurrahman R.A, Turunnya Firman ALLAH Dalam Hadist Qudsi “Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula” « Ta pada Berpisahnya Ruh Dengan JasadPelayan Rasulullah Tsa’labah Bin Abdurrahman R.A, Turunnya Firman ALLAH Dalam Hadist Qudsi “Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula” « Ta pada Kecantikan dan Harta Tak Menjadi Ukuran Untuk Hidup Bahagia […]

    Suka

  23. […] meminta sedekah, maka keluarlah seorang ibu dari rumah tersebut. Ibu tersebut sangat kagum dengan kecantikannya dan mempelawa anak gadis itu masuk ke rumahnya. Ibu itu sangat tertarik dengan gadis tersebut dan […]

    Suka

  24. […] dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai […]

    Suka

  25. […] penguasa sering menghadiahkan harta kepada orang-orang yang berjasa kepada negara, mereka sering mendapatkan harta yang sangat banyak tanpa mereka […]

    Suka

  26. […] dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam […]

    Suka

  27. […] wahai wanita?” tanya Nabi Musa a.s. terkejut. “Saya takut mengatakannya.”jawab wanita cantik. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi […]

    Suka

  28. […] di bumi selama beberapa tahun dan tinggal diantara manusia dengan benar. Pada suatu zaman terdapat seorang wanita yang kecantikannya dikalangan manusia laksana kecantikan planet Venus diantara gugusan galaksi diangkasa. Kedua […]

    Suka

  29. […] hari aku pergi keluar ke pinggir sebuah sungai, kemudian aku duduk disuatu tempat yang menjadi saksi akan kesedihanku. Terkenang olehku saat-saat dimana aku berpisah dengan suami dan anakku sehingga menyebabkan aku […]

    Suka

  30. […] hadits dari Aisyah Radhiallahu ‘anha bahwasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membagi giliran di antara para istri secara adil, lalu mengadu kpd Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam […]

    Suka

  31. […] dan reguler (tidak disebutkan). Untuk keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang diterima […]

    Suka

  32. […] dan reguler (tidak disebutkan). Untuk keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang diterima […]

    Suka

  33. […] dari Aisyah Radhiallahu ‘anha bahwasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membagi giliran di antara para istri secara adil, lalu mengadu kepada  Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam […]

    Suka

  34. […] dari saudaranya menyangkut kehormatannya, maka ia banyak berdoa untuknya, dan menyebut kebaikan-kebaikan amal yang dilakukan olehnya di tempat-tempat di mana ia pernah menggunjingkannya; karena […]

    Suka

  35. […] mengajar di Madrasah An Nidzamiyah dalam usia tiga puluhan tahun. Disinilah beliau berkembang dan menjadi terkenal. Mencapai kedudukan yang sangat […]

    Suka

  36. […] dari saudaranya menyangkut kehormatannya, maka ia banyak berdoa untuknya, dan menyebut kebaikan-kebaikan amal yang dilakukan olehnya di tempat-tempat di mana ia pernah menggunjingkannya; karena […]

    Suka

  37. […] di Syam Muawiyah tinggal di istana megah dan menikmati hidup serba mewah. Kekayaan datang dari mana-mana dalam jumlah yang sukar dihitung. Tetapi kekayaan itu dihambur­kan […]

    Suka

  38. […] Imam Ali r.a. sendiri dengan tegas menyatakan kebijaksanaannya: “Demi Allah, seandainya ada sebagian dari kekayaan itu yang sudah di­pergunakan orang untuk beaya pernikahan atau untuk membeli hamba sahaya perempuan, pasti aku tuntut […]

    Suka

  39. […] ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan […]

    Suka

  40. […] ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan […]

    Suka

  41. […] ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan […]

    Suka

  42. […] ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan danpenyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan […]

    Suka

  43. […] ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan […]

    Suka

  44. […] ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan […]

    Suka

Tinggalkan komentar