Archive for the ‘Tausiyah’ Category

https://tausyah.wordpress.com/Assalamu 'alaikum

Assalamu ‘alaikum

Sesungguhnya hakikat daripada mengucapkan salam “Assalamu ‘alaikum” apabila kamu menjumpai lebih dari satu orang, dan suatu majelis atau keramaian, “Assalamu ‘alaika” apabila kamu menjumpai seorang akhi dan “Assalamu ‘alaiki” apabila kamu menjumpai seorang ukhti. Maka itulah salam sebagai identitas Islam sesama kamu kepada saudara-saudarimu yang lain, yaitu sebagai Rahmat ALLAH atas kamu sekalian mukminin dan mukminah dimuka bumi.

Sedang ALLAH Tabaraka wa Ta’ala menaungi kamu sekalian dengan keselamatan lagi Rahmat-Nya didunia maupun di negeri akhirat kelak, Assalamu ‘alaika “keselamatan bagimu” (akhi), atau Assalamu ‘alaiki “keselamatan bagimu” (ukhti) dan Assalamu ‘alaikum “Keselamatan atas kamu sekalian” (lebih dari 1 orang baik akhi maupun ukhti), karena sesungguhnya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala telah memberi jaminan keselamatan didunia maupun di akhirat kelak bagi seluruh muslimin dan muslimah..

ALLAH Subahana wa Ta’ala Ber-Firman :

سَلَامٌ قَوْلاً مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ

(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.  Yaasiin: 058.

maka kamu ucaplah salam dan katakanlah kepada seluruh saudara-saudarimu muslimin dan muslimah bahwasanya Keselamatan daripada ALLAH Tabaraka wa Ta’ala-lah baginya dan bagi seluruh mukminin dan mukminah di muka bumi sedang kamu sekalian berada didalam naungan Iman lagi Agama yang benar disisi ALLAH Tabaraka wa Ta’ala. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/kehidupan Manusia

kehidupan Manusia

Segala sesuatu tidaklah luput dari ketentuan ALLAH Tabaraka wa Ta’ala yang telah mengkabarkan kepada kita para ummat-Nya, bahwasanya tiap-tiap sesuatu bermula adalah mesti ada awal dan adapula akhirnya, jika ada hidup maka tentu ada mati, jika ada awal dijadikannya semesta alam maka tentu ada pula masa semesta alam ini diakhiri oleh ALLAH Tabaraka wa Ta’ala. Demikian pula halnya dengan kehidupan sekalian makhluk-Nya terlebih bagi jin dan manusia, dan berikut adalah lima  fase atau tahap kehidupan manusia yaitu  Tahapan  titik nol atau ketidak adaan,  tahapan  di  alam  rahim, alam dunia, alam barzakh dan kemudian alam akhirat :

1.    Tahapan titik nol atau ketidakadaan adalah sebagaimana ditunjukan oleh  Allah Ta’ala dalam  Firman-Nya:

هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنسَانِ حِينٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئاً مَّذْكُوراً

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”. QS. Al-Insaan : 001 (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Amal Ibadah

Amal Ibadah

GOLONGAN MANUSIA YANG JAUH DARI RAHMAT ALLAH

Perjalanan hidup manusia tidaklah berlangsung lama, sebahagian dari apa-apa yang mereka terbitkan dalam kehidupannya niscaya itulah suatu pilihan baginya. Ada di antara manusia yang bersuka ria dengan kehidupan dunianya dan adalah ia tiada hendak berbicara tentang akhirat..dan mereka itulah yang jauh dari Rahmad ALLAH serta merta mereka teramat cinta kepada dunia..sekalian kehendak mereka didunia dan adalah ALLAH Tabaraka wa Ta’ala cukupkan atas mereka, akan tetapi di akhirat tiadalah.. melainkan adalah mereka termasuk daripada golongan orangorang yang merugi.

Firman ALLAH Ta’ala : 

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً

Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Al-Kahfi : 103-104.

مَن يَهْدِ اللّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَن يُضْلِلْ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. Al-A’raaf : 178. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Sujud-Sahwi

Sujud-Sahwi

Menurut bahasa kata sahwi, nisyan dan ghoflah adalah lafazh-lafazh yang bermakna sama. Yaitu, lalainya hati dari perkara yang ma’lum (diketahui). Ada yang mengatakan, orang yang mengalami ‘nisyan’ (kelupaan), jika kamu ingatkan dia maka dia akan teringat, berbeda dengan orang yang mengalami ‘sahwi‘. Maka sujud sahwi dapat diartikan sebagai sujud yang dikerjakan di akhir maupun setelah selesai shalat dengan maksud untuk menutupi cacat dalam shalat karena ragu, lupa atau lalai dengan gerakan, bacaan maupun rukun-rukun dalam shalat serta sujud sahwi juga dilakukan adalah sebagai upaya penghinaan terhadap syaitan.

dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu Anhu ia berkata bahwa Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. (lebih…)

Iblis

Iblis

Dari Anas bin Malik Radhiallahu Anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Bersabda :

“Iblis laknatullah telah bertanya kepada Allah Subhana wa Ta’ala diantaranya ialah :

Kata Iblis kepada Allah Subhana wa Ta’ala: “Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat kediaman yakni rumah untuk berzikir kepadaMu. Tunjukkanlah kepadaku tempat kediamanku.”

Firman Allah Subhana wa Ta’ala. yang bermaksud: “Wahai Iblis tempat kediamanmu ialah di dalam Water Closed  (WC).”

Iblis berkata: “Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat mereka berkumpul (mesjid, surau). Di manakah tempat bagiku berkumpul?”

Firman Allah Subhana wa Ta’ala. yang bermaksud: “Wahai Iblis tempat untuk kamu berkumpul ialah di pasar-pasar (di pusat-pusat membeli belah, pesta-pesta, kelab-kelab malam, majlis-majlis maksiat dan sebagainya).” (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Pilihan

Pilihan Anda

Memilih Pemimpin

Dan diantara segala keheninngan duniawi adalah yang apabila seorang manusia diangkat menjadi seorang pemimpin di antara kamu, maka janganlah seorang juapun yang kamu mengambil pemimpin yang berada diluar daripada agamamu, melainkan ambillah ia sebagaimana layaknya setiap mukmin mengambil imam untuk suatu kemaslahatan ummat diantara kamu. Sesungguhnya seorang pemimpin itu adalah menjadi imam bagimu untuk engkau ikuti dan lagi menjadi suri tauladan yang baik bagimu. Maka layakkah bagimu, seorang yang bukan dari golongan muslim untuk menjadi pemimpin akan setiap amal ibadahmu??, sekali-kali tidak wahai akhi lagi ukhti sekalian, sedang sesungguhnya sebahagian mereka adalah menjadi pemimpin bagi sebahagian mereka yang lain.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Firman ALLAH Ta’ala :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Al-Maaidah : 051. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/transgender

transgender

Hukum kesetaraan gender yang hendak berlaku dinegara ini adalah teramat bertentangan dengan syar’at Islam yang dengan hukum itu kiranya akan mengangkat hukum transgender pula ditengah – tengah Masyarakat Islam di Indonesia. Sesungguhnya..seburuk-buruk hukum yang hendak berlaku di negara ini, adalah seburuk-buruk hukum sedari hukum dimasa-masa yang telah lalu. Masya ALLAH..

Dan ingatlah ketika kaum Nabi Luth Alaihissalam beroleh azab lagi siksa dari ALLAH karena kedurhakaan mereka terhadap kodrat dan ketentuan daripada ALLAH, adalah laki-laki di antara mereka menyukai laki-laki pula yang menyebabkan murka ALLAH atas diri-diri mereka itu.

ALLAH Subahana wa Ta’ala berfirman :

قَالَ إِنَّ هَؤُلاء ضَيْفِي فَلاَ تَفْضَحُونِ وَاتَّقُوا اللّهَ وَلاَ تُخْزُونِ  قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ  قَالَ هَؤُلاء بَنَاتِي إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ

Luth berkata: “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina“. Mereka berkata: “Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”  Luth berkata: “Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)”. Al-Hijr : 068-071. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Kitab-Suci-Al-Qur'an

Kitab Suci Al-Qur’an

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

هَـذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ

(Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Ali – ‘Imraan : 138

Sesungguhnya seindah indah cahaya adalah Al Qur’an, dan tiadalah kamu melihat cahaya itu melainkan ia telah menerangi hatimu ketika kamu dalam gelap gulita sedang kamu tiada sadar. ia (Al-Qur’an) merasuk kedalam hati dan diri orang – orang yang beriman, menunjukinya kejalan yang penuh dengan kebenaran, kesucian, kemuliaan sehingga bersihlah hatinya dari sekalian penyakit dalam dirinya. Amatlah ia teramat kasih atas kamu, walau sebahagian kamu berpaling daripadanya karena lebih menyukai kitab (buku-buku) dunia yang selain daripadanya. Ia amat bersedih atas kamu yang tengah gundah gulana, sebab ia dapat menentramkan hatimu, meluruskan jalanmu yang tiada bertepi, melabuhkanmu di samudera yang luas tanpa badai maupun pasang yang dapat menghantam biduk hatimu, karena ia lah sebaik-baik lagi sebenar-benar pelindung bagimu, jika engkau mengetahui. (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Jodoh Islami

Jodoh Islami

Betapa banyaknya di antara wanita yang berparas cantik namun bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah, baik penampilan, tingkah laku beserta sekalian keburukan akan gerangan dirinya. sehingga mereka cenderung meresahkan hatimu, memporak porandakan rumah tangga dan anak-anakmu hingga terbentuklah rumah tangga yang jahil, tidak bermoral lagi tidak bersyari’at. Sedang parasnya itu tiadalah abadi lagi akan menua termakan usia, dan akhlak, aqidah lagi keimanannya itulah yang baka adanya baik dunia maupun akhirat. Jikalaupun ada wanita sholehah yang berparas cantik sedang kamu beroleh akan gerangan dirinya niscaya itulah yang lebih baik bagimu, sedang ia amatlah menentramkan hatimu, memperindah segala yang buruk lagi senantiasa memberi kemaslahatan dalam kehidupan rumah tanggamu.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda kepada Umar ibnul Khaththab Radhiallahu ‘anhu:

 “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417)

Ingatlah ..bahwasanya kebaikanmu akan membaikkan dirinya, sedang kebaikannya akan membaikkan dirimu jua. Jikalaulah engkau hendak beroleh Istri sholehah seumpama yang engkau impikan, maka berbaik-baiklah kamu dengan sekalian gerangan atas dirimu, baik akhlak, aqidah, kesucian lagi kemuliaanmu, Insha ALLAH  niscaya engkau akan beroleh apa-apa yang engkau kehendaki dari sisi ALLAH. Dan jikalaupun engkau adalah seorang laki-laki yang sholeh (lebih…)

https://tausyah.wordpress.com/Arabic Story

Arabic Story

Setelah cukup lama tidak mengelola blog ini, kini saya ingin kembali memposting artikel hikmah agar kiranya lebih memberi tangguh keimanan dan ketaqwaan kita kepada ALLAH Ta’ala. Insha ALLAH

Sesungguhnya seseorang hamba beroleh derajat yang shaleh lagi shalehah adalah karena katinggian ilmunya akan ajaran syar’i yang lurus lagi mengikuti segala apa-apa yang diperintahkan oleh ALLAH Tabaraka wa Ta’ala dan meninggalkan segala apa-apa yang dilarang-Nya serta mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan Adalah mereka itu beriman dan bertakwa kepada ALLAH Ta’ala serta tiada menyekutukan ALLAH dengan suatu juapun, serta beriman seperti yang dikabarkan dalam Rukun Iman Dan Rukun Islam.

ALLAH Subhana wa Ta’ala Berfirman :

dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. Al-Hajj : 031.

Dalam sebuah riwayat oleh Muaz bin Jabal ra., ia berkata:

Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. (lebih…)